Dispepsia berasal dari bahasa yunani, yaitu dys- (buruk) dan peptein (pencernaan) dispepsia didevinisikan sebagai keluhan atau kumpulan gelaja (sidroma) yang terdiri dari ngeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh,.Kemudian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi makan terhadap kejadian dispepsia Di Wilayah Puskesmas Tutar, mengetahui jenis makanan terhadap kejadian dispepsia Di Wilayah Puskesmas Tutar, mengetahui jadwal makan terhadap kejadian dispepsia Di Wilayah Puskesmas Tutar, mengetahui hubungan pola makan terhadap kejadian dispepsia Di Wilayah Puskesmas Tutar.Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan menggunakan satu pendekatan yaitu, pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan populasi sebesar 40 responden yang diambil dari keseluruhan masyarakat Di Wilayah Puskesmas Tutar. Dengan waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Desember 2021, instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis uji Chi-square.hasil pada penelitian menunjukkan bahwa pola makan responden Di Wilayah Puskesmas Tutar 45,0% pada kategori teratur, 55,0% pada kategori tidak teratur. Dispepsia 55,0% pada kategori dispepsia, 45,0% pada kategori tidak dispepsia. Tidak ada hubungan signifikan antara hubungan pola makan terhadap kejadian dispepsia Di Wilayah Puskesmas Tutar p value=0,087.Kesimpulan : tidak ada hubungan anatar pola makan terhadap kejadian dispepsia di Wilayah Puskesmas Tutar (p=0,087) Saran : responden diharapkan dapat mengatur waktu makannya guna untuk menghindari dispepsia akibat makannya tidak teratur. Kata kunci: pola makan, dispepsia