Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESAIN FREE ENERGY GENERATOR BERBAHAN MAGNET NEODYMIUM BERBASIS SOLIDWORKS UNTUK SISTEM RECHARGING PROTOTYPE GANESHA ELECTRIC GENERASI II UNDIKSHA Triana, Komang Bayu; Dantes, Kadek Rihendra; Nugraha, I N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26514

Abstract

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan ditemukan bahwa listrik dan magnet memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, magnet dalam sebuah sistem pembangkitan terdapat pada bagian generator, dimana generator ini dapat menghasilkan listrik oleh putaran yang bersamaan dengan putaran turbin dengan adanya bantuan sumber-sumber energi. Namun ternyata magnet juga dapat menjadi sumber energi penggerak bagi generator itu sendiri. Penelitian ini dilakukan berdasarkan konteks permasalahan dalam hal ini menyangkut tentang perangcangan desain free energy generator berbasis magnet neodymium sebagai sumber energi kelistrikan sekaligus pengisian (recharging) yang akan diterapkan pada prototype ganesha electric generasi II UNDIKSHA. Penelitian pengembangan desain ini menggunakan perangkat lunak Solidworks 2018, tujuan penelitian ini antara lain (1) untuk mengetahui bagaimana cara perancangan free energy generator, (2) untuk mengetahui tingkat kelayakan desain berdasarkan penilaian dari ahli materi, (3) untuk mengetahui tingkat kelayakan desain berdasarkan uji kelompok kecil dan besar. Penelitian ini menggunakan rancangan Research and Development. Sedangkan untuk model yang digunakan yaitu Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penelitian pengembangan desain free energy generator berbasis magnet neodymium mendapatkan hasil validasi yaitu (1) hasil tanggapan ahli materi 91% dengan kualifikasi sangat layak, (2) hasil tanggapan kelompok kecil 93,33% dengan kualifikasi sangat layak, dan (3) hasil tanggapan kelompok besar 91,64% dengan kualifikasi sangat layak. Kata Kunci: Listrik, Desain, Free Energy Generator, Recharging.In line with the development of science knowledge, it had been found that the electricity and magnetism have relevance to one another. Magnets in a generation system are located on the generator, where this generator can produce electricity by spinning along with the turbine rotation with the help of energy sources. But apparently, the magnet can also be a source of driving energy for the generator itself. This research was conducted based on the context of the problem. In this case, concerned on the design of free energy generator neodymium magnetic based on the source of electricity as well as the recharging that would be applied to the Ganesha Electric Prototype, Generation II, UNDIKSHA. This design development research used software Solidworks 2018. The purpose of this study were; (1) to find out how to design free energy generators, (2) to determine the level of design feasibility based on the assessment of material experts, (3) to determine the level of design feasibility based on small and large test groups. This study used a design Research and Development. Whereas the model used is Quality Function Deployment (QFD). Based on the results of data analysis conducted, it was concluded that the research development of design free generator neodymium magnetic based on validation results obtained; (1) the results of material expert responses 91% with very decent qualifications, (2) the results of small group responses 93.33% with very decent qualifications, and (3) the results of a large group response of 91.64% with very decent qualifications. Keywords: Electricity, Design, Free Energy Generator, Recharging
RANCANG BANGUN AIR COOLER DENGAN MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK PELTIER TYPE TEC-12706 Rohito, Kadek Budi; Dantes, Kadek Rihendra; Nugraha, I N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26516

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perancangan air cooler yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang menginginkan suatu alat penyejuk ruangan yang berbentuk mini dan harga jual yang tidak terlalu mahal. Bahan yang digunakan pada rancangan air cooler menggunakan bahan mika setebal 3mm dengan menggunakan ukuran 40x40x50 cm. Hasil maksimal yang didapat pada air cooler dalam pengambilan data pertama didapatkan suhu maksimal 15.3 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data kedua didapatkan suhu maksimal yang dicapai adalah 14.7 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data ketiga didapat capaian suhu maksimal 14.6 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data keempat didapat capaian suhu maksimal 15.3 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data kelima didapat suhu maksimal 15.7 derajat pada menit 5 menit.  Rata-rata capaian suhu pertama yang didapatkan dalam pengambilan data yang sudah dilakukan sebanyak 5 kali dalam waktu 5 menit adalah 15.12. Rata-rata ke dua suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 10 menit sebanyak 5 kali adalah 15.46. Rata-rata ke tiga suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 15 menit sebanyak 5 kali adalah 15.68 . Rata-rata ke empat suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 20 menit sebanyak 5 kali adalah 15.48. Rata-rata ke lima  suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 25 menit sebanyak 5 kali adalah 15.68. Rata-rata ke enam suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 30 menit sebanyak 5 kali adalah 15.64. Dari data diatas didapatkan hasil yang berbeda yang sudah dilakukan pengujian sebanyak 5 kali dengan waktu perlima menit, yang dikarenakan adanya pengaruh suhu yang berada pada ruangan, yang dimana terjadi perbedaan temperature ruangan yang di akibatkan oleh panas matahari yang menyebabkan suhu ruangan menjadi naik. Kata kunci : Air cooler, peltier, ,teknik pendingin. The purpose of this study is to find out how to design an air cooler that suits the needs of people who want a mini air conditioner and the sale price is not too expensive. The material used in the design of the air cooler uses a 3mm thick mica material using a size of 40x40x50 cm. The maximum results obtained in the air cooler in the first data collection obtained a maximum temperature of 15.3 degrees in 5 minutes. In taking the second data, the maximum temperature reached was 14.7 degrees in 5 minutes. In the third data retrieval obtained maximum temperature achievements of 14.6 degrees within 5 minutes. In taking the fourth data, the maximum temperature was 15.3 degrees in 5 minutes. In taking the fifth data, the maximum temperature is 15.7 degrees in 5 minutes. The first average temperature achievement obtained in data retrieval that has been done 5 times in 5 minutes is 15.12. The average of the two temperatures obtained in data collection for 10 minutes 5 times is 15.46. The average of the three temperatures obtained in data retrieval for 15 minutes 5 times is 15.68. The average of the four temperatures obtained in taking data for 20 minutes 5 times is 15.48. The average of the five temperatures obtained in taking data for 25 minutes 5 times is 15.68. The average of the six temperatures obtained in data retrieval for 30 minutes 5 times is 15.64. From the above data obtained different results that have been tested 5 times with a fifth of the time, which is due to the influence of temperature in the room, which occurs when there is a difference in the temperature of the room caused by the heat of the sun which causes the room temperature to rise. Keywords: Air cooler, peltier, cooling technique.
Pengembangan Media Pembelajaran Audio Visual Berbasis Powtoon Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi Bagi Siswa SMK Wibawa, D M Satria; Dewi, L J Erawati; Nugraha, I N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v9i2.27598

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK. 2) Untuk mengetahui tingkat kelayakan  media pembelajaran audio visual berbasis PowToon menurut ahli materi dan ahli media pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian (R&D) Research and Development, dengan model pengembangan 4D (Four-D Models), yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (deseminate). Pada penelitian ini hanya dilakukan 3 tahap, yaitu tahap pendefenisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (development). Hasil penelitian ini adalah 1) memahami pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK, 2) mengetahui tingkat kelayakan dan tanggapan siswa pada media pembelajaran audio visual berbasis PowToon menurut ahli materi, ahli media, uji kelompok kecil dan uji kelompok besar pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK. Penilaian dari ahli materi yaitu sangat layak dengan persentase nilai sebesar 87,70%. Penilaian dari ahli media memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 91,16%. Dalam Uji Coba Kelompok Kecil memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 90,33%. Dalam Uji Coba Kelompok Besar memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 88%. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan media ini sangat layak dari segi materi dan media, serta tanggapan dari siswa, sehingga media ini dapat dinyatakan sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran.Kata Kunci : Audio Visual, Dasar-dasar Refrigerasi, Media Pembelajaran, PowToon.This study aims to: 1) Find out the development of PowToon-based audiovisual learning media on the Refrigeration System Subjects for vocational students. 2) Determine the feasibility of PowToon-based audiovisual learning media according to material experts and media experts in the Refrigeration System Subjects for vocational students. This research uses Research and Development (R&D) type, with the development model of the 4D (Four-D Models) which consists of 4 stages: the defining stage, the design stage, the development stage, and the deployment stage (disseminate). There are three stages used in this study: the defining stage, the design phase, and the development stage. The results of this study are: 1) understanding the development of PowToon-based audiovisual learning media on Refrigeration System Subjects for vocational students, 2) knowing the level of eligibility and student responses to PowToon-based audiovisual learning media according to material experts, media experts, small group tests and tests large groups on Subjects Refrigeration Systems for vocational students. The assessment of the material experts is very feasible with a percentage value of 87.70%. The assessment of the media experts obtained a very decent criterion with a percentage value of 91.16%. In the small group trial, the criteria are very feasible with a percentage value of 90.33%. In the large group trial, the criteria are very decent with a percentage value of 88%. Based on these results it can be stated that this media is very feasible in terms of material and media, as well as responses from students so that this media can be declared very feasible to use in the learning process.Keywords: Audiovisual, Learning Media, PowToon, Refrigeration Basics.DAFTAR RUJUKANAiken L. R. (1985). Three coeffcient for analyzing the reliability and validity of ratings. Education and psychological measurement. 45,131-142Anastasi, A., Urbina, u. (1997). Psychological testing. New Jersey Prentice-Hall.IncAriana, I G. (2019). Pengembangan media pembelajaran berbasis video animasi software solidworks 2014 dan adobe flash cs3 pada mata pelajaran teknologi dasar otomotif (tdo) materi motor bakar. (Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, FTK, Undiksha)Arsyad, Azhar. (2013). Media pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo PersadaAzwar, S. (2012) reabilitas dan validitas. Edisi 4. Yogyakarta : Pustaka PelajarBorg & Gall, (2003). Education research. New York : Allyn and Bacon.Dale, Edgar. (1969). Audio visual methods in teaching, New Yorg: Holt, Rinehart and Winston Inc. The Dryden Press.Daryanto. (2013). Media pembelajaran perannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.Hermawan, Asep Herry. (2007). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.Krisnadi, Elang. (2004). Pemanfaatan program CAI sebagai sarana untuk membantu siswa dalam menyerap konsep-konsep matematika dengan pendekatan abstrak-konkret. Jakarta: pustekkom dan Pusat InformasiMusfiqon. (2012). Pengembangan media dan sumber pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.Putra, Nusa. (2012). Metode penelitian kualitatif pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers).Sadiman, Arief S. (2006). Media pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Salim, A. (2003). Pengertian animasi dan multimedia pembelajaran. Jakarta : Elec Media Komputindo.Slamet. (2013). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.Sudaryono, dkk. (2013). Pengembangan insrumen penelitian pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.Sudjana, Nana. (2007). Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2013). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.Sugiyono. (2016). Statistika untuk penelitian. Bandung: AlfabetaSuheri, Agus. (2006). Animasi multimedia pembelajaran. Jakarta : Elec media Komputindo.Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.Sutopo, Ariesto Hadi. (2003). Multimedia interaktif dengan flash. Yogyakarta: Graha IlmuTalizaro Tafonao, Jurnal Komunikasi Pendidikan (2018:2). Peranan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar siswa. STT KADESI YogyakartaThiagarajan. (1974). four D Model-model pengembangan perangka pembelajaran. Tersedia pada https://bustangbuhari.wordpress.com/2011/08/25/four-d-model-model-pengembangan-perangkat-pembelajaran-dari-thiagarajan -dkk/. (Diakses tanggal 2 Desember 2018)Trianto. (2010). Model pembelajaran inovatif-progresif konsep, landasan, dan implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana
PENGEMBANGAN DESAIN FREE ENERGY GENERATOR BERBAHAN MAGNET NEODYMIUM BERBASIS SOLIDWORKS UNTUK SISTEM RECHARGING PROTOTYPE GANESHA ELECTRIC GENERASI II UNDIKSHA Triana, Komang Bayu; Dantes, Kadek Rihendra; Nugraha, I N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 7 No. 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26514

Abstract

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan ditemukan bahwa listrik dan magnet memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, magnet dalam sebuah sistem pembangkitan terdapat pada bagian generator, dimana generator ini dapat menghasilkan listrik oleh putaran yang bersamaan dengan putaran turbin dengan adanya bantuan sumber-sumber energi. Namun ternyata magnet juga dapat menjadi sumber energi penggerak bagi generator itu sendiri. Penelitian ini dilakukan berdasarkan konteks permasalahan dalam hal ini menyangkut tentang perangcangan desain free energy generator berbasis magnet neodymium sebagai sumber energi kelistrikan sekaligus pengisian (recharging) yang akan diterapkan pada prototype ganesha electric generasi II UNDIKSHA. Penelitian pengembangan desain ini menggunakan perangkat lunak Solidworks 2018, tujuan penelitian ini antara lain (1) untuk mengetahui bagaimana cara perancangan free energy generator, (2) untuk mengetahui tingkat kelayakan desain berdasarkan penilaian dari ahli materi, (3) untuk mengetahui tingkat kelayakan desain berdasarkan uji kelompok kecil dan besar. Penelitian ini menggunakan rancangan Research and Development. Sedangkan untuk model yang digunakan yaitu Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penelitian pengembangan desain free energy generator berbasis magnet neodymium mendapatkan hasil validasi yaitu (1) hasil tanggapan ahli materi 91% dengan kualifikasi sangat layak, (2) hasil tanggapan kelompok kecil 93,33% dengan kualifikasi sangat layak, dan (3) hasil tanggapan kelompok besar 91,64% dengan kualifikasi sangat layak. Kata Kunci: Listrik, Desain, Free Energy Generator, Recharging.In line with the development of science knowledge, it had been found that the electricity and magnetism have relevance to one another. Magnets in a generation system are located on the generator, where this generator can produce electricity by spinning along with the turbine rotation with the help of energy sources. But apparently, the magnet can also be a source of driving energy for the generator itself. This research was conducted based on the context of the problem. In this case, concerned on the design of free energy generator neodymium magnetic based on the source of electricity as well as the recharging that would be applied to the Ganesha Electric Prototype, Generation II, UNDIKSHA. This design development research used software Solidworks 2018. The purpose of this study were; (1) to find out how to design free energy generators, (2) to determine the level of design feasibility based on the assessment of material experts, (3) to determine the level of design feasibility based on small and large test groups. This study used a design Research and Development. Whereas the model used is Quality Function Deployment (QFD). Based on the results of data analysis conducted, it was concluded that the research development of design free generator neodymium magnetic based on validation results obtained; (1) the results of material expert responses 91% with very decent qualifications, (2) the results of small group responses 93.33% with very decent qualifications, and (3) the results of a large group response of 91.64% with very decent qualifications. Keywords: Electricity, Design, Free Energy Generator, Recharging
RANCANG BANGUN AIR COOLER DENGAN MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK PELTIER TYPE TEC-12706 Rohito, Kadek Budi; Dantes, Kadek Rihendra; Nugraha, I N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 7 No. 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26516

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perancangan air cooler yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang menginginkan suatu alat penyejuk ruangan yang berbentuk mini dan harga jual yang tidak terlalu mahal. Bahan yang digunakan pada rancangan air cooler menggunakan bahan mika setebal 3mm dengan menggunakan ukuran 40x40x50 cm. Hasil maksimal yang didapat pada air cooler dalam pengambilan data pertama didapatkan suhu maksimal 15.3 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data kedua didapatkan suhu maksimal yang dicapai adalah 14.7 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data ketiga didapat capaian suhu maksimal 14.6 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data keempat didapat capaian suhu maksimal 15.3 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data kelima didapat suhu maksimal 15.7 derajat pada menit 5 menit.  Rata-rata capaian suhu pertama yang didapatkan dalam pengambilan data yang sudah dilakukan sebanyak 5 kali dalam waktu 5 menit adalah 15.12. Rata-rata ke dua suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 10 menit sebanyak 5 kali adalah 15.46. Rata-rata ke tiga suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 15 menit sebanyak 5 kali adalah 15.68 . Rata-rata ke empat suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 20 menit sebanyak 5 kali adalah 15.48. Rata-rata ke lima  suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 25 menit sebanyak 5 kali adalah 15.68. Rata-rata ke enam suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 30 menit sebanyak 5 kali adalah 15.64. Dari data diatas didapatkan hasil yang berbeda yang sudah dilakukan pengujian sebanyak 5 kali dengan waktu perlima menit, yang dikarenakan adanya pengaruh suhu yang berada pada ruangan, yang dimana terjadi perbedaan temperature ruangan yang di akibatkan oleh panas matahari yang menyebabkan suhu ruangan menjadi naik. Kata kunci : Air cooler, peltier, ,teknik pendingin. The purpose of this study is to find out how to design an air cooler that suits the needs of people who want a mini air conditioner and the sale price is not too expensive. The material used in the design of the air cooler uses a 3mm thick mica material using a size of 40x40x50 cm. The maximum results obtained in the air cooler in the first data collection obtained a maximum temperature of 15.3 degrees in 5 minutes. In taking the second data, the maximum temperature reached was 14.7 degrees in 5 minutes. In the third data retrieval obtained maximum temperature achievements of 14.6 degrees within 5 minutes. In taking the fourth data, the maximum temperature was 15.3 degrees in 5 minutes. In taking the fifth data, the maximum temperature is 15.7 degrees in 5 minutes. The first average temperature achievement obtained in data retrieval that has been done 5 times in 5 minutes is 15.12. The average of the two temperatures obtained in data collection for 10 minutes 5 times is 15.46. The average of the three temperatures obtained in data retrieval for 15 minutes 5 times is 15.68. The average of the four temperatures obtained in taking data for 20 minutes 5 times is 15.48. The average of the five temperatures obtained in taking data for 25 minutes 5 times is 15.68. The average of the six temperatures obtained in data retrieval for 30 minutes 5 times is 15.64. From the above data obtained different results that have been tested 5 times with a fifth of the time, which is due to the influence of temperature in the room, which occurs when there is a difference in the temperature of the room caused by the heat of the sun which causes the room temperature to rise. Keywords: Air cooler, peltier, cooling technique.
Pengembangan Media Pembelajaran Audio Visual Berbasis Powtoon Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi Bagi Siswa SMK Wibawa, D M Satria; Dewi, L J Erawati; Nugraha, I N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v9i2.27598

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK. 2) Untuk mengetahui tingkat kelayakan  media pembelajaran audio visual berbasis PowToon menurut ahli materi dan ahli media pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian (R&D) Research and Development, dengan model pengembangan 4D (Four-D Models), yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (deseminate). Pada penelitian ini hanya dilakukan 3 tahap, yaitu tahap pendefenisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (development). Hasil penelitian ini adalah 1) memahami pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK, 2) mengetahui tingkat kelayakan dan tanggapan siswa pada media pembelajaran audio visual berbasis PowToon menurut ahli materi, ahli media, uji kelompok kecil dan uji kelompok besar pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK. Penilaian dari ahli materi yaitu sangat layak dengan persentase nilai sebesar 87,70%. Penilaian dari ahli media memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 91,16%. Dalam Uji Coba Kelompok Kecil memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 90,33%. Dalam Uji Coba Kelompok Besar memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 88%. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan media ini sangat layak dari segi materi dan media, serta tanggapan dari siswa, sehingga media ini dapat dinyatakan sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran.Kata Kunci : Audio Visual, Dasar-dasar Refrigerasi, Media Pembelajaran, PowToon.This study aims to: 1) Find out the development of PowToon-based audiovisual learning media on the Refrigeration System Subjects for vocational students. 2) Determine the feasibility of PowToon-based audiovisual learning media according to material experts and media experts in the Refrigeration System Subjects for vocational students. This research uses Research and Development (R&D) type, with the development model of the 4D (Four-D Models) which consists of 4 stages: the defining stage, the design stage, the development stage, and the deployment stage (disseminate). There are three stages used in this study: the defining stage, the design phase, and the development stage. The results of this study are: 1) understanding the development of PowToon-based audiovisual learning media on Refrigeration System Subjects for vocational students, 2) knowing the level of eligibility and student responses to PowToon-based audiovisual learning media according to material experts, media experts, small group tests and tests large groups on Subjects Refrigeration Systems for vocational students. The assessment of the material experts is very feasible with a percentage value of 87.70%. The assessment of the media experts obtained a very decent criterion with a percentage value of 91.16%. In the small group trial, the criteria are very feasible with a percentage value of 90.33%. In the large group trial, the criteria are very decent with a percentage value of 88%. Based on these results it can be stated that this media is very feasible in terms of material and media, as well as responses from students so that this media can be declared very feasible to use in the learning process.Keywords: Audiovisual, Learning Media, PowToon, Refrigeration Basics.DAFTAR RUJUKANAiken L. R. (1985). Three coeffcient for analyzing the reliability and validity of ratings. Education and psychological measurement. 45,131-142Anastasi, A., Urbina, u. (1997). Psychological testing. New Jersey Prentice-Hall.IncAriana, I G. (2019). Pengembangan media pembelajaran berbasis video animasi software solidworks 2014 dan adobe flash cs3 pada mata pelajaran teknologi dasar otomotif (tdo) materi motor bakar. (Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, FTK, Undiksha)Arsyad, Azhar. (2013). Media pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo PersadaAzwar, S. (2012) reabilitas dan validitas. Edisi 4. Yogyakarta : Pustaka PelajarBorg & Gall, (2003). Education research. New York : Allyn and Bacon.Dale, Edgar. (1969). Audio visual methods in teaching, New Yorg: Holt, Rinehart and Winston Inc. The Dryden Press.Daryanto. (2013). Media pembelajaran perannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.Hermawan, Asep Herry. (2007). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.Krisnadi, Elang. (2004). Pemanfaatan program CAI sebagai sarana untuk membantu siswa dalam menyerap konsep-konsep matematika dengan pendekatan abstrak-konkret. Jakarta: pustekkom dan Pusat InformasiMusfiqon. (2012). Pengembangan media dan sumber pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.Putra, Nusa. (2012). Metode penelitian kualitatif pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers).Sadiman, Arief S. (2006). Media pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Salim, A. (2003). Pengertian animasi dan multimedia pembelajaran. Jakarta : Elec Media Komputindo.Slamet. (2013). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.Sudaryono, dkk. (2013). Pengembangan insrumen penelitian pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.Sudjana, Nana. (2007). Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2013). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.Sugiyono. (2016). Statistika untuk penelitian. Bandung: AlfabetaSuheri, Agus. (2006). Animasi multimedia pembelajaran. Jakarta : Elec media Komputindo.Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.Sutopo, Ariesto Hadi. (2003). Multimedia interaktif dengan flash. Yogyakarta: Graha IlmuTalizaro Tafonao, Jurnal Komunikasi Pendidikan (2018:2). Peranan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar siswa. STT KADESI YogyakartaThiagarajan. (1974). four D Model-model pengembangan perangka pembelajaran. Tersedia pada https://bustangbuhari.wordpress.com/2011/08/25/four-d-model-model-pengembangan-perangkat-pembelajaran-dari-thiagarajan -dkk/. (Diakses tanggal 2 Desember 2018)Trianto. (2010). Model pembelajaran inovatif-progresif konsep, landasan, dan implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana