Articles
PENGARUH MASASE TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI LINGKUNGAN BATU RINGGIT SELATAN KELURAHAN TANJUNG KARANG KOTA MATARAM
Aprilia Azamti, Baiq Nova
Jurnal PRIMA Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v6i1.173
Usia lanjut sangat berkaitan dengan berbagai perubahan akibat proses menua seperti perubahan anatomi serta berbagai penyakit dan keadaan patologik akibat penuaan. Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia adalah meningkatnya tekanan darah atau hipertensi. Berdasarkan data posyandu lansia di Batu Ringgit Selatan lansia yang menderita hipertensi sebanyak 36,5%, dengan demikian penlitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimaan pengaruh terapi masase teknik effleurage terhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi.Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre-experimental designs one group pretest-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 42 Lansia. Jumlah sampel 38 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling. Pengambil data menggunakan lembar observasi dan dianalisis dengan uji wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian terapi, dimana sebelum diberikan terapi 68.42% lansia dengan tekanan darah hipertensi fase I, dan 2.63% dengan hipertensi fase II. Setelah diberikan terapi terjadi perubahan menjadi 0% lansia dengan kategori hipertensi fase II dan 18.42% dengan tekanan darah normal. Dari hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai sig (2-tailed) = 0.000 < α 0.05 menunjukkan ada pengaruh terapi massage teknik effleurage terhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi di lingkungan Batu Ringgit kelurahan Tanjung Karang Kota Mataram.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi masase tehnik effleurage yang dilakukan secara teratur pada lansia akan membantu menurunkan tekanan darah lansia penderita hipertensi
Analisis Peran Kepala Puskesmas Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Bidan Desa di Kabupaten Lombok Timur
Baiq Nova Aprilia Azamti
Jurnal PRIMA Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v1i1.2
Mutu dan kualitas pelayanan kesehatan tidak bisa terlepas dari peran bidan khususnya bidan desa yang secara langsung berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini juga tidak bisa terlepas dari peran Kepala Puskesmas sebagai seorang manajar yang bertanggung jawab terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, namun pada kenyataannya Kepala Puskesmas yang ada masih belum secara maksimal dapat menempatkan perannya sebagai manajer dengan baik.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan secara cross sectional. pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam ( Indepth Interview ) pada 4 Kepala Puskesmas sebagai informan utama, 4 bidan desa dan seorang Kepala Dinas Kesehatan sebagai informan triangulasi. Analisa data menggunakan metode analisis isi (content analysis).Hasil dari penelitian ini adalah belum sepenuhnya Kepala Puskesmas selaku manajer dapat menjalnkan perannya dengan baik . Hal ini dilihat dari peran interpersonal yang belum dapat dijalankan dengan maksimal dilihat dari masih jarangnya Kepala Puskesmas melakukan interaksi atau komunikasi langsung dengan masyarakat, begitu juga dengan peran yang terkait dengan informasi (Informational Role) belum sepenuhnya dapat dijalankan dengan optimal dilihat dari upaya monitoring yang tidak dilakukan secara rutin dan merata namun dilakukan saat ada masalah saja. Peran sebagai pengambil keputusan (Decisional Role) juga belum dapat dijalankan dengan baik dilihat dari belum sepenuhnya Kepala Puskesmas dapat menyumbangkan ide-ide maupun strategi-strategi baru yang masih dalam batas kewenangan guna dapat melakukan perubahan maupun perbaikan pada organisasi agar apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah belum sepenuhnya Kepala Puskesmas selaku manajer yang bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya semua kegiatan Puskesmas dapat menjalankan perannya dengan optimal. Solusi yang dapat dilakukan oleh Kepla Puskesmas adalah melakukan evaluasi diri terhadap peran yang telah dijalankan guna dapat melakukan perbaikan dan upaya dalam peningkatan kualitas kerjanya.
PENGARUH TERAPI PIJAT EFFLEURAGE TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI LINGKUNGAN BATU RINGGIT SELATAN KELURAHAN TANJUNG KARANG KOTA MATARAM
Baiq Nova Aprilia Azamti
Jurnal PRIMA Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v5i2.151
Usia lanjut sangat berkaitan dengan berbagai perubahan akibat proses menua seperti perubahan anatomi/fisiologi dan berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan. Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia adalah meningkatnya tekanan darah atau hipertensi. Berdasarkan data Posyandu Lansia di Batu Ringgit Selatan dari 115 lansia terdapat 42 lansia (36,5%) yang menderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh terapi pijat effleurage terhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs One Group Pretest-Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 42 Lansia. Jumlah sampel 38 orang dengan teknik pengambilan Purposive Sampling. Pengambil data menggunakan lembar observasi dan dianalisis dengan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian terapi, dimana terjadi penurunan jumlah hipertensi fase 1 dari 68.42% menjadi 44.74% dan pada hipertensi fase II terjadi perubahan dari 2.63% menajdi 0%. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh terapi pijat effleurage terhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi di lingkungan Batu Ringgit kelurahan Tanjung Karang Kota Mataram. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah semakin sering diberikan terapi pijat effleurage terhadap lansia yang menderita hipertensi, maka akan sangat membantu untuk meringankan penyakit hipertensi.
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG BERSALIN RSUD PRAYA LOMBOK TENGAH
Baiq Nova Aprilia Azamti
Jurnal PRIMA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v4i1.96
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia dan paritas ibu dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Bersalin RSUD Praya Lombok Tengah tahun 2017. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan retrospektif, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di Ruang Bersalin RSUD Praya Lombok Tengah tahun 2018 dengan sampel penelitian berjumlah 63 orang. Hasil penelitian menunjukkan kategori umur dengan nilai pvalue (0,000 < 0,05), dan paritas dengan nilai p value (0,000 < 0.05) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dan paritas ibu dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) Usia dan paritas ibu hamil merupakan faktor resiko penyumbang kelahiraan bayi dengan BBLR di RSUD Praya Lombok Tengah.
PENGARUH PENERAPAN KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PERIOPERATIF KATARAK DI RUMAH SAKIT MATA NTB
Baiq Nova Aprilia Azamti
Jurnal PRIMA Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v4i2.120
Katarak merupakan suatu penyakit yang terjadi karena timbulnya kekeruhan pada lensa mata yang mengakibatkan terjadinya penurunan visus pengelihatan yang jika tidak dilakukan penanganan akan mengakibatkan terjadinya kebutaan. Ansietas atau kecemasan merupakan salah satu faktor dari penderita katarak yang bisa mempengaruhi seseorang untuk dilakukan operasi katarak, hal ini dikarenakan oleh timbulnya keraguan dan rasa takut pada pasien yang meyebabkan terjadinya penolakan untuk dilkukan operasi. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental, dengan tehnik sampling Accidental Sampling. Sampel penelitian yaitu pasien katarak di Rumah Sakit Mata NTB dengan denga jumlah sampel sebanyak 40 responden. Analisa data menggunakan Ujii T-test. Berdasrkan hasil analisa menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,000,< 0,05, menunjukkan ada pengaruh penerapan KIE(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien perioperatif katarak di Rumah Sakit Mata NTB. Berdasarkan hasil analisa di atas menunjukkan bahwa penerapan KIE pada pasien perioperative katarak memiliki pengaruh yang signifikan untuk dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien perioperative katarak.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Ispa Terhadap Kemampuan Ibu Dalam Deteksi Dini Penyakit Ispa Pada Balita Di Desa Rade Wilayah Kerja Puskesmas Madapangga Kabupaten Bima
Baiq Nova Aprilia Azamti
Jurnal PRIMA Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v2i1.21
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. WHO memperkirakan insidens ISPA atau pneumonia anak-balita di negara berkembang adalah 0,29 episode per anak-tahun atau 151,8 juta kasus pneumonia per tahun, 8,7% (13, 1 juta) Berdasarkan data dari Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP&PL) pada tahun 2012 NTB menduduki urutan pertama kasus ISPA yaitu sebanyak 72,76%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang ISPA terhadap kemampuan ibu dalam deteksi dini penyakit ISPA pada balita di Desa Rade wilayah kerja Puskesmas Madapangga Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan rancanagan penelitian Pre Eksperimental dengan menggunakan pendekatan One Group Pre Test-Post Test . Tehnik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling yaitu tehnik penentuan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu.Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang ISPA terhadap kemampuan ibu dalam deteksi dini penyakit ISPA pada balita dengan nilai T table (59) lebih besar dari T hitung (16).Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang ISPA terhadap kemampuan ibu dalam deteksi dini penyakit ISPA pada balita, oleh karena itu disarankan bagi tenaga kesehatan untuk pentingnya memberikan Pendidikan kesehatan kepada masyarakat terkai engan bahaya penyakit ISPA, serta cara mengenali tanda gejala penyakit ISPA.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMERIKSAAN IVA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DASAN LEKONG KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2015
Baiq Nova Aprilia Azamti
Jurnal PRIMA Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v3i1.65
Kanker yang disebut juga keganasan atau tumor ganas adalah istilah untuk menjelaskan suatu penyakit dimana sel-sel tubuh normal berubah menjadi abnormal. Penyebab utama kanker leher rahim adalah infeksi Human Papilloma Virus. Lebih dari 90% kanker mulut rahim ini adalah jenis skuama yang mengandung DNA Virus Human Papilloma dan 50% kanker mulut rahim berhubungan dengan Human Papilloma Virus tipe 16. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan pengetahuan tentang kanker serviks dengan sikap ibu dalam pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Lekong Kabupaten Lombok Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua wanita yang sudah menikah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dasan Lekong yang berjumlah 39 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan metode undian. Instrumen yang digunakan pada kedua variabel adalah kuesioner serta analisa data menggunakan uji Spearman rank dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.352 (P=0.028 < 0.05) untuk taraf signifikan 5%, maka Hₐ diterima dan Hₒ ditolak. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dalam pemeriksaan IVA. Kesimpulannya adalah, apabila pengetahuan ibu tentang kanker serviks tinggi maka sikap ibu akan cenderung bersikap Positif dalam pemeriksaan IVA Tes. Mengacu pada hasil penelitian diatas peneliti menyarankan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan yang maksimal untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu tentang kanker serviks dan pemeriksaan IVA, sehingga diharapkan seluruh sikap ibu positif pada pemeriksaan IVA dan dapat mencegah atau mengurangi angka kejadian kanker serviks. Kata Kunci: Kanker serviks, Pemeriksaan IVA Tes.
Analisis Peran Kepala Puskesmas Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Bidan Desa di Kabupaten Lombok Timur
Baiq Nova Aprilia Azamti
Jurnal PRIMA Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v7i1.1
Mutu dan kualitas pelayanan kesehatan tidak bisa terlepas dari peran bidan khususnya bidan desa yang secara langsung berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini juga tidak bisa terlepas dari peran Kepala Puskesmas sebagai seorang manajar yang bertanggung jawab terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, namun pada kenyataannya Kepala Puskesmas yang ada masih belum secara maksimal dapat menempatkan perannya sebagai manajer dengan baik.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan secara cross sectional. pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam ( Indepth Interview ) pada 4 Kepala Puskesmas sebagai informan utama, 4 bidan desa dan seorang Kepala Dinas Kesehatan sebagai informan triangulasi. Analisa data menggunakan metode analisis isi (content analysis).Hasil dari penelitian ini adalah belum sepenuhnya Kepala Puskesmas selaku manajer dapat menjalnkan perannya dengan baik . Hal ini dilihat dari peran interpersonal yang belum dapat dijalankan dengan maksimal dilihat dari masih jarangnya Kepala Puskesmas melakukan interaksi atau komunikasi langsung dengan masyarakat, begitu juga dengan peran yang terkait dengan informasi (Informational Role) belum sepenuhnya dapat dijalankan dengan optimal dilihat dari upaya monitoring yang tidak dilakukan secara rutin dan merata namun dilakukan saat ada masalah saja. Peran sebagai pengambil keputusan (Decisional Role) juga belum dapat dijalankan dengan baik dilihat dari belum sepenuhnya Kepala Puskesmas dapat menyumbangkan ide-ide maupun strategi-strategi baru yang masih dalam batas kewenangan guna dapat melakukan perubahan maupun perbaikan pada organisasi agar apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah belum sepenuhnya Kepala Puskesmas selaku manajer yang bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya semua kegiatan Puskesmas dapat menjalankan perannya dengan optimal. Solusi yang dapat dilakukan oleh Kepla Puskesmas adalah melakukan evaluasi diri terhadap peran yang telah dijalankan guna dapat melakukan perbaikan dan upaya dalam peningkatan kualitas kerjanya.
Hubungan Umur Dan Paritas Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kumbe Kota Bima
Baiq Nova Aprilia Azamti;
Ani Pujiantini;
Nurhidayah Nurhidayah
Jurnal PRIMA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : STIKES Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47506/jpri.v8i1.267
Pendahuluan: Anemia terjadi pada ibu hamil karena defisiensi besisehingga kadar Hb < 11 gr/dl. Anemia ibu hamil di wilayah Puskesmas Kumbe Kota Bima terjadi peningkatan 27% dari tahun 2018 sampai 2020. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Umur dan Paritas dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kumbe Kota Bima. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan survei cross sectional. Populasi seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di wilayah kerja Puskesmas Kumbe tahun 2020. Menggunakan teknik total sampling yaitu 172 orang Instrumen kohort ibu hamil. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikan 0,05. Hasil: Hasil penelitian dari 124 responden dengan umur tidak berisiko sebagian besar tidak mengalami anemia (79,8%), sedangkan responden dengan umur berisiko dari 48 responden sebagian besar mengalami anemia (54,2%). Hasil uji chisquare menunjukkan ada hubungan antara umur dengan kejadian anemia nilai Pvalue = 0,000. Dari 160 responden dengan paritas tidak beisiko sebagian besar tidak mengalami anemia (72,5%), sedangkan responden dengan paritas berisiko dari 12 responden sebagian besar mengalami anemia besar (58,3%).Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan kejadian anemia nilai Pvalue = 0,043. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa umur dan paritas merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kumbe.
Hubungan Riwayat Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Preeklampsia Pada
Haryati, Mardiyah;
Azamti, Baiq Nova Aprilia;
Wardani, Arista Kusuma
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 3, No 2 (2022): Research of Service Administration Health and Sains Healthys (Desember)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58258/rehat.v3i2.4689
Preeklampsia menjadi salah satu penyebab angka kematian ibu yang dapat dicegah dengan mengidentifikasi faktor risiko. Diantara penyebab preeklampsia adalah riwayat hipertensi dan penggunaan obat obatan dalam hal ini kontrasepsi yang mengandung hormon yang dapat memicu peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian preeklampsia pada ibu bersalin di RSUD Bima.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi menggunakan desain penelitian retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin di RSUD Bima. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling yaitu semua ibu bersalin yang tidak memiliki riwayat penyakit penyerta dan memiliki rekam medik di RSUD Bima pada periode bulan November sampai dengan Desember tahun 2021 sebanyak 132 responden. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi dokumentasi dan analisis data menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menujukan bahwa ada 73 responden yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Dari 132 responden ada 81 responden yang tidak mengalami preeklampsiaKesimpulan penelitian dengan menggunakan Uji Chi- Square dengan taraf signifikasi 5% (0,05) didapatkan nilai p-value (0,000) lebih kecil dari nilai alpha (< α 0,05) yang artinya ada hubungan yang bermakna antara riwayat penggunaan KB hormonal dengan kejadian preeklampsia. Berdasarkan nilai Oods ratio (OR) 4.480 menunjukan ibu dengan riwayat penggunaan KB hormonal berpeluang 4 kali mengalami preeklampsia dibandingkan dengan ibu bersalin yang tidak memiliki riwayat penggunaan KB hormonal.