Latar Belakang :Angka kejadian apendisitis di Indonesia tahun 2014 menunjukan jumlah apendisitis yang dirawat di rumah Sakit sebanyak 4.351 kasus. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 3.236 orang.Awal tahun 2014, tercatat 1.889 orang di Jakarta yang dirawat di rumah Sakit akibat apendisitis. Kementrian Kesehatan menganggap apendisitis merupakan isu prioritas kesehatan di tingkat local dan nasional karena mempunyai dampak besar pada kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2013). Tujuan Penelitian :Diketahui gambaran penderita perforasi apendisitis pada penderita apendisitis akut dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Metode Penelitian :Jenis penelitian kuantitatif, rancangan deskriptif. Populasi seluruh pasien penderita apendisitis akut dewasa sebanyak 151 orang. Sampel sebanyak 110 orang dengan teknik random sampling. Pengambilan data menggunakan lembar Observasi data rekam medik. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Univariat. Hasil penelitian : Distribusi frekuensi usia pasien perforasi apendisitis, sebagian besar adalah usia 20-30 tahun sebanyak 48 pasien (43,63%). Distribusi frekuensi jenis kelamin pasien perforasi apendisitis, sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 92 pasien (83,63%). Distribusi frekuensi suhu tubuh pasien perforasi apendisitis, sebagian besar dengan suhu tubuh >37,5°C sebanyak 103 pasien (93,63%). Distribusi frekuensi kadar leukosit pasien perforasi apendisitis, sebagian besar dengan kadar leukosit >18.000/mm sebanyak 84 pasien (76,36%). Kata Kunci   : Perforasi Appendisitis, Usia, Jenis Kelamin, Suhu Badan, Jumlah LeukositÂ