Kinerja keuangan sebuah perusahaan sangatlah penting. Selain untuk evaluasi perusahan tersebut, kinerja keuangan juga dibutuhkan oleh stakeholders (investor, konsultan keuangan, kreditur, dan pemerintah). penetian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan membandingkan Kinerja Keuangan Bank Syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode 2019-2022. penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan atau FRA. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu ROA, ROE, LAR, DER, dan DAR. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan bersumber dari masing-masing bank dan website dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). beberapa pengujian mulai dari analisis deskriptif, uji normalitas, dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan dilihat dari data output SPSS bahwa Bank Mega Syariah mencapai kinerja tertinggi dengan ROA dan ROE puncak pada 2021. Meskipun Bank Panin Dubai Syariah mencatat ROA dan ROE terendah, Unit Usaha Syariah, terutama Bank BPD Kalsel, menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan rata-rata Bank Umum Syariah. Secara umum, Bank Umum Syariah menunjukkan rasio LAR, DAR, dan DER yang lebih rendah, mencerminkan stabilitas dan manajemen risiko yang lebih baik dibandingkan dengan Unit Usaha Syariah.Saran dari peneliti harapan kedepannya bank syariah mampu memberikan pembiayaan pada sektor produktif yang lebih luas. Financial performance of a company is crucial, serving not only for the evaluation of the company itself but also as essential information for stakeholders such as investors, financial consultants, creditors, and government entities. This research aims to conduct an analysis and comparison of the financial performance of Islamic Banks, consisting of Islamic Commercial Banks and Islamic Business Units in Indonesia, for the period 2019-2022. The study employs Financial Ratio Analysis (FRA) with independent variables including Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Loan to Asset Ratio (LAR), Debt to Equity Ratio (DER), and Deposit to Asset Ratio (DAR). The data source for this research is secondary data derived from annual financial reports of each bank and the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) website. Several tests were conducted, including descriptive analysis, normality test, and Mann-Whitney test. The research results indicate significant differences, as evidenced by the SPSS output data, where Bank Mega Syariah achieved the highest performance with peak ROA and ROE in 2021. Despite recording the lowest ROA and ROE, Bank Panin Dubai Syariah, particularly the Islamic Business Unit, especially Bank BPD Kalsel, demonstrated better performance compared to the average Islamic Commercial Banks. In general, Islamic Commercial Banks exhibited lower LAR, DAR, and DER ratios, reflecting better stability and risk management compared to Islamic Business Units. The researcher's recommendation is for Islamic banks to focus on providing financing to a broader range of productive sectors in the future