Al Anshari, Umair
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Atrat: Jurnal Seni Rupa

PERANCANGAN SETTING PANGGUNG MUSIK “EMPTY SPACES: TRIBUTE TO LINKIN PARK” Al Anshari, Umair; Tornado, Anggiat; Sriwardani, Nani
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 1 (2017): EKSPLORASI SENI DALAM PANGGUNG DAN RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Most stages of Linkin Park single concerts were designed with dystopian themes that showed dark space and gloomy atmosphere. Yet, a music performance entitled “Empty Spaces: Tribute to Linking Park”was intended to develop and create a different concept of music stage design though it still used dystopian theme. Dystopia is taken from a science fiction work by Thomas Moore. This stage design was aimed to find out how much did the stage setting give added value and selling point to the music performed. This music performance is an appreciation and a tribute to Linkin Park for their 15-year career in music. Besides, it was held to entertain Linkin Park fans or are better known as Linkin Park underground, especially in Bandung.Keywords: Stage Design, Empty Spaces, Dystopia________________________________________________________________Banyak setting panggung dari konser tunggal Linkin Park mengangkat tema dystopia dengan bentuk ruang yang gelap dan suasana yang suram. Namun pertunjukan musik berjudul “Empty Spaces: Tribute to Linkin Park” bertujuan untuk mengembangkan serta menciptakan konsep desain panggung musik yang berbeda walaupun masih satu tema dystopia. Dystopia diambil dari buku Scient Fiction karya Thomas Moore. Perancangan ini mencoba melihat seberapa besar daya nilai tambah dan nilai jual setting panggung terhadap musik yang ditampilkan. Tujuan dari pertunjukan musik ini ialah bentuk penghargaan serta persembahan terhadap grup musik Linkin Park atas eksistensinya di dunia musik Internasional selama 15 tahun lebih. Terlebih lagi untuk memberikan hiburan kepada pencinta Linkin Park atau biasa disebut Linkin Park Underground, khususnya di kota Bandung.Kata Kunci: Perancangan Panggung, Ruang Kosong, Distopia