Penelitian ini bertujuan untuk memetakan masalah pengajaran bahasa Arab di MAN 1 Kota Bogor. Permasalahan pengajaran bahasa Arab berkisar pada masalah motivasi dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab. Kondisi itu ditambah dengan perbedaan pengetahuan dan pengalaman belajar mereka karena latar pendidikan mereka yang berbeda pula. Masalah lain yang muncul adalah ketersediaan sarana penunjang belajar Bahasa Arab dan pemanfaatannya. Di samping itu, kompetensi guru yang tidak seragam dan tidak standar menjadi kendala pula dalam proses pengajaran. Dan kemudian berdampak pada kemampuan metodologis mereka dalam mengajar bahasa Arab di kelas. Di sisi lain, minimnya waktu belajar di sekolah membuat sulitnya pengembangan pengajaran bahasa Arab secara lebih luas, ditambah lagi dengan sulitnya penciptaan lingkungan berbahasa yang kuat di sekolah. Semua permasalahan itu bertalian satu sama lain dan membutuhkan penyelesaian yang komprehensif dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas pada peserta didik kelas X MAN 1 Kota Bogor. Dari hasil pengamatan observasi secara langsung melalui prasiklus, penelitian tindakan dapat diketahui metode yang digunakan oleh guru mata pelajaran Bahasa Arab yang belum secara penuh mengedepankan minat belajar Bahasa Arab siswa. Adanya hal seperti itu salah satu solusinya dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). Penerapan metode tersebut agar mampu meningkatkan minat belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Arab. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat meningkatkan minat belajar Bahasa Arab pada peserta didik kelas X IPS 4 MAN 1 Kota Bogor. Adapun peningkatan minat belajar peserta didik pada pembelajaran secara kelompok dari siklus I, siklus II dan siklus III adalah sebagai berikut: Pada Siklus I, prosentase keaktifan peserta didik 47% pada siklus II meningkat menjadi 64,71% dan siklus III meningkat menjadi 80%. Dan peningkatan prosentase minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 17,71% dan peningkatan prosentase minat belajar siswa dari siklus II ke siklus III pun meningkat sebesar 15,29%.