In toxic relationships, adolescents may experience diminished self-esteem, emotional distress, and other psychological issues. Maladaptive dependency, where adolescents struggle to extricate themselves from harmful relationships, exacerbates these conditions. Given that adolescence is a critical period for personal and social development, this study aims to explore the experiences and impacts of toxic relationships and maladaptive dependency among adolescent girls. The primary focus is to understand the role of religiosity and coping strategies in mitigating these negative effects. This research employs a narrative inquiry approach, with in-depth interviews conducted with three adolescent girls involved in toxic relationships. The data were analyzed qualitatively using a thematic approach. The results reveal that toxic relationships significantly impact the mental and physical health of adolescents, hinder social development, and foster maladaptive dependency. Religiosity serves as a strong emotional support system, while coping strategies involving both problem-focused and emotion-focused approaches help adolescents manage the psychological stress they face. These findings underscore the importance of integrating religiosity-based interventions with social support and psychological counseling to address maladaptive dependency. Abstrak Dalam hubungan toxic, remaja dapat mengalami penurunan harga diri, stres emosional, dan gangguan psikologis lainnya. Ketergantungan maladaptif, di mana remaja kesulitan melepaskan diri dari hubungan merugikan, memperburuk kondisi ini. Mengingat masa remaja adalah periode penting dalam perkembangan pribadi dan sosial, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman dan dampak dari hubungan toxic dan ketergantungan maladaptif pada remaja perempuan. Fokus utama penelitian ini adalah untuk memahami peran religiusitas dan strategi coping dalam mengatasi dampak negatif tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan narrative inquiry dengan wawancara mendalam pada tiga remaja perempuan yang terlibat dalam hubungan toxic. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan toxic memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik remaja, memperburuk perkembangan sosial, dan memperkuat ketergantungan maladaptif. Religiusitas berfungsi sebagai sumber dukungan emosional yang kuat, sementara strategi coping yang melibatkan pendekatan problem-focused dan emotion-focused membantu remaja mengelola tekanan psikologis yang dihadapi. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya intervensi berbasis religiusitas yang diintegrasikan dengan dukungan sosial dan intervensi psikologis untuk mengatasi ketergantungan maladaptif.