., Yusnita
STIKes Muhammadiyah Pringsewu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER,VIDEO DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN SISWA DALAM MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN ., Yusnita; ., Nurmaria
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 5, No 9 (2016): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun masyarakat masih rendah, demikian juga pada anak usia sekolah, baru 17% yang melakukan cuci tangan menggunakan sabun dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media visual dan audiovisual terhadap cuci tangan pakai sabun di SD IT Insan Taqwa Lampung. Jenis penelitian kuantitatif, desain ekspeimen semu ( quasy eksperiment) dengan rancangan pre-test post test desain. Sampel berjumlah 75 orang terbagi dalam tiga kelompok yaitu media poster, video dan leaflet masing-masing 25 orang. Analisa data dilakukan uji T defendant untuk pre post penelitian di masing-masing kelompok. Dan uji Anova untuk mengetahui pengaruh pendidikan antara media poster, video, dan leaflat. Hasil uji T dependent skor pada media poster 17,32, video 62,60, leaflate 17,20 hasil uji Anova menunjukkan nilai t = 0,000 pada post test ke tiga kelompok berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan nilai rata-rata poster 17,32, video 62,60 dan leaflate 17,20. Nilai rata-rata video lebih tinggi. Disarankan kepada petugas promosi kesehatan menggunakan media video untuk melakuakn promosi kesehatan cuci tangan pakai sabun.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MENJALANKAN HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK ., Yusnita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepatuhan merupakan salah satu permasalahan  pada pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani hemodialisa. Ketidakpatuhan dalam terapi dapat menyebabkan penumpukan zat-zat berbahaya dari tubuh  hasil metabolisme dalam darah sehingga penderita akan merasa sakit seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan maka akan menimbulkan kematian. Tujuan dalam penelitian ini adalah hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien gagal ginjal kronik untuk menjalani hemodialisa. Penelitian ini menggunakan metode survey analytik dengan pendekatan cross sectional dan analisis uji chi square. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sejumlah 30 responden. Pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil analisis bivariat bahwa ada hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien gagal ginjal kronik untuk menjalani hemodialisa diperoleh p value 0,004. Disarankan kepada keluarga agar selalu setia mendampingi dan memberikan dukungan kepada pasien dalam menjalani terapi sehingga pasien melakukan hemodialisa sesuai dengan jadwal.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TRANSTEORITIKALTERHADAP KEPATUHAN MENJALANKAN DIITPADA PENDERITA DIABATES MELLITUS ., Yusnita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 4, No 8 (2015): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data dari Perkumpulan Endokrin Indonesia tahun 2015 menunjukkan diabetes mellitus di Indonesia mencapai 9,1 juta orang. Penderita mengandalkan obat-obatan untuk pengendalian makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model transteoritikal terhadap kepatuhan menjalankan diit pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas Pringsewu.Jenis penelitian kuantitatif, desain eksperimen semu (quasy eksperiment) dengan rancangan pre test post test design. Sampel berjumlah 60 orang.Hasil uji T dependen menunjukkan nilai selisih rata-rata kepatuhan menjalankan diit pada pekerja formal adalah 7,200, sedangkan pada pekerja informal adalah 9,567. Jika dilihat dari peningkatan angka kepatuhan setelah diberikan pendidikan kesehatan nilai rata-rata pekerja formal (69,90) lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pekerja informal (69,10). Disarankan kepada petugas promosi kesehatan agar menggunakan metode atau tahapan transteoritikal dalam melakukan peyuluhan tentang diit pada penderita diabetes mellitus.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN LANJUT USIA DALAM KEGIATAN POSYANDU ., Yusnita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 5, No 10 (2016): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data WHO memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia diseluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar orang, yang akan terus bertambah hingga 2 miliar orang ditahun 2050. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan lanjut usia dalam kegiatan posyandu di Desa Roworejo Pesawaran tahun 2016. Jenis penelitian kuantitatif, desain desain penelitian cross sectional. Populasi adalah lansia berusia > 60 tahun yang berada di desa Roworejo sejak bulan Juni 2015 sampai dengan Juni 2016. Sampel adalah seluruh lansia yang berada di desa Roworejo Pesawaran tahun 2016, yang berjumlah berjumlah 146 orang. Hasil penelitian menunjukkan Adanya hubungan yang signifikan antara pekerjaan/ lama bekerja dengan keikutsertaan lansia dalam kegiatan posyandu. ( nilai p = 0,004 dan OR = 4,103). Variabel independen jarak, dukungan keluarga, peran kader dan peran tenaga kesehatan tidak ada hubungan yang signifikan dengan keikutsertaan lansia dalam kegiatan posyandu. Variabel yang paling dominan dengan keikutsertaan lansia dalam kegiatan posyandu adalah pekerjaan/ lama bekerja dengan nilai p = 0,025. Disarankan dalam melakukan kegiatan posyandu lansia agar memilih waktu yang tepat bagi lansia, sehingga lansia bisa aktif mengikuti kegiatan posyandu dan tetap bisa bekerja. Meningkatkan pembinaan terhadap kader posyandu lansia agar dapat meningkatka perannya sehingga dapat terus memotivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia.