Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi

ANALISIS DAN PERANCANGAN LOOPS PADA SISTEM PEMIPAAN JALUR PIPA GAS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II Insan Kamil Komaruzaman; Jojo Sumarjo; Aa Santosa
INFOMATEK Vol 22 No 2 (2020): Volume 22 No. 2 Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v22i2.3352

Abstract

Sistem pemipaan merupakan berfungsi untuk mengalirkan fluida (Zat cair, gas) dari satu tempat ketempat lainnya bisa dalam bentuk pipeline ataupun piping. Sistem pemipaan harus dirancang sedemikian rupa supaya terhindar dari kecelakaan yang diakibatkan oleh kelebihan beban/Overload maupun kelebihan panas / Overheat. Salah satu cara untuk membuat sistem pemipaan aman, maka dibuat sebuah loops untuk menjaga supaya tidak terjadi expansion thermal. Untuk itu dalam perancangan pipa salah satu yang harus dilakukan adalah analisis tegangan (stress analysis),yang mana harus diupayakan agar tegangan maksimum yang terjadi pada pipa tidak melebihi tegangan izin material yang digunakan dalam perancangan. Dalam Penelitian ini dirancang sebuah loops pada sistem pemipaan untuk mengalirkan gas yang bertemperatur 1400F dengan tekanan didalam pipa sebesar 1000 psi, dengan jarak antar reservoir sejauh 1 km dengan kondisi seperti itu dikhawatirkan akan terjadi bending pada pipa tersebut. Perancangan dan analisis sistem pemipaan ini merujuk kepada Code Asme B31.3 dengan material A-335 P11. Hasil penelitian dengan menggunakan simulasi ini menunjukan bahwa tegangan maksimum yang terjadi pada pipa dengan pressure 100 Psi, temperatur 140oF sebesar 2025,6 lb/sq.in. Dicplacement (pergerakan) maksimal terjadi pada node 29 sebesar 0,0635 in dalam arah sumbu z. Gaya terbesar terjadi pada node 18 dan 29 searah sumbu y sebesar 3400,6 lb. Nilai tegangan maksimum tersebut masih jauh di bawah tegangan izin materialnya sebesar 30000 lb/sq.in, dan pipa tidak mengalami overstress karena tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan izin maksimum dari meterial pipa, sehingga loops yang direncanakan dikatakan aman.
Perancangan Sistem Microbubble Generator Terapung Berbasis Arduino Untuk Mengontrol Dissolved Oxygen Jojo Sumarjo; Dwiki Agung Saputra
INFOMATEK Vol 24 No 1 (2022): Volume 24 No. 1 Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v24i1.5370

Abstract

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kuasa atas lautan dan perikanan (kaya ikan) yang luas. Maka dari itu, bangsa ini sudah memiliki kedudukan di antara produsen terbesar akuakultur di seluruh dunia. Faktor kualitas air dijadikan sebagai indikator dalam keberhasilan atau kegagalan dalam kegiatan akuakultur. Lingkungan budidaya yang baik bagi kehidupan ikan akan berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan. Pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh tingkat metabolisme ikan yang cepat, dan hal ini berhubungan dengan oksigen yang tersedia di perairan. Berkurangnya tingkat DO akan berakibat pada nafsu makan, konversi pakan, pertumbuhan dan kesehatan ikan budidaya. Dalam mengatasi berkurangnya tingkat kelarutan oksigen, sebuah inovasi teknologi terbaru telah diciptakan yaitu microbubble generator (MBG). Agar penyebaran oksigennya secara merata dibutuhkan alat yang dapat menyebarkan oksigen secara merata. Dan juga dibutuhkan teknologi otomatis agar mempermudah dalam pengujiannya. Oleh karena itu penulis ingin membuat “Perancangan Sistem Microbubble Generataor Terapung Berbasis Arduino Untuk Mengontrol Dissolved Oxygen”. Hasil pengujian alat yang dilakukan di kolam ikan berukuran 6 m x 6 m dengan ketinggian air 100 cm, untuk hasil test kecepatan alat percobaan pertama menghabiskan waktu sekitar 0,48 m/s, percobaan kedua 0,54 m/s, dan yang ketiga 0,54 m/s. Adapun nilai DO setelah memakai alat ini meningkat. Nilai DO menggunakan diameter dalam orifice 8 mm dengan bertambahnya debit air semakin rendah nilai DO nya sedangkan nilai DO menggunakan diameter dalam 12 mm dengan bertambahnya debit air semakin tinggi nilai DO nya.