PT. Djawani Gunung Abadi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pertambangan di Jawa Timur, tepatnya berada di Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur, dengan komoditas yaitu batu kaolin yang memiliki risiko dan bahaya yang bisa saja terjadi, dengan penyebab kecelakaan kerja yang disebabkan oleh tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition), maka perlu adanya tindakan yang diambil dari perusahaan untuk penerapan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja pada masing-masing tahapan pekerjaan akan bahayadan risiko yang dihadapi. Penelitian ini mengunakan metode hazard identification risk assessment and risk control (HIRARC) serta parameter likelihood (kemungkinan), severity (konsekuensi), dan exposure (paparan), untuk mendapatkan nilai dari masing-masing tahapan pekerjaan. Pengambilan data dilapangan dengan melakukan observasi langsung dilapangan. Hasil penelitian ini ditemukan sebanyak 12 potensi bahaya dengan 22 risiko yang mungkin terjadi. Tingkat risiko tertinggi pada pada tahap pekerjaan pengumpulan material pada top loading menggunakan excavator yaitu kerusakan pada belt conveyor akibat benturan (1,800), memar pada kaki/ganguan pendengaran/sindrom akibat getaran (270), crusher yaitu tangan terjepit mengakibatkan patah (1,500), menara pantau crusher yaitu tersengat listrik/luka akibat sengatan Listrik (450) dapat tertumpah/mencemari area menara/tidak stabil saat dinaiki (750), front yaitu tabrakan mengakibatkan kerusakan akibat benturan (3,000), hauling road yaitu debu/pandangan terbatas (900) tertumpah material (2,500), hauling road dalam pit yaitu padangan terbatas /iritasi pada mata (900). Pengendalian risiko dilakukan berdasarkan hirarki pengendalian (hierarchy on control) yakni, eliminasi, subtitusi, rekayasa teknik, administrasi, alat pelindung diri (APD).