Penggunaan media ajar dapat meningkatkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, tidak semua media ajar tersedia atau tidak mengikuti perkembangan materi. Dari hasil analisis kebutuhan yang dilakukan sebelum pengabdian di sekolah mitra, SD Santa Melania, Bandung, Jawa Barat, mitra mengalami keterbatasan media ajar dan kurangnya pendampingan dalam pengembangan media yang sesuai dengan perkembangan teknlogi. Tujuan Abdimas ini adalah untuk memberikan pendampingan kepada guru-guru SD Santa Melania dalam pengembangan media ajar berbasis multimodal untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui interaksi, motivasi, dan kreativitas siswa dan guru. Pelatihan media berbasis multimodal mengaplikasikan teori Kress dan Lewin (2001) yang merujuk pada cara orang berkomunikasi menggunakan modes yang berbeda pada saat bersamaan. Pelatihan menggunakan pendekatan partisipasi aktif, orientasi kegiatan, pendekatan program, dan pendekatan kemandirian. Pelatihan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu (1) identifikasi karakter pelajar (sebagai acuan pengembangan media), (2) pengantar multimodal semiosis (eksposur pendekatan mutakhir yang bisa diterapkan dalam kelas), (3) pelatihan multimodal melalui pendekatan teknik mengajar, (4) brainstorming media melalui observasi kebutuhan siswa di kelas, (5) pelatihan STEAM, (6) pelatihan kreativitas multimodal, perancangan dan desain media. Hasil dari pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman guru dalam kombinasi media multimodal seperti audio dan visual dalam pembelajaran dan peningkatan kreativitas guru dalam mendesain media ajar seperti flashcards dan poster.