Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO Maliana, Andesia; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan April 2017
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v1i1.17

Abstract

Pernikahan dini di Indonesia mencapai 34,5%. Menurut catatan KPAI jumlah pernikahan tercatat di Indonesia setiap tahun mencapai 2 sampai 2,5 juta pasang. Data Riskesdas 2010menunjukkan bahwa prevalensi umur pernikahan pertama antara 15-16 tahun sebanyak 41,9 persen.Di Propinsi Lampung jumlah pernikahan yang dilakukan saat usia muda mencapai 20-22%. Dataprasurvey di KUA Wilayah Purbolinggo Lampung timur pada tahun 2015 terjadi peningkatan kasuspernikahan dini yaitu 63 kasus (15,78%) dari 399 pernikahan. Tujuan dari penelitian ini adalahdiketahuinya hubungan antara tingkat pendidikan perempuan dengan kejadian pernikahan usia dini diKecamatan Purbolinggo Tahun 2016. Metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruhperempuan yang menikah di KUA Purbolinggo pada tahun 2016 yaitu sebanyak 361pasang,dankeseluruhan menjadi sampel penelitian dengan tehnik total sampling. Cara ukur yang digunakan dengandokumentasi dengan alat ukur berupa lembar checklist dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensidan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi pernikahan dini pada remaja terdapat79 orang (21,88%) dengan pernikahan dini. Distribusi frekuensi pendidikan remaja sebagian besardengan pendidikan dasar sebanyak 56 orang (50%). Ada hubungan antara pendidikan dengan pernikahan dini pada remajadengan nilai  2 hitung (78,135) > 2 tabel (5,991).Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat hubungan pendidikan dengan pernikahan dini pada remaja, sehingga disarankan guna meningkatkan upaya konseling pada remajadengan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BKKBN dan dinas nasional guna dilakukankonseling pendidikan seksual masa remaja.
GAMBARAN FAKTOR IBU YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD DR. H. ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 Maliana, Andesia; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan September 2017
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v2i1.23

Abstract

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan sebagai batasan ialah usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus merupakan masalah kesehatan karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Cakupan data RSUD Dr. H.Abdoel Moeloek Provinsi Lampung kejadian abortus pada tahun 2014 terdapat 169 kasus (49,8%) dari 339 penyulit kehamilan, pada tahun 2015 terdapat 164 kasus (47,1%) dari 348 penyulit kehamilan, dan pada tahun 2016 terdapat 129 kasus (39,3%) dari 328 penyulit kehamilan.Abortus menjadi angka kesakitan ibu nomor 1 bagian ginecologi di RS Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Ibu yang mengalami abortus di RSUD DR. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016. Pengambilan sample menggunakan teknik total sampling. Jenis pengumpulan data menggunakan data sekunder dengan lembar checklist. Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian dari 129 responden, pada analisa univariat di peroleh mayoritas distribusi frekuensi terdapat usia ibu yang beresiko sebanyak 57 orang ( 44,2 %), dan tidak beresiko sebanyak 72 orang ( 55,8 % ). Simpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar ibu yang mengalami abostus di RSUD DR. H Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016 sebagian besar berusia tidak beresiko. Tempat penelitian sudah memberikan pelayanan.