Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERGESERAN POLA RUANG PADA RUMAH ADAT KARO SIWALUH JABU: Studi Kasus: Desa Budaya Lingga, Karo, Sumatera Utara Farida Ulfa; Imam Faisal Pane
Jurnal Koridor Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.168 KB) | DOI: 10.32734/koridor.v9i2.1365

Abstract

Budaya lokal atau daerah semakin tergeser eksistensinya seiring berkembangnya zaman. Pergeseran budaya ini tidak hanya terjadi di daerah kota saja namun juga di desa. Fakta bahwa masyarakat pribumi terutama generasi muda lebih memilih untuk tinggal di rumah tinggal tembok dengan dinding plesteran batu bata. Hal ini dapat mengakibatkan lama kelamaan rumah adat bergeser eksistensi dan keasliannya. Sumatera Utara memiliki cukup banyak peninggalan warisan yang tersebar diseluruh wilayah kota dan kabupaten, termasuk Kabupaten Karo. Warisan Karo tersebut berasal dari masa prakolonial berupa perkampungan adat yang cukup unik, salah satunya adalah Desa Budaya Lingga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi rumah adat di Desa Budaya Lingga saat ini dan mengetahui pergeseran pola ruang apa yang telah terjadi pada Rumah Adat Karo, Siwaluh Jabu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melihat berbagai sumber penelitian kebudayaan rumah adat Karo melalui observasi, wawancara, dan melihat berbagai sumber pustaka. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pola ruang Rumah Adat Karo terjadi beberapa perubahan. Salah satunya adalah terdapat dinding sekat pembatas antara ruang sebagai pembatas zona publik dengan zona pribadi. Hal ini sangat bertolak belakang dengan ciri khusus Rumah Adat Karo, yaitu rumah tanpa dinding sekat pembatas.
A Case Study of Exploring Pedagogical Practices Applied to Enhance Critical Thinking and Oral Commmunication Skills Lia Agustina; Farida Ulfa; Anik Khusna; Rita Darmayanti
Journal of Language and Literature Studies Vol. 4 No. 2 (2024): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jolls.v4i2.1896

Abstract

The pedagogical practices mostly applied in the English for Specific Purposes (ESP) contexts include case-based learning (CBL). The CBL directs lecturers to teach their students about real decision-making scenarios. It is interactive learning and includes student-centered learning that shifts the classroom process to improve students’ critical learning and oral communicative skills. Therefore, this study investigates the pedagogical practices predominantly employed in ESP contexts, with a particular focus on case-based learning. CBL encourages lecturers to engage students with real decision-making scenarios, fostering an interactive, student-centered learning environment. This approach aims to enhance students' critical thinking and oral communication skills. Consequently, the research aims to explore how pedagogical practices can be used to improve these skills. To achieve this objective, the researchers conducted classroom action research involving 25 Accounting department students at State Polytechnic, Malang, who were enrolled in ESP courses. Data were collected through questionnaires, interview guidelines, and classroom observations, comprising both qualitative and quantitative data. The qualitative data were analyzed through data condensation, data display, and drawing and verifying conclusions. The findings indicate that students showed significant improvement in both critical thinking and oral communication skills. In terms of critical thinking, students demonstrated the ability to analyze and evaluate arguments presented by their peers, discerning the truthfulness of the information. Regarding speaking skills, students effectively organized and communicated their ideas. These findings suggest that case-based learning is a valuable method for enhancing language skills, including reading, writing, and listening, in addition to speaking and critical thinking. Future studies should consider applying CBL to other aspects of language teaching to further validate its efficacy.