Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEMBANGKITKAN SEMANGAT NASIONALISME GENERASI MUDA BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH KONGRES PEMUDA (1926 – 1928) Rachmawati, Dwi Putri
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 2 No. 2 (2022): Kajian Pendidikan Sejarah, Ilmu Sejarah, & Sosial
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jejak.v2i2.24626

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai nilai nasionalisme melalui pembelajaran sejarah dari peristiwa kongres pemuda sekitar tahun 1926 – 1928. Perlu diketahui bahwa sejarah sangat penting untuk dipelajari karena kita memerlukan alat pemersatu yang tidak bisa dipungkiri bahwa sejarah salah satu alasan kita untuk bertahan menjadi sebuah bangsa. Sejarah memberikan wawasan dan pemahaman kehidupan bahwa dari sejarah kita dapat memperoleh pemahaman berupa kesatuan, nasionalisme, dan kebangsaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai apa saja yang dapat diambil dari peristiwa kongres pemuda tahun 1926 – 1928 dan bagaimana cara menerapkan serta membangkitkan nilai tersebut bagi generasi muda melalui pembelajaran sejarah di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan studi pustaka melalui berbagai sumber kepustakaan yang diperoleh melalui buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya yang memenuhi kaidah-kaidah kepenulisan ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai nasionalisme yang terdapat dalam peristiwa kongres pemuda yaitu nilai persatuan dan kesatuan, semangat kebangsaan, rela berkorban, gotong royong, cinta tanah air, kebersamaan dan persaudaraan, menghargai perbedaan, dan lain sebagainya. Suatu peristiwa sejarah mengajarkan nilai-nilai positif yang dapat dijadikan pelajaran kehidupan dan dapat ditanamkan pada generasi muda penerus bangsa.
Melampaui Garis Batas: Mengeksplorasi Kompleksitas Sengketa Maritim Antara Indonesia dan Cina di Laut Natuna Rachmawati, Dwi Putri
Pubmedia Social Sciences and Humanities Vol. 2 No. 1 (2024): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pssh.v2i1.225

Abstract

Makalah ini membahas kompleksitas sengketa maritim antara Indonesia dan China. Hubungan internasional tidak selalu berjalan mulus, terkadang terjadi ketegangan dalam hubungan tersebut, salah satunya adalah sengketa Laut Natuna Utara. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kompleksitas sengketa di Laut Natuna Utara antara Indonesia dan China dari latar belakang, terjadinya sengketa, penyelesaian sengketa, dan dampaknya terhadap Indonesia serta hubungan Indonesia-China. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis data deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sengketa di Laut China Selatan dimulai dengan dirilisnya peta Nine Dash Line oleh China berdasarkan fakta historis bangsa Tiongkok. Beberapa negara yang mengklaim Laut China Selatan adalah China, Taiwan, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam. Indonesia tidak termasuk di antara negara-negara yang mengklaim Laut China Selatan, namun terseret pada tahun 2009 karena China mengklaim wilayah Laut Natuna Utara dalam Nine Dash Line. Hubungan Indonesia mengalami ketegangan hingga mencapai puncaknya pada tahun 2016 ketika China melakukan kegiatan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU fishing). Pemerintah Indonesia melakukan upaya untuk menjaga kedaulatan wilayah dan penyelesaian sengketa di Laut Natuna Utara. Terdapat dampak yang timbul dari sengketa di Laut Natuna Utara dalam berbagai bidang. Indonesia dan China semakin memperkuat hubungan kerja sama untuk menciptakan rasa saling menguntungkan dan saling membutuhkan.