Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Decision Making Process of Workign Resignation in Mothers with Down Syndrome Children Vania, Stella; Handayani, Penny
Indonesian Journal of Disability Studies Vol. 5 No. 2 (2018)
Publisher : The Center for Disability Studies and Services Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.873 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijds.2018.5.2.14

Abstract

The aim of this study is to explore the decision-making process of working resignation passed by mothers with Down syndrome children. Children with Down syndrome need more attention because of their limitations in terms of cognitive, behavior and health. Mother's role is needed to optimize their development. However, being full time mothers is not easy. In the case of families with economic limitations, mothers often have to work. Further more, Down syndrome children need special care and education that require large costs. Therefore, mothers will go through a long process with various considerations when she decided to resign. This research uses qualitative method through narrative approach. This study used semi structured interviews with three mothers of Down syndrome children that decided resign from work and take care of her child. The result of this research show that three mothers have gone through the process of decision making with different dynamics, depends on the child's condition.
ANALISIS TERHADAP PROGRAM TRANSMIGRASI SERTA PENGEMBANGAN WILAYAH DI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI GEUMPANG II SP 3 PROVINSI ACEH Vania, Stella
KADARKUM: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/kdrkm.v2i2.3819

Abstract

Transmigrasi dapat dikatakan sebagai suatu hal yang unik, karena hanya dilakukan di Indonesia. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari daerah yang padat, ke daerah lain di dalam wilayah Indonesia. Program transmigrasi memiliki sejarah yang panjang di   Indonesia. Dari masa kolonial, orde lama, orde baru, reformasi, dan terus dilakukan hingga sekarang. Dalam perkembangannya, transmigrasi tidak lepas dari nomenklatur pengembangan wilayah. pengembangan wilayah dapat diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan perkembangan dari suatu daerah, baik itu dari segi sosial, ekonomi, geografis, juga budaya. Salah satu daerah transmigrasi di Indonesia yang dijadikan objek penelitian dalam penulisan ini adalah Geumpang II SP 3, suatu unit permukiman transmigrasi yang berada di Desa Pucok, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa pengembangan wilayah di unit permukiman transmigrasi Geumpang II SP 3 sudah dilakukan, yang dapat dilihat dari keadaan masyarakat yang telah memiliki pendapatan di atas standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, dan perlu pemberdayaan di sisi produksi pangan serta pemberdayaan koperasi.Transmigration can be said to be a unique thing, because it is only done in Indonesia. Transmigration is the movement of people from densely populated areas to other areas within the territory of Indonesia. The transmigration program has a long history in Indonesia. From the colonial period, the old order, the new order, reform era, and has continued to be done until now. In its development, transmigration cannot be separated from the nomenclature of regional development. Regional development can be interpreted as an effort to increase the development of an area, both in terms of social, economic, geographical and cultural aspects. One of the transmigration areas in Indonesia that is the object of research in this paper is Geumpang II SP 3, a transmigration settlement unit located in Pucok Village, Geumpang District, Pidie Regency, Aceh Province. Based on the results of the study, it was found that the regional development in the Geumpang II SP 3 transmigration settlement unit has been carried out, which can be seen from the condition of the people who already have incomes above the standards set by the Ministry of Village, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration of the Republic of Indonesia, and needs empowerment in terms of food production and empowerment of cooperatives.  
Ekstraksi Partitur Balok Monofonik untuk Instrumen Flute dengan CRNN dan CRF Vania, Stella; Sutanto, Patrick; Sutanto, Ricky; Santoso, Joan
Intelligent System and Computation Vol 5 No 1 (2023): INSYST: Journal of Intelligent System and Computation
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (d/h Sekolah Tinggi Teknik Surabaya)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52985/insyst.v5i1.218

Abstract

Notasi partitur balok bukanlah notasi yang mudah dibaca oleh pemula dalam dunia musik. Di sinilah Optical Music Recognition (OMR) dapat berperan. OMR merupakan sebuah pembelajaran mengenai komputer yang dapat mengenali objek dalam partitur balok. Dengan adanya program yang menerapkan OMR dan memberikan output dengan format yang mudah dipahami oleh pengguna, maka pemula dalam dunia musik dapat terbantu dalam membaca partitur not balok. Karya ilmiah ini dibuat dengan pendekatan deep learning dalam beberapa arsitektur. Dataset yang digunakan adalah Camera-PrIMuS yang terdiri dari dataset gambar sebaris partitur musik dan juga ground-truth per objek pada gambar yang bersangkutan. Arsitektur yang digunakan adalah CRNN, CRNN-CRF, dan Attention. Dari ketiga arsitektur tersebut, hasil terbaik diperoleh pada aristektur Attention dengan symbol error rate (SER) sekitar 9%, diikuti dengan CRNN dengan SER sekitar 84%, dan CRNN-CRF yang berdasarkan hasil uji coba tidaklah cocok untuk OMR dengan nilai loss yang tidak kunjung turun dalam proses training. Arsitektur Attention secara garis besar terdiri dari blok encoder dan decoder. Encoder berfungsi untuk menerima input gambar dan melakukan encoding terhadap gambar tersebut. Hasil encoding kemudian diterima oleh decoder yang berperan untuk melakukan decoding dan memprediksi sequence selanjutnya berdasarkan hasil encoding dari encoder. Dalam implementasinya program dapat menerima input berupa gambar selembar partitur penuh yang agak miring, maka program juga akan melakukan skew-correction dan pemotongan gambar per baris agar input dari pengguna dapat diproses oleh model. Output dari model yang masih berupa label-label prediksi akan diproses kembali agar menghasilkan not angka dan file MIDI yang relatif lebih mudah untuk dipahami oleh pengguna.