Alfiyanto, Alfiyanto
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

CARA MENCARI DAYA: METODE LITERASI TUBUH WAJIWA DALAM TARI KONTEMPORER ANAK-ANAK Alfiyanto, Alfiyanto
Jurnal Seni Makalangan Vol 9, No 1 (2022): "Menggali Inspirasi Dari Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v9i1.2066

Abstract

ABSTRAKProses kreativitas membutuhkan sebuah strategi dalam mewujudkan keinginan-keinginan kreator sebagai koreografer, baik strategi dalam bentuk formal maupun material, ide gagasan, metode, dan mewujudkan media artistik lainnya. Karya tari ini melibatkan penari anak-anak (usia 6-13 tahun) untuk proses kreativitas tari kontemporer. Merealisasikan proses penciptaan karya tari dengan judul SARAH dilakukan sebuah penelitian artistik, practice-based research (penelitian berbasis praktik) seta menjadikan metode pelatihan Literasi Tubuh Wajiwa sebagai instrumen untuk menggiring anak-anak Kampung Ciganitri keranah kreativitas tari kontemporer. Metode Literasi Tubuh Wajiwa merupakan perangkat khusus untuk mengiring tubuh anak-anak menjadi simbol ketubuhan yang dapat melahirkan narasi-narasi sebagai bahasa ungkap dalam karya tari. Metode khusus ini meliputi proses menggali kecerdasan atau kepekaan raga, rasa, pikir, dan imajinasi anak. Kepekaan tersebut menjadi faktor penting dalam tari kontemporer karena seorang penari tidak hanya sekedar menggerakkan tubuh tetapi merupakan tubuh yang bergerak menghadirkan simbol, daya ungkap, sehingga tubuh penari anak-anak tersebut mewujud, melahirkan teks atau narasi-narasi yang menjadikan tubuh sebagai sarana ungkap. Sarah mengangkat tentang kegelisahan, kesedihan, kegembiraan, dan semangat hidup anak-anak Kampung Ciganitri. Melalui proses kreatif koreografi Sarah ini mencoba untuk mefasilitasi emosi, ekpsresi, dan aktualisasi diri masyarakat Ciganitri sebagai penduduk asli terutama anak-anak, dengan harapan munculnya motifasi baru yang dapat menjadi energi baru bagi mereka untuk menatap lebih jauh kedepan. Melalui proses panjang kreativitas ini diharapkan dapat menjadi sebuah tawaran baru bagi masyarakat Kampung Ciganitri sendiri, serta metode pelatihan dan penciptaan karya seni ini dapat menjadi inspirasi bagi insan seni lainnya. Kata Kunci: Literasi Tubuh, Kreativitas Tari, Tari Kontemporer Anak.ABSTRACTHOW TO SEARCH FOR POWER: THE PERSONAL BODY LITERATURE METHODIN CHILDREN'S CONTEMPORARY DANCE, June 2022. The creative process requires a strategy to realize the creator's desires as choreographers, both in formal and material forms, ideas, methods, and realizing other artistic media. This dance work involves child dancers (aged 6-13 years) for the creative process of contemporary dance. This dance work involves child dancers (aged 6-13 years) for the creative process of contemporary dance. Realizing the process of creating a dance work with the title "SARAH", an artistic research, practice-based research was carried out and made the Wajiwa Body Literacy training method as an instrument to lead the children of Kampung Ciganitri into the realm of contemporary dance creativity. The Wajiwa Body Literacy Method is a special tool to accompany children's bodies into bodily symbols that cangive birth to narratives as the language of expression in dance works. This special method includes the process of exploring the intelligence or sensitivity of the child's body, taste, thought, and imagination. This sensitivity is an important factor in contemporary dance because a dancer does not just move the body but is a moving body that presents symbols, expressive power, so that the body of the child dancer manifests, giving birth to texts or narratives that use the body as a means of expression. "Sarah" raised about the anxiety, sadness, joy, and life spirit of the children of Ciganitri Village. Through the creative process of Sarah choreography, she tries to facilitate the emotions, expressions, and self-actualization of the Ciganitri community as indigenous people, especially children, with the hope that new motivations will emerge that can become new energy for them to look further ahead. Through a long process of creativity, it is hoped that this can become a new offer for the people of Kampung Ciganitri itself, and this method of training and creating works of art can be an inspiration for other art people.Keywords: Body Literacy, Dance Creativity, Children's Contemporary Dance.
PROSES KREATIF TARI KONTEMPORER SEBAGAI MEDIA EDUKASI ANAK DI LUAR PENDIDIKAN FORMAL Alfiyanto, Alfiyanto
Jurnal Seni Makalangan Vol 11, No 1 (2024): "Menggali Akar, Mencipta Ragam Rupa Kinestetika"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v11i1.3404

Abstract

ABSTRAK Proses kreatif penciptaan tari kontemporer memiliki peluang untuk menjadi media edukasi di luar pendidikan formal untuk anak-anak. Merealisasikan hal tersebut perlu sebuah data dan uji coba untuk menentukan instrument yang digunakan. Pengumpulan data dilakukan melalui sebuah riset berbasis praktik dan praktik berbasis riset (practice based research, research based practice). Metode Literasi Tubuh dan proses kreatif tari kontemporer dijadikan sebagi instrument untuk menggali kepekaan raga, rasa, pikir, dan imajinasi anak-anak melalui pendekatan seni. Literasi Tubuh menjadi metode untuk menggiring anak-anak ke ranah proses kreatif tari kontemporer. Tari kontemporer sebagai ruang tempat aktualisasi dan mempertajam hasil dari pelatihan Literasi Tubuh. Proses Kreatif tari kontemporer memberikan peluang yang cukup terbuka untuk anak-anak berekspresi, eksplorasi, improvisasi, dan berkreasi. Proses panjang yang dilakukan secara rutin ini akan menciptakan habit baru pada anak-anak, yaitu mental kreatif, percaya diri, meningkatnya daya empati, serta berani menyatakan. Proses tersebut tidak hanya bermanfaat dalam bidang artistik tapi juga memiliki nilai edukasi yang bermanfaat dalam kehidupan mereka saat ini dan ke depannya. Kata Kunci: Media Edukasi, Literasi Tubuh, Tari Kontemporer Anak. ABSTRACT THE CREATIVE PROCESS OF CONTEMPORARY DANCE AS A MEDIUM FOR CHILDRENS EDUCATION OUTSIDE OF THE FORMAL EDUCATION. The creative process of creating contemporary dance could become an educational medium outside of the formal education for children. It requires data and trials to determine the instrument to be used in order to realize this. Data collection was carried out through practice based research and, research based practice. The Body Literacy method and the creative process of contemporary dance are used to explore the sensitivity of children's body, feel, thought and imagination through an artistic approach. Body Literacy is a method for bringing children into the contemporary dance creative process. Contemporary dance is a space for actualizing and sharpening Body Literacy training results. The creative process of contemporary dance provides open opportunities for children to express, explore, improvise, and create. This lengthy process that is carried out continuesly will create new habits for children, namely creative mentality, self-confidence, increasingly empathy, and the courage to express. This process is not only valuable for the artistic field but also having educational values that is beneficial in their present and future life. Keywords: Educational Media, Body Literacy, Children's Contemporary Dance.
PROSES KREATIF TARI KONTEMPORER SEBAGAI MEDIA EDUKASI ANAK DI LUAR PENDIDIKAN FORMAL Alfiyanto, Alfiyanto
Jurnal Seni Makalangan Vol. 11 No. 1 (2024): "Menggali Akar, Mencipta Ragam Rupa Kinestetika"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v11i1.3404

Abstract

ABSTRAK Proses kreatif penciptaan tari kontemporer memiliki peluang untuk menjadi media edukasi di luar pendidikan formal untuk anak-anak. Merealisasikan hal tersebut perlu sebuah data dan uji coba untuk menentukan instrument yang digunakan. Pengumpulan data dilakukan melalui sebuah riset berbasis praktik dan praktik berbasis riset (practice based research, research based practice). Metode Literasi Tubuh dan proses kreatif tari kontemporer dijadikan sebagi instrument untuk menggali kepekaan raga, rasa, pikir, dan imajinasi anak-anak melalui pendekatan seni. Literasi Tubuh menjadi metode untuk menggiring anak-anak ke ranah proses kreatif tari kontemporer. Tari kontemporer sebagai ruang tempat aktualisasi dan mempertajam hasil dari pelatihan Literasi Tubuh. Proses Kreatif tari kontemporer memberikan peluang yang cukup terbuka untuk anak-anak berekspresi, eksplorasi, improvisasi, dan berkreasi. Proses panjang yang dilakukan secara rutin ini akan menciptakan habit baru pada anak-anak, yaitu mental kreatif, percaya diri, meningkatnya daya empati, serta berani menyatakan. Proses tersebut tidak hanya bermanfaat dalam bidang artistik tapi juga memiliki nilai edukasi yang bermanfaat dalam kehidupan mereka saat ini dan ke depannya. Kata Kunci: Media Edukasi, Literasi Tubuh, Tari Kontemporer Anak. ABSTRACT THE CREATIVE PROCESS OF CONTEMPORARY DANCE AS A MEDIUM FOR CHILDREN’S EDUCATION OUTSIDE OF THE FORMAL EDUCATION. The creative process of creating contemporary dance could become an educational medium outside of the formal education for children. It requires data and trials to determine the instrument to be used in order to realize this. Data collection was carried out through practice based research and, research based practice. The Body Literacy method and the creative process of contemporary dance are used to explore the sensitivity of children's body, feel, thought and imagination through an artistic approach. Body Literacy is a method for bringing children into the contemporary dance creative process. Contemporary dance is a space for actualizing and sharpening Body Literacy training results. The creative process of contemporary dance provides open opportunities for children to express, explore, improvise, and create. This lengthy process that is carried out continuesly will create new habits for children, namely creative mentality, self-confidence, increasingly empathy, and the courage to express. This process is not only valuable for the artistic field but also having educational values that is beneficial in their present and future life. Keywords: Educational Media, Body Literacy, Children's Contemporary Dance.
Consumer Protection in Cases of WiFi Disruption: A Review from the Perspective of Islamic Law and the Consumer Protection Act: Perlindungan Konsumen dalam Kasus Gangguan WiFi: Telaah Perspektif Hukum Islam dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Arifin, Mohammad Samsul; Alfiyanto, Alfiyanto; Yunus, Muhammad
Aghnina : Jurnal Hukum Ekonomi Syari'ah Vol. 2 No. 2 (2025): published
Publisher : Program Studi Hukum Ekonomi Syari'ah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64431/ag.v2i2.309

Abstract

Layanan internet berbasis WiFi telah menjadi tulang punggung aktivitas digital di era modern, mendukung kebutuhan pendidikan, bisnis, dan komunikasi. Namun, gangguan layanan WiFi, seperti koneksi tidak stabil, kecepatan di bawah standar, atau pemutusan jaringan tanpa pemberitahuan, sering kali menyebabkan kerugian finansial dan non-finansial bagi konsumen. Penelitian ini mengkaji perlindungan konsumen dalam kasus gangguan WiFi dari dua perspektif: Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) di Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif normatif, penelitian ini menganalisis prinsip keadilan (al-‘adl), tanggung jawab (mas’uliyyah), dan larangan merugikan (la dharar wa la dhirar) dalam Hukum Islam, serta ketentuan hak konsumen, kewajiban pelaku usaha, dan mekanisme penyelesaian sengketa dalam UUPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hukum Islam memberikan landasan etis yang kuat untuk melindungi konsumen melalui akad ijarah, sementara UUPK menyediakan kerangka hukum positif yang mengatur kompensasi dan penyelesaian sengketa. Penelitian ini merekomendasikan penguatan edukasi konsumen, pengawasan pelaku usaha, dan harmonisasi antara Hukum Islam dan UUPK untuk memastikan perlindungan konsumen yang lebih efektif di sektor layanan internet.