Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOUTHERN TASIKMALAYA ANCIENT SUBMARINE VOLCANO: VESTIGES OF ERUPTIONS AND THEIR DIVERSITY AS GEOLOGICAL HERITAGE Djafar, Agustina; Suharyogi, Ifan Yoga Pratama; Sari, Rahajeng Ayu Permana; Jayanti, Anita Galih Ringga; Sipayung, Andhy Darmeidi; Pratomo, Indyo
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 6, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.6.2.2023.64-72

Abstract

In the southern Tasikmalaya area West Java Province, Indonesia, there are Tertiary volcanic rocks, with an east-west trending distribution pattern.  Physiographically, this area is included in the southern mountain zone of West Java and is generally composed of tuff and polymic breccias with intercalated of lava and limestone which are grouped into the Jampang Formation and Genteng Members Jampang Formation. The existence of these volcanic and sedimentary rocks of Oligocene – Middle Miocene in the area is an indication of submarine volcano. The purpose of this paper to identify traces of eruptions and submarine volcano products found in the southern Tasikmalaya area, for further assessment of the geological diversity potential as a geological heritage. The method used are field data collection and quantitative data analysis, namely identification of geological heritage based on "Technical Guidelines for the Assessment of Geological Heritage Resources". The submarine volcano products which found in this area are peperite, and basaltic andesite lava at Karang Tawulan Beach, traces of alteration, and hydrothermal mineralization like jasper Panca Tengah, and Cipatujah volcanogenic massive sulphide. This shows that volcanic activities in the southern Tasikmalaya took place continuously from Oligocene to Middle Miocene. From the results of the assessment, the geological diversity in this area has a scientific value of "medium-high".
Perubahan Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Asosiasi Fosil Moluska di Sungai Cilingga, Cekungan Bentarsari, Salem, Jawa Tengah Jayanti, Anita Galih Ringga; Djafar, Agustina
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 6, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.6.3.2023.155-161

Abstract

Daerah Bentarsari, Salem memiliki morfologi berupa tinggian dan lembah yang berbentuk seperti kawah/kaldera. Daerah tinggian tersusun oleh breksi vulkanik Formasi Kumbang sedangkan bagian cekungan/lembah tersusun oleh batuan sedimen Tersier–Kuarter.  Formasi batuan yang menyusun daerah cekungan adalah Formasi Kalibiuk dan Formasi Kaliglagah dengan kandungan fosil moluska sangat melimpah. Penelitian fosil moluska di daerah ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan catatan baru khususnya tentang fosil moluska berukuran makro. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan singkapan batuan di Sungai Cilingga. Sampel diambil pada lapisan batuan sedimen yang mengandung fosil moluska. Hasil identifikasi menunjukkan adanya sembilan spesies fosil moluska baik dalam kondisi cangkang yang utuh maupun berupa fragmen. Litologi di lokasi penelitian tersusun oleh perlapisan batupasir dan batulempung yang didominasi batupasir berukuran pasir sedang – halus. Empat asosiasi fosil moluska ditemukan dari lapisan batuan yang paling tua hingga muda, sebagai penentu lingkungan pengendapannya. Keempat asosiasi fosil moluska tersebut yaitu: asosiasi Nassarius, asosiasi Scapharca-Bicorbula, asosiasi Tarebia granifera, dan asosiasi Tarebia granifera. Berdasarkan asosiasi fosil moluskanya, diketahui perubahan lingkungan pengendapan dari lingkungan marin hingga lingkungan airtawar (freshwater). Hal tersebut mengindikasikan terjadinya pendangkalan (regresi) selama proses pengendapan di lokasi penelitian.
Produk Interaksi Lava-Sedimen Basah-Air pada Kompleks Gunung api Sangkur, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat Djafar, Agustina; Wilda Aini Nurlathifah; johan budi; M Galuh Sagara; Denny Supryandi
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 25 No. 3 (2024): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v25i3.869

Abstract

Di sebelah timur Kota Banjar terdapat Komplek Gunung api Sangkur yang terdiri dari beberapa bukit terisolir, dan pada Peta Geologi Lembar Majenang dikelompokkan dalam himpunan “Batuan Beku Tak Teruraikan (Tma)” bersusunan andesit hingga basal berumur Miosen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lingkungan pembentukan batuan berdasarkan hasil identifikasi dan karakterisasi produk yang dihasilkan oleh interaksi antara lava – air – sedimen, berdasarkan kenampakan tekstur dan struktur batuannya. Metode yang dilakukan berupa metode eksploratif dan deskriptif. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim Museum Geologi, di daerah ini ditemukan singkapan batuan vulkaniklastik berupa peperit yang memperlihatkan struktur fluidisasi, dan hialoklastit yang memperlihatkan struktur pemadaman. Peperit tersingkap di tambang batuan G.Batukarut, dan terbentuk dari hasil percampuran lava andesitik dengan batupasir tufan - batulempung tak terkonsolidasi menghasilkan fluidal peperit. Hialoklastit dijumpai di G. Sangkur, G. Babakan, dan Bukit Kujangsari. Fasies hialoklastit yang dijumpai di daerah ini berupa in situ hialoklastit dan resedimentasi hialoklastit, dengan beberapa fragmen memperlihatkan fragmentasi pendinginan (quench fragmented) berupa struktur bantal dan jigsaw-fit (jigsaw puzzle). Kehadiran peperit - hialoklastit yang dijumpai di daerah ini, merupakan bukti terjadinya interaksi antara lava – sedimen basah – air pada saat terjadi erupsi, sehingga dapat disimpulkan bahwa kompleks Gunung api Sangkur merupakan kompleks gunung api awah laut (submarine volcano) yang sebagian besar produknya terbentuk di tataan bawah air (subaqueus). Kata Kunci: Kompleks Gunung api Sangkur, peperit, hialoklastit, gunung api bawah laut, tataan bawah air.