Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POLA PERESEPAN OBAT TRADISIONAL PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-MARET 2014 Ela Mustika Rini; Sri Dadi Wiharti; Andi Wijaya
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki presentase kebiasaan mengkonsumsi jamu terbesar kedua di Indonesia yaitu sebanyak 78,50%. Penerimaan kalangan profesi kedokteran terhadap obat tradisional terus meningkat, salah satunya dengan dikembangkannya layanan pengobatan tradisional di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta pada tahun 2013.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat tradisional pada pasien rawat jalan di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta periode Januari-Maret 2014 berdasarkan jenis penyakitdan jenis obat tradisional yang diresepkan.Metode: Penelitian bersifat deskriptif non eksperimental yang dilakukan secara retrospektif terhadap resep dan rekam medis pasien rawat jalan yang mendapatkan resep obat tradisional. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus, dengan jumlah sampel sebanyak 67.Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola peresepan obat tradisional berdasarkan jenis penyakit dan jenis obat tradisional yang diresepkan terbanyak adalah kasus hiperkolesterolemia (19,23%) diberikan Calterol (16,85%); kasus osteoatritis 16,67% diberikan jamu analgetik antiinflamasi (14,61%) dan vitamin saraf (4,49%); kasus nefrolitiasis (15,38%) diberikan Batugin elixir (13,48%) dan Calcusol (10,11%); kasus hipertensi 15,38% dengan jamu hipertensi(13,48%); kasus benign prostatic hypertropy (BPH) atau pembesaran kelenjar prostat jinak (11,54%) diberikan Bioprost (10,11%).
IDENTIFIKASI BORAKS DALAM LONTONG YANG BEREDAR DI PASAR BANTUL PERIODE FEBRUARI 2016 Sri Dadi Wiharti; Amalia Noor Devantari
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lontong dengan penambahan boraks banyak ditemukan di berbagai daerah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rotua Suriany Simaniora di Kelurahan Padang Bulan Medan tahun 2006, dari 12 sampel lontong yang diperiksa terdapat 10 sampel lontong yang mengandung Boraks dengan kadar tertinggi 2,0238 g/kg. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya zat pengawet boraks pada lontong yang beredar di Pasar Bantul periode Februari 2016. Uji penelitian dilakukan secara experimental dengan pengujian kualitatif. Populasi adalah semua pedagang lontong yang beredar di Pasar Bantul. Sampel yang diambil sebanyak 4 pedagang lontong di Pasar Bantul.Penelitian dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Uji Kualitatif dilakukan dengan uji kertas kurkumin. Hasil Pengujian terhadap 4 sampel lontong menunjukkan semua sampel negatif atau tidak mengandung boraks.
GAMBARAN POLA PERESEPAN HIPERTENSI PADA PASIEN GERIATRI DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I PERIODE AGUSTUS 2016 Sri Dadi Wiharti; Nelly Astuti
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien geriatrik adalah pasien lanjut usia yang perlu adanya antisipasi karena seiring bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degenerasi sehingga tubuh rentan terhadap penyakit dan infeksi penyakit menular. Salah satu penyakit degeneratif yang banyak dijumpai pada lansia yaitu hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat dan kesesuaian pemilihan obat hipertensi primer pada pasien geriatrik dibandingkan dengan guideline JNC VII di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta Periode Agustus 2016. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Subjek penelitian adalah data rekam medik pasien yang mengalami hipertensi primer dengan usia ≥60 tahun, terdiagnosis hipertensi primer, menggunakan obat hipertensi, dan tercatat di lembar rekam medis Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta periode Agustus 2016. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif yang disajikan dalam bentuk tabel dan atau grafik. Jumlah data dalam penelitian adalah sebanyak 98 pasien. Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (59%), berdasarkan usia adalah 60-69 tahun, dan berdasarkan penyakit penyerta terbanyak adalah dispepsia ( 10,2%). Antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan Calcium Channel Blocker (CCB) (61,2%) dengan obat yang digunakan adalah amlodipin. Penggunaan amlodipin lebih dipilih karena sangat efektif pada pasien lanjut usia dengan hipertensi sistolik terisolasi dan mempunyai kemampuan yang baik dalam menurunkan tekanan darah dalam waktu singkat. Pemilihan antihipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta sesuai dengan guideline JNC VII. Penggunaan antihipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta pada bulan Agustus 2016 terbanyak adalah golongan CCB (61,22%) dengan obat yang digunakan adalah amlodipin. Pemilihan antihipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta sesuai dengan guideline JNC VII.
TINGKAT PENGETAHUAN ANTIBIOTIK DI DESA NGLIPAR LOR RT 02/RW03, NGLIPAR, GUNUNGKIDUL Sri Dadi Wiharti; Vitenza Pramudhitasari Nuruddin
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.43

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri,namun di lapangan masih banyak ditemukan bahwa juga digunakaan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus. Intensitas penggunaan yang tinggi dapat menimbulkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik di desa Nglipar Lor RT02/RW03. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian non-eksperimental yang tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu secara purposive menggunakan kuisioner.Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 orang.Variabel yang akan diteliti adalah berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dari warga. Berdasarkan jenis kelamin, antara laki-laki dan perempuan yang memiliki pengetahuan baik tentang penggunaan antibiotic adalah perempuan. Berdasarkan usia warga, tingkat pengetahuan yang baik terdapat pada range usia antara 25-50 tahun, Berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan baik didapatkan dari warga dengan latar belakang pendidikan lulusan SMA dan SMK. Dari ketiga variable penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa warga desa Nglipar Lor RT 02/RW03 memiliki pengetahuan yang baik dan mengerti tentang penggunaan antibiotic dengan baik dan benar.