Utomo, Edi Priyo
Brawijaya University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI TEMPERATUR REAKSI KONDENSASI TERHADAP SINTESIS SENYAWA TURUNAN FURFURAL DENGAN ASETON Puspitasari, Rizka Dwitya; Ulfa, Siti Mariyah; Utomo, Edi Priyo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.532 KB)

Abstract

Furfural dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bioenergi dengan memperpanjang rantai karbonnya melalui reaksi kondensasi aldol Claisen Schmidt. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa turunan furfural yang diperoleh dari reaksi kondensasi antara furfural dengan aseton pada berbagai temperatur reaksi. Selain itu untuk mengetahui pengaruh temperatur reaksi terhadap rendemen produk yang dihasilkan. Reaksi kondensasi dilakukan pada variasi temperatur 0 oC, ruang (30 oC), dan refluks (60 oC) selama 4 jam menggunakan katalis NaOH. Furfural yang digunakan adalah furfural standar dan furfural hasil isolasi dari tongkol jagung. Reaksi kondensasi antara furfural standart dengan aseton pada temperatur 0 oC, 30 oC, 60 oC menghasilkan rendemen produk sebesar 50%, 54,6%, 99% (b/b). Reaksi dengan menggunakan furfural isolasi menghasilkan rendemen 3%, 75%, 99% (b/b) pada kondisi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan temperatur reaksi menyebabkan peningkatan produk hasil reaksi kondensasi. Produk hasil kondensasi aldol yang teridentifikasi adalah 4-(2-furanil)-3-buten-2-on dari hasil karakterisasi menggunakan UV-Vis, FT-IR, dan NMR. Kata kunci: aseton, Claisen Schmidt, furfural, temperatur reaksi, turunan furfural
Kajian Teoritis Interaksi TiO2-Zeolit Menggunakan Metode Semiempiris MNDO, AM1, dan PM3 Rendrahadi, Randhy Dwi; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Utomo, Edi Priyo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.62 KB)

Abstract

TiO2-zeolit telah berkembang menjadi fotokatalis yang efisien dalam proses fotodegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi yang terjadi saat TiO2 diimpregnasikan ke dalam zeolit melalui perhitungan energi tunggal secara komputasi. Metode semiempiris yang digunakan dalam penelitian ini adalah MNDO, AM1, dan PM3. Perhitungan energi tunggal struktur zeolit dilakukan dengan perangkat lunak Orca. Struktur TiO2 (rutile) disisipkan di atas permukaan struktur zeolit dengan dua orientasi. Kajian teoritis interaksi TiO2-zeolit menunjukkan orientasi xz TiO2 menghasilkan energi yang lebih rendah.
STUDI INTERAKSI MOLEKUL KOMPONEN MINYAK NILAM DENGAN RESEPTOR OLFAKTORI SEBAGAI REPELLENT NYAMUK CULEX sp SECARA IN SILICO DAN IN VITRO Nidianti, Ersalina; Utomo, Edi Priyo; Himawan, Toto
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.859 KB)

Abstract

The components of patchouli oil consist of mayor e.g patchouli alcohol and minor component such as patchoulene, α-guaiene, syechellen, and caryophyllene. These compounds are potentially as repellent or attractant against insects. The purpose of this research is to determine the activity of the Culex sp mosquito repellency using patchouli oil in silico and in vitro. Assessment of in silico modeling is through based on interactions of terpenoid  the Culex sp mosquito olfactory receptor structure was downloaded from www.pdb.org with access code 3OGN while the ligand structure downloaded from www.ncbi.nlm.nih.gov. The modeling by using Autodock Tools 1.5.4 docking of the ligands were done in consecutive performing of α-guaine, α-patchoulen, vellence, caryophyllene, and syechellen respectively. In comparing with commercial repellent DEET, the patchouli oil component with minus patchouli alcohol have more potent as repellent with Kd = 330 µM, while Kd of DEET is 7,31 µM. Patchouli oil components have potential as a repellent better than DEET, it is indicated from Kd values greater than Kd DEET.  By in vitro experiment, patchouli oil showed repellency at EC50 = 6,19 ± 0,55 ppm. Keywords: Computational chemistry, Patchouli Oil, Repellent  
PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN PELAPIS MALTODEKSTRIN DAN GUM ARAB DALAM MIKROKAPSUL BERBAHAN INTI SITRONELAL Rakasiwi, Putri; Iftitah, Elvina Dhiaul; Utomo, Edi Priyo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.29 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul sitronelal yang dilakukan melalui 2 tahap yaitu pembuatan mikrokapsul sitronelal dan uji efisiensi mikrokapsul sitronelal. Metode pembuatan mikrokapsul secara pengeringan beku (freeze drying) dengan memvariasikan penyalut maltodekstrin dan gum arab. Variasi komposisinya yaitu 15% dan 20% dengan perbandingan masing-masing (1:1), (2:3), dan (3:2). Hasil penelitian menunjukkan mikrokapsul dengan komposisi bahan penyalut 20% (3:2) menunjukkan nilai efisiensi pembentukan jumlah mikrokapsul sitronelal yang paling besar yaitu 33,69%. Kata kunci: efisiensi, mikrokapsul, sitronelal.
STUDI PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP HASIL ISOLASI DAN KADAR SENYAWA FENOLIK DALAM BIJI KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata (L.) Walp) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Yulistian, Dhoni Prielananta; Utomo, Edi Priyo; Ulfa, Siti Mariyah; Yusnawan, Eriyanto
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.723 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap kadar fenolik total dari ekstrakbiji kacang tunggak beserta pengujian aktivitasnya sebagai bahan antioksidan. Uji yang digunakan meliputikadar fenolik total termasuk didalamnya kadar flavonoid total. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan denganmetode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarutetanol, metanol, 70% etanol, 70% metanol, 80% aseton, 50% aseton, dan 0,5% asam asetat dalam 70% aseton(v/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% aseton merupakan pelarut yang dapat mengekstrak senyawafenolik paling besar dan memiliki aktivitas antioksidan terbesar juga. Kadar fenolik total dan flavonoid totalyang dihasilkan mencapai 8.081,4 EAG/g sampel dan 33.308,3 EK/g sampel, sedangkan aktivitas antioksidanyang terukur mencapai 620,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepolaran pelarut mempengaruhikadar senyawa fenolik yang terekstrak dan aktivitas antioksidan.Kata kunci: antioksidan, kacang tunggak, variasi pelarut, fenolik total.