Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyegaran Kader Posyandu tentang Pemantauan Pertumbuhan dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Jabiren Kabupaten Pulang Pisau: Refreshment Posyandu Cadres on Growth Monitoring in the Stunting Prevention in Jabiren Village Pulang Pisau Regency Widiastuti, Erma Nurjanah; Hapsari, Retno Ayu
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i3.6527

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition problem characterized by a child's height being inappropriate for their age. Jabiren Village is one of the villages in Pulang Pisau Regency, the district with the fourth highest prevalence of stunted toddlers: 31.6%. The low ability, precision, and accuracy of data collected by cadres in carrying outweighing impacts inaccurate results of monitoring toddler growth. One effort to improve cadres' abilities and skills in carrying out anthropometric measurements is cadre refreshment. Community service activities aim to increase posyandu cadres' understanding of monitoring the growth of babies and toddlers in the context of preventing stunting in Jabiren Village, Pulang Pisau Regency. The target of this activity is the posyandu cadres for toddlers, totaling 20 people, with the method of carrying out activities using counseling lectures and question-and-answer methods. The evaluation design uses a pretest and posttest to see the increase in understanding of the N-Gain test. The results of community service activities show that the average knowledge score of cadres has increased from before and after being given a refresher on growth monitoring, namely 65.625 ± 16.16 to 84.375 ± 9.83. The percentage of cadre understanding regarding growth monitoring challenges is categorized as high, 20%, medium, 60%, and low, 20%. In conclusion, there was an increase in understanding of Jabiren Village Cadres.
Chalek Juice: An alternative diet therapy of diabetes mellitus Yunianitamara, Vinna Maulidha; Widiastuti, Erma Nurjanah; Rahayu, Cucu; Sera, Agnescia Clarissa
GHMJ (Global Health Management Journal) Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35898/ghmj-52939

Abstract

Not required.
Edukasi Gizi Seimbang Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Hapsari, Retno Ayu; Widiastuti, Erma Nurjanah
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.367

Abstract

Stunting di Indonesia masih menjadi masalah yang besar. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting di Provinsi Kalimantan Tengah menduduki peringkat 11 tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia yaitu sebesar 26,9% dan prevalensi stunting di Kabupaten Pulang Pisau adalah 31,6%. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi mengenai gizi seimbang kepada kader agar dapat melanjutkan pemberian edukasi tersebut kepada para ibu dalam pemenuhan gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting pada balita terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Kegiatan dilaksanakan dengan melakukan edukasi kepada kader posyandu Desa Jabiren sebanyak 20 orang. Hasil uji Wilcoxon Signed Ranked Test menunjukkan beda peningkatan pengetahuan kader dengan p < 0,001. Median nilai pre-test kader yaitu 80 (IQR = 60, 80) sedangkan median nilai post-test kader yaitu 90 (IQR = 70, 100). Berdasarkan hasil ini maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah mencapai indikator keberhasilan >75% peserta dapat memahami materi yang disampaikan dengan baik. Hal ini sejalan dengan hasil perubahan tingkat pengetahuan kader yang hampir semua kader (95%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik dengan nilai Gain sedang sebanyak 15 orang (75%) dan tinggi sebanyak 3 orang (15%).