Diare pada Macaca fascicularis sangat mengganggu proses penangkaran, diare mengurangi kualitas hidup kera, E. coli sering dilaporkan sebagai penyebab utama diare pada beberapa primata non-manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi faktor virulensi seperti hemolisin, pola hemaglutinin, dan hidrofobisitas permukaan sel. Penelitian ini menggunakan 30 isolat E. coli dari koleksi pusat penelitian primata IPB University yang diisolasi dari kera ekor panjang yang menderita diare. Faktor virulensi seperti hemolisin, hemaglutinasi, dan agregasi garam dideteksi sesuai protokol standar. Sebanyak 30 isolat M. fascicularis yang menderita diare diuji kemampuannya menyebabkan lisis pada eritrosit, di antara 24 (80%) sampel E. coli menunjukkan α -hemolisin pada agar darah dan 2 (6,67%) sampel menunjukkan γ-hemolisis. Sebanyak 21 (70%) sampel E. coli mampu menghemaglutinasi eritrosit sapi dan 27 (90%) sampel mampu menghemaglutinasi eritrosit kelinci. Sebanyak 30 sampel E. coli tidak mampu menghemaglutinasi eritrosit ayam, kucing, anjing, dan manusia. Sebanyak 2 (6,67%) sampel menunjukkan hasil positif pada uji agregasi garam di antara 30 sampel E. coli dari M. fascicularis dan sisanya 28 (93,33%) sampel tidak menunjukkan hasil positif pada uji agregasi garam. Kesimpulan penelitian adalah Sebanyak 30 isolat E. coli menunjukkan variasi faktor virulensi yang berperan dalam mekanisme diare pada Macaca fascicularis. Terdapat 24 isolat (80%) yang menunjukkan α-hemolisin, 2 isolat (6,67%) menunjukkan γ-hemolisin, dan 4 isolat lainnya (13,33%) tidak menunjukkan aktivitas hemolisis. Selain itu, 29 isolat (96,7%) menunjukkan hemaglutinasi terhadap eritrosit sapi dan/atau kelinci, sedangkan 2 isolat (6,7%) bersifat hidrofobik berdasarkan uji salt aggregation.