Prayitno, S. Budi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Akuaponik Sebagai Salah Satu Pendekatan Pemanfaatan Lahan Marginal untuk Penambahan Pendapatan Keluarga Prayitno, S. Budi
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 12, No 1 (2024): Vol 12, No 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-12 “Revital
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prayitno, S.B. (2024). Aquaponics as an approach in utilizing marginal land to increase family income. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-12 Tahun 2024, Palembang  21 Oktober 2024. (pp. 20–26).  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Marginal land is a type of land that has low soil fertility, less ideal for agricultural activities and other productive uses. Aquaponics is a combination of aquaculture and hydroponics, where aquaculture waste is used as nutrients for plants. Aquaponics does not require fertile land, is efficient in water use, uses land more effectively, provides educational and innovation opportunities and could increase family income. Aquaponics has several systems, including the Deep Water Culture (DWC), Ebb and Flow, and Nutrient Film Technique (NFT). Each of the above systems is highly dependent on the type of plants and fish to be cultured. The available land, the scale of production, and the initial and maintenance costs. The application of aquaponics with 16-20 netpots/M2, and fish culture media, could produce at least 5 bunches of kangkong/mustard greens/pakchoy every two weeks, and a minimum of 500 juvenile fish/month/M2 with income from plants of around Rp. 15,000, - and fish seeds of around Rp. 100,000, -. The remaining mud waste every month around 300 grams wet can be used as fertilizer for surrounding plants. It can be concluded that aquaponics is one of the effective marginal land utilization systems, environmentally friendly and can increase family income.
Penggunaan Media Tanam Berbeda Terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio), Pakcoy (Brassica rapa L.) dan Kualitas Air Pada Sistem Akuaponik Skala Komersial Aji, Nisa Pamesty Rahma; Prayitno, S. Budi; Harwanto, Dicky; Sarjito, Sarjito
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 9, No 1 (2025): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v9i1.24978

Abstract

Industri akuakultur memegang peran dalam pemenuhan kebutuhan protein, sehingga ketersediaan lahan sangat dibutuhkan sebagai tempat budidaya ikan. Urban farming dapat dijadikan alternatif dalam kebutuhan pangan, karena sistem ini memanfaatkan lahan sempit yang diharapkan dapat memperoleh produktivitas yang tinggi dengan lahan terbatas. Salah satu sistem tersebut adalah akuaponik yang merupakan gabungan antara akuakultur resirkulasi dan hidroponik. Perlakuan yang digunakan berupa perbedaan media tanam dengan satuan percobaan berupa pipa paralon berjumlah 3 buah/sistem (14 lubang/pipa) dan 120 ekor/kolam. Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu mempersiapkan alat dan bahan, persiapan wadah serta sistem, persiapan tanaman, penebaran benih, pemeliharaan ikan, dan monitoring sistem. Data yang dikumpulkan meliputi nilai SGR, SR, FCR, pertumbuhan bobot mutlak ikan mas, panjang mutlak ikan mas, pertumbuhan panjang dan jumlah daun tanaman pakcoy yang dianalisis menggunakan uji Independent T-Test. Kualitas air kolam dianalisis secara deskriptif. Hasil nilai performa pertumbuhan ikan mas terbaik pada media tanam arang sekam diantaranya bobot mutlak (16,305 g), panjang mutlak (4,29 cm), SGR (2%/hari). Media tanam arang sekam memberikan pertumbuhan tanaman terbaik berupa panjang mutlak tanaman (2,87 cm), rerata jumlah daun (7,45 helai), SR ikan mas (70,83%), dan FCR ikan mas (1,67). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media tanam yang berbeda memberikan hasil yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan mas dan tanaman pakcoy. Media tanam arang sekam memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan mas pada sistem akuaponik, sedangkan media tanam sabut kelapa memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Performa kualitas air pada kedua media yang berbeda memberikan nilai yang optimal.