Daerah Irigasi Begasing terletak di desa Sedahan Jaya kecamatan Sukadana memiliki luas areal pertanian sebesar 380 Ha dan merupakan daerah yang memiliki wilayah alam yang potensial untuk melakukan pengembangan di bidang pertanian khususnya tanaman pangan. Daerah Irigasi Begasing merupakan daerah irigasi semi teknis dengan sumber air yang berasal dari mata air lubuk baji. Debit air untuk mengairi sawah berkurang akibat adanya penebangan liar serta penggunaan air bersih untuk kebutuhan penduduk sekitar. Penurunan fungsi sarana dan prasarana juga terjadi di jaringan irigasi ini mengingat umur bangunan yang sudah termakan usia. Penelitian ini bertujuan agar diketahuinya ketersediaan air dan kebutuhan air irigasi sehingga dapat diketahui imbangan air, serta tingkat efektifitas dan efisiensi saluran primer daerah irigasi Begasing.Metode penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui instansi-instansi terkait berupa data topografi, data curah hujan bulanan,data klimatologi (suhu udara, penyinaran matahari, kelembaban udara, dan kecepatan angin). Data primer berupadata dimensi penampang saluran, kecepatan aliran di hulu bendung dan di saluran. Analisa yang dilakukan adalah analisa evapotranspirasi dengan metode Penmann Modifikasi FAO, ketersediaan air dengan metode Mock, analisa kebutuhan air irigasi, analisa imbangan air, serta analisa efektifitas dan efisiensi saluran sekunder Begasing. Debit andalan maksimum sebesar 0,364m3/detik pada bulan Desember, debit andalan minimum sebesar 0,029 m3/detik pada bulan Agustusdandebit padabulanpengukuranyaitubulanjanuarisebesar 0,0828 m3/detik. Kebutuhan air irigasi di bangunan pengambilan dengan pola tanam padi-padi adalah sebesar 0,632 m3/detikserta imbangan air yang defisit yaitu memiliki ketersediaan air yang lebih sedikit dari kebutuhan air irigasi. Luas areal minimum yang terairi melalui sistem irigasi adalah 129,58 ha atau hanya 34% dari total sawah. Efektifitas padasaluransekunder 1 adalah 0,33289 danpadasaluransekunder 2adalah 0,45816 makaefektifitassemuasaluran tidakmendekati 1 artinya besarnya debit rencana kurangdaridebit kapasitas. Ditinjau dari segi efisiensi, debit di saluran jauh lebih kecil dari debit yang direncanakan dengan tingkat efisiensi di saluran sekunder 1 yaitu 0,31021 dan di saluran sekunder 2 yaitu 0,16958, lebih kecil dari 1.  Kata kunci : Daerah Irigasi Begasing, Metode Mock, efektifitas dan efisiensi saluran