Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Menanggapi Hadis Perempuan Sebagai Imam Sholat dalam Perspektif Amina Wadud (Analisis Hermeneutika Feminis) Mas'udah, Mas'udah
Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 17 No. 2 (2018)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2018.172.123-136

Abstract

Isu-isu gender di era kontemporer kini marak diusung oleh beberapa tokoh Feminis, salah satunya yakni Amina Wadud. Berangkat dari konstruksi sosial yang dialami semasa hidupnya, dimana perempuan mendapatkan kedudukan di bawah laki-laki, ia memunculnya paradigma baru yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Salah satu fenomena yang menimbulkan berbagai kontroversi dari pemikiran Amina Wadud yakni pelaksanaan sholat jumat di Amerika Serikat dimana dia menjadi imam sholat bagi jamaah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Berbagai kritik datang dari beberapa ulama klasik terutama di bidang fikih mengenai hal tersebut. Pada redaksi hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Waraqah, hadis tersebut dinilai shahih derajatnya. Dalam hal ini, Amina Wadud memberikan tanggapan yang pro terhadap hadis tersebut dengan metodologi yang baru yakni hermeneutika feminisme.Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis hermenutika feminisme yang dikembangkan Amina Wadud Muhsin dimana di dalamnya terdapat penelitian metodologis dan analitis untuk menelisik paradigma yang dibangun oleh Amina Wadud dalam menanggapi hadis tersebut.[On this article refers to issues gender in this contemporary era which is intensely brought by several feminist figures, one of them is Amina Wadud. According to the social construction during her lifetime, when women were subordinated over the man, therefore she brings a new paradigm which is the fight for women’s rights. One of the controversy phenomena from Amina Wadud’s thought is that she performs as imam during Jumah’s prayer for both men and women. Many critics come from several classic ulama, mainly in the fiqh field, concerning about that issue. On the redaction of hadith narrated by Ummu Waraqah, that is included to shahih based on the level. In this case, Amina Wadud gives an affirmative response regarding the hadith with a new methodology, Feminism Hermeneutic. In this observation, the author uses analysis of feminism hermeneutic that developed by Amina Wadud which includes the analytical and methodological observation to know the paradigm used by Amina in hadith.]
Hubungan Komunikasi Orang Tua Dengan Perilaku Tantrum Pada Anak Usia 4-6 Tahun Hudaibiyah, Arshanellya; Mas'udah, Mas'udah
Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal)
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/aura.v3i2.617

Abstract

Permasalahan mengenai emosional pada anak usia dini sering terjadi seiring dengan perkembangan usia dan sosial anak, salah satunya adalah tantrum. Tantrum merupakan suatu letupan kemarahan anak yang sering terjadi ketika anak menunjukkan sikap penolakan atau negativistik. Setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam membangun serta mendidik kepribadian anak. Cara komunikasi yang digunakan oleh keluarga terutama sikap orangtua dalam mengasuh serta mendidik anak merupakan salah satu pengendalian emosi yang sangat dibutuhkan dan penting bagi perkembangan emosi anak. Komunikasi dalam keluarga sangat perlu untuk dilakukan sesering mungkin. Selain itu perlu pembiasaan untuk memberikan berita yang benar pada anak, sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komunikasi orang tua dengan perilaku tantrum pada anak usia 4-6 tahun. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel komunikasi orang tua dan variabel perilaku tantrum anak. Populasi penelitian ini yaitu 50 anak usia 4-6 tahun di Jl Giok DG-06, Rt 24 Rw 10 Kota Baru Driyorejo Gresik. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, dan uji korelasi dengan menggunakan SPSS Statistics 24.0. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, nilai cronbach’s alpha komunikasi orang tua sebesar 0,675 > 0,60 yang artinya variabel komunikasi orang tua adalah reliabel atau konsisten. Selanjutnya nilai cronbach’s alpha perilaku tantrum anak sebesar 0,772 > 0,60 yang artinya variabel perilaku tantrum anak adalah reliabel atau konsisten. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil dari uji analisis korelasi atau pearson correlation diperoleh nilai r hitung sebesar -0,649 dengan signifikansi 0,00. Signifikansi p= 0,00 < 0,05 artinya hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis penelitian (Ha) diterima. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa nilai r hitung sebesar -0,649 dan r tabel dengan taraf signifikansi 5% (0,05) dengan jumlah N = 50-2 sebesar 0,279 yang artinya r hitung lebih besar dari r tabel (-0,649 > 0,279) sehingga antara variabel komunikasi orang tua dengan variabel perilaku tantrum anak di Kota Baru Driyorejo Gresik terdapat hubungan yang negatif dengan derajat hubungan yaitu berkorelasi kuat.
PENGARUH RATIO KATALIS CaO-NaOH DAN WAKTU REAKSI TERHADAP KUALITAS BIODIESEL MINYAK JELANTAH Hidayat, Fajar Rasyid; Mas'udah, Mas'udah; Santosa, Sandra
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.451

Abstract

Biodiesel dari minyak jelantah berpotensi sebagai bahan bakar terbarukan karena konsumsi minyak goreng masyarakat di Indonesia secara nasional pada tahun 2019 mencapai 16,2 juta kilo liter dan menghasilkan rata rata minyak jelantah di kisaran 6,46-9,72 juta kilo liter, namun baru sekitar 3 juta kilo liter minyak jelantah yang dapat dikumpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ratio katalis CaO-NaOH dan waktu reaksi terhadap kualitas biodiesel dari minyak jelantah. percobaan menggunakan bahan baku minyak jelantah, metanol, dan katalis CaO-NaOH dengan variabel bebas yaitu ratio CaO-NaOH 1:3, 1:1, dan 3:1 dan waktu reaksi 60, 80, dan 100 menit; variabel tetap berupa suhu reaksi sebesar 60°C dan variasi jumlah katalis 1% CaO-NaOH terhadap berat minyak jelantah; dan variabel terikat adalah kualitas biodiesel berupa %yield, densitas biodiesel, dan viskositas biodiesel. Metode analisa biodiesel yang diperoleh menggunakan perhitungan %yield, densitas dan viskositas. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa hasil percobaan nilai densitas 857-871 kg/m3 telah sesuai SNI 7182:2015 yaitu berkisar 850-890 kg/m3 dan nilai %yield yang dihasilkan sebesar di atas 80% untuk rasio CaO-NaOH 1:3 dan 3:1, dan nilai viskositas biodiesel sebesar 1,15-1,31 cst tidak sesuai dengan standar SNI yang berkisar 2,3-6 cst.
THE EFFECT OF PH SOLUTIONS AND STIRRING SPEED ON NICKEL RECOVERY FROM PYROPHYLLITE ROCKS USING FROTH FLOTATION Santoso, Titi Pangesti Berlian; Santosa, Sandra; Mas'udah, Mas'udah
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.449

Abstract

Nickel is an important element in the metal alloy industry. In Indonesia, nickel resources are found in many areas in the form of rocks such as pyrophyllite. Froth flotation is a method commonly used in the mining industry to extract metals such as nickel from mineral rocks. However, the nickel concentrates yields tend to be relatively low. This is often influenced by several factors such as the pH solutions and stirring speed used in the process. Therefore, this study aims to investigate the effect of agitation speed and collector concentration on the nickel recovery results obtained from the froth flotation process. In this study, variations of pH solutions at 8,9, and 10 were used. Meanwhile, the stirring speed was varied to 700, 800 and 900 rpm. The results showed that the pH solutions and stirring speed had a significant impact on nickel recovery. Optimum results were obtained at pH of 10 and stirring speed of 900 rpm where the nickel concentration reached 27,55% from the initial concentration of 8,21%.