Putri, Eka A.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efektivitas Penyuluhan Metode Ceramah dan Media Audiovisual terhadap Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang 3M Plus sebagai Upaya Preventif Demam Berdarah Dengue Asli, Maghfira A.; Irsan, Abror; Putri, Eka A.
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Angka penderita DBD di Indonesia cenderung meningkat terutama 3 provinsi tertinggi yaitu DKI Jakarta (313,41), Kalimantan Barat (228,3), dan Kalimantan Timur (173,84). Di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak tahun 2015, Kelurahan Sungai Jawi Luar merupakan kelurahan di Pontianak Barat dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) 70,14. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku preventif berupa 3M Plus juga menjadi salah satu faktor tingginya jumlah penderita DBD. Perlu pengetahuan masyarakat mengenai 3MPlus untuk dapat melakukan perilaku preventif terhadap DBD terutama pada ibu rumah tangga karena ibu rumah tangga berperan penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Metode. Menggunakan kuasi eksperimental dengan desain pre-test post-test control group. Sampel berjumlah 96 responden menggunakan teknik non probability sampling. Hasil. Karakteristik responden mayoritas memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA (35,41%) dan mayoritas berusia 25-50 tahun (79,16%). Pengetahuan kelompok ceramah dengan kategori baik meningkat menjadi 89,58% dengan nilai t 13,109 dan P=0,000, sedangkan kelompok audiovisual dengan kategori baik meningkat menjadi 39,58 dengan nilai t 8,902 dan P=0,000. Kesimpulan. Penyuluhan menggunakan metode ceramah lebih efektif dibandingkan dengan metode audiovisual.Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, 3M Plus, Penyuluhan, Pengetahuan, Ibu Rumah tanggaBackground. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious diseases caused by dengue virus transmitted by mosquito bite, Aedes aegypti. Number of (DHF) in Indonesia is increasing especially the highest 3 province, DKI Jakarta (313,41), West Borneo (228,3), and East Borneo (173,84). In West Borneo, especially Pontianak City in 2015, Kelurahan Sungai Jawi Luar has Angka Bebas Jentik (ABJ) 70,14. Lack of community knowledge about preventative behaviour of 3M Plus become one of the factors that cause high number of DHF patients. Community knowledge about 3M Plus is necessary in order to commit preventive behaviour of DHF especially toward housewives because they are play an important role to maintain their familys health. Method. Used quasi experimental with pre-test and post-test control group design. Number of sample were 96 respondents by using non probability sampling technique. Result. Majority of respondents last education level is high school (35,41%) and majority of respondents age are 25-50 years old (79,16%). The knowledge of communicative group with good category increased to 89,58% and t value 13,109 and P=0,000, meanwhile the knowledge of audio visual group with good category increased to 39,58 and t value 8,902 and P=0,000. Conclusion. Communicative method is more effective than audio visual method.Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, 3M Plus, Health Education, Knowledge, Housewife?
Tingkat Pengetahuan, sikap dan Perilaku terhadap Kerontokan Rambut dengan Pemakaian Jilbab pada Mahasiswi FK UNTAN Stephani, Yosepha; Putri, Eka A.; Irsan, Abror
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Stimulus lingkungan dan juga kosmestik rambut sering tidak disadari dampaknya terhadap kesehatan rambut. Stimulus dari lingkungan berupa paparan panas, sinar matahari, tekanan, radiasi sinar X dan air pada rambut, sedangkan kosmetik rambut merujuk pada perawatan dan penataan rambut seperti shampoo, pengeriting, pelurus, pewarna, pemudar warna, serta mode tatanan rambut. Rambut rontok akibat kedua hal ini dapat terjadi melalui mekanisme patahnya batang rambut, kerontokan, dan kebotakan. Metode. Penelitian ini merupakan besifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 33 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik konsekutif sampling. Pengambilan data dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil. Tingkat pengetahuan Mahasiswi PSPD 2016 Universitas Tanjungpura yang memakai jilbab terhadap kerontokan rambut mayoritas berada dalam kategori cukup yaitu sebesar 51,51%, sikap Mahasiswi PSPD 2016 Universitas Tanjungpura yang memakai jilbab terhadap kerontokan rambut mayoritas berada dalam kategori cukup yaitu sebesar 72,72%, perilaku Mahasiswi PSPD 2016 Universitas Tanjungpura yang memakai jilbab terhadap kerontokan rambut mayoritas berada dalam kategori cukup yaitu sebesar 51,51%. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku Mahasiswi PSPD 2016 Universitas Tanjungpura yang memakai jilbab terhadap kerontokan rambut mayoritas berada dalam kategori cukup.Kata Kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, kerontokan rambut, jilbabBackground. Stimulus of the environment and also cosmestic for hair was usually not realized its impact on hair health. Stimulus from the environment such as exposure to heat, sunlight, pressure, X- ray radiation and water in the hair, meanwhile hair cosmetics refers to the care and arrangement of hair such as shampoo, curling, straightening, coloring, color fading, and hairdo mode. Hair loss due to both of these things can occur through the mechanism of broken hair shaft, hair loss, and baldness. Method. This research used descriptive with cross sectional approach. The number of samples in this study as many as 33 people. Sampling was done using a sampling consecutive technique. The Data collection was using descriptive statistics. Result. The Level of student knowledge of medical student class of 2016 in Tanjungpura University wearing hijab against hair loss of majority is in enough category that is equal to 51,51%, student attitude class of 2016 medical student Tanjungpura University wearing hijab to hair loss majority in category enough that is equal to 72,72%, student behavior class of 2016 medical student in Tanjungpura University who wear hijab against hair loss majority in the category enough that is equal to 51,51%. Conclusion. Based on the results of research conducted level of knowledge, attitude and behavior of medical Student class of 2016 University Tanjungpura wearing hijab against hair loss majority is in enough category.Keywords: knowledge, attitude, behavior, hair loss, hijab