Masgaba, Masgaba
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ADAPTASI EKONOMI KOMUNITAS NELAYAN DI UNTIA, MAKASSAR Masgaba, Masgaba
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/wjsb.v7i2.142

Abstract

Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan adaptasi ekonomi komunitas nelayan yang direlokasi dari Pulau Laelae ke Kelurahan Untia, Makassar. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan langsung, dan studi pustaka. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa komunitas nelayan migran Laelae, setelah menetap di Untia, tidak semata-mata mengandalkan potensi laut sebagai sumber utama mata pencahariannya. Strategi adaptasi yang mereka lakukan adalah memanfaatkan potensi ekonomi yang ada di sekitar lingkungan permukimannya, seperti menjadi buruh bangunan, buruh pabrik, dan sebagainya. Para isteri nelayan dan anak-anak perempuan turut berkontribusi terhadap ekonomi rumah tangga. Mereka bekerja sebagai buruh rumahan dengan mengupas kulit ari jambu mente milik PT Mayora yang ada di sekitar permukiman mereka. Tingkat pendidikan mereka tergolong rendah sehingga tidak memiliki keahlian atau ketrampilan tertentu. Dengan demikian, mereka tidak dapat memilih pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus.
SEKURITAS SOSIAL PADA KOMUNITAS NELAYAN DI DESA MOLA NELAYAN BAKTI KECAMATAN WANGIWANGI SELATAN WAKATOBI Masgaba, Masgaba
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/wjsb.v8i1.111

Abstract

Mayoritas penduduk Desa Mola Nelayan Bakti bersuku bangsa Bajo dan berprofesi sebagai nelayan. Mereka pada umumnya mempergunakan alat tangkap yang sederhana, seperti pancing, jaring, dan panah dalam melakukan aktivas mencari ikan di laut. Terkadang nelayan hanya membawa hasil yang minim, bahkan tidak memperoleh hasil sama sekali. Pada saat musim ombak atau musim paceklik biasanya mereka tidak melaut. Dalam kondisi seperti itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya mereka melakukan cara-cara tersendiri. Praktek-praktek sekuritas sosial mereka terapkan sudah menjadi tradisi turun-temurun, sepertipinjam-meminjam, situtulo (tolong-menolong) atau sipagigenna (saling berbagi). Tulisan ini merupakan hasil penelitian deskriftif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan dan studi pustaka. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk sekuritas sosial pada komunitas nelayan di DesaMola Nelayan Bakti Kecamatan Wangiwangi Selatan.
DANGKE: SPECIFIC CULINARY ENREKANG SOCIETY Masgaba, Masgaba
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/wjsb.v12i1.192

Abstract

This study aimed to describe the processing methods and cultural values contained in the business of making Dangke. This study used descriptive qualitative methods with data collection techniques through interviews, observation, and literature study. The study result showed that Dangke is a kind of Enrekang people’s culinary. Initially, buffalo milk was the main ingredient used in making dangke, but it is replaced with milk from dairy cows today, because of the population of buffalo has decreased. The process of making Dangke used simple technology. Dangke was made using a coconut shell, thus its shaped like a dome, then packed using banana leaves. The values contained in the business of making Dangke were the cultural, social, economic, cooperation, accuracy, and used-effort values.
TRADITIONAL CLOTHES AND THEIR MEANINGS FOR THE BONE SOCIETY Masgaba, Masgaba
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/wjsb.v11i2.154

Abstract

This study applies a descriptive qualitative approach which aims to describe the symbolic meanings of Bugis traditional clothes for the Bone society. Techniques of collecting data are interview, direct observation, and library research. The result study indicates that in term of model and material, the traditional clothes (traditional clothes and bridal clothes) have experienced a lot of changes at this time. In the past, the material of waju ponco’/waju bodo was from gauze cloth, but it has progressed, it made from organdy cloth like the cloth used by Indians. In term of color, the wearers of the traditional clothes could be identified their age and nobility easily in the past, but its rule is not longer valid now. Likewise, the men traditional clothes named songko’, it can also be used freely by anyone, there is no differences in the status of nobility degree for the wearers of songko’. Traditional clothes accessories are not only as sweetener for clothes, but also have symbolic meanings.