This Author published in this journals
All Journal KALANGWAN
I Made, Rianta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsep Catur Purusartha Dalam Gerak Tari Rejang Sakral Lanang Di Desa Mayong, Buleleng, Bali I Made, Rianta; Santosa, Hendra; I Ketut, Sariada
Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 6 No 1 (2020): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/kalangwan.v6i1.815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membedah Tari Rejang Sakral Lanang di Desa Mayong, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng dari konsep gerak tarinya. Tari Rejang Sakral Lanang di Desa Mayong pada gerak tarinya berkonsepkan catur purusartha di dalamnya yang dapat dilihat dari empat gerakan pokok dalam tarian yang diulang dari awal hingga akhir tarian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsep catur purusartha dalam gerak Tari Rejang Sakral Lanang di Desa Mayong. Metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kualitattif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi terus terang, metode wawancara dan studi kepustakaan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa gerakan yang terdapat di dalam Tari Rejang Sakral Lanang di Desa Mayong berbeda dengan Tari Rejang pada umumnya karena gerak-gerak yang terdapat dalam Tari Rejang Sakral Lanang di Desa Mayong hanya terdiri dari empat gerakan yang selalu dipergunakan secara berulang-ulang dari awal tarian hingga akhir tarian, sehingga struktur gerak Tari Rejang Sakral Lanang di Desa Mayong menggunakan struktur tunggal di dalamnya dan gerakan Tari Rejang Sakral Lanang di Desa Mayong memiliki konsep catur purusartha di dalam gerakannya. Konsep inilah yang membedakan gerak Tari Rejang Sakral Lanang dengan Tari Rejang pada umumnya. Penelitian gerak Tari Rejang Sakral Lanang menggunakan teori semiotika berdasarkan pendapat Ferdinand de Saussure yaitu penanda dan petanda. Adapun empat gerakan yang terdapat dalam tarian meliputi: agem, nengkleng, nindak dan nutup sebagai penanda dan petanda adalah bagian-bagian dari konsep catur purusartha yang terdiri dari dharma, artha, kama dan moksa.