Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Antara Subjective Well-Being dengan Burnout pada Tenaga Medis Di Masa Pandemi Covid-19 Pertiwi, Mahesti; Andriany, Anissa Rizky; Pratiwi, Ajheng Mulamukti Asih
Syntax Idea Vol 3 No 4 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v3i4.1155

Abstract

The purpose of study was to analyze the subjective well-being and the burn out of medical personnel during the pandemic Covid-19. The method used in this research is quantitative with the type of correlational test research, which is a study used to find the relationship between two or more variables. Based on the results of the research, it was found that the level of subjective well-being on medical personnel during the covid-19 pandemic was at the low level of 37.5%, while the moderate level of 31.25% and at the high level of 31.25%. The factors that influence subjective well-being consist of gender, goals, religion or spirituality, social relationship quality factors, and personality. Based on the results of the research conducted, it can be concluded that subjective well-being has a correlation with burnout. There is a negative relationship between subjective well-being and burnout in medical personnel during the Covid-19 pandemic, namely the higher the subjective well-being the lower the burnout, and vice versa.
Hubungan Subjective Well Being Dengan Komitmen Organisasi Pada Pekerja Yang Melakukan Work From Home Di Masa Pandemi Covid 19 A. Pratiwi, Ajheng Mulamukti; Pertiwi, Mahesti; Andriany, Anissa Rizky
Syntax Idea Vol 2 No 11 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v2i11.668

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara subjective well being dengan komitmen organisasi pada pekerja yang melakukan WFH (work from home) selama masa pandemi covid. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 81, dan menggunakan instrument kuesioner subjective well being Diener yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia (Rostiana, 2011) dan kuesioner komitmen organisasi milik (Meyer, J.P., Natalie J. Allen, dan Catherine A. Smith, 1993) dikutip dari Mas’ud Fuad, 2004. Berdasarkan uji statistic, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara subjective well being dengan komitmen organisasi pada pekerja yang melakukan WFH (work from home). Hubungan yang ada bersifat positif, artinya semakin tinggi tingkat subjective well being pada pekerja, maka akan semakin tinggi pula komitmen organisasi, dan begitu pula sebaliknya.
Hubungan Antara Subjective Well-Being dengan Burnout pada Guru Anak Berkebutuhan Khusus Selama Pandemi Covid-19 Andriany, Anissa Rizky; Asih Pratiwi, Ajheng Mulamukti; Pertiwi, Mahesti
Syntax Idea Vol 3 No 4 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v3i4.1154

Abstract

The purpose of study was to analyze the work stress and the burn out of teachers of children with Special Needs during the pandemic Covid-19. This research uses a quantitative method with a type of correlational test research, which is a study used to find the relationship between two or more variables. Based on the results of the research, it was found that the level of subjective well-being on teachers of children with special needs during the Covid-19 pandemic was at a low level of 33.3%, while the moderate level of 35.5% and at the high level of 31.1%. The factors that influence subjective well-being consist of gender, goal, religion or spirituality, social relationship quality factors, personality. Based on the results of the research conducted, it can be concluded that subjective well-being is significantly correlated with burnout. There is a negative relationship between subjective well-being and burnout on teachers of children with special needs during the Covid-19 pandemic, namely the higher the subjective well-being, the lower the burnout and vice versa.
Penerapan Horticultural Therapy Untuk Meningkatkan Subjective Well-Being Lansia Di Panti Werdha X Pertiwi, Mahesti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.262 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i1.4730

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji program horticultural therapy dalam meningkatkan subjective well-being pada lansia. Partisipan dalam penelitian ini adalah lansia di panti werdha X di Tangerang Selatan. Diharapkan dengan menerapkan program horticultural therapy efektif dalam meningkatkan subjective well-being lansia. Jumlah subyek dalam penelitian ini 6 lansia yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 3 subyek pada kelompok eksperimen dan 3 subyek pada kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen akan diberikan program horticultural therapy. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik berupa uji beda mean melalui Independent sample t-test, nilai t = 4,451 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa skor kedua kelompok berbeda secara signifikan. Maka, tolak H0 terima Ha. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan pada skor subjective well-being (SWB) lansia di panti werdha X yang mendapatkan kegiatan sehari-hari dan horticultural therapy pada pengukuran akhir dengan yang mendapatkan kegiatan sehari-hari saja
Efektivitas Model Pembelajaran Daring pada Siswa Berkebutuhan Khusus Andriany, Anissa Rizky; Asih Pratiwi, Ajheng Mulamukti; Pertiwi, Mahesti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.74 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i10.4348

Abstract

Pandemi Covid 19 telah membuat pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk menerapkan pembelajaran secara daring untuk menggantikan pembelajaran tatap muka, tanpa terkecuali termasuk pada siswa berkebutuhan khusus. Kebijakan pembelajaran daring pada siswa berkebutuhan khusus tentu berdampak pada efektifitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana efektivitas pembelajaran daring yang dilihat dari perspektif guru yang mengajar siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen google form dan wawancara melalui zoom meeting kepada 41 responden yang bersedia dihubungi secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang sudah dilaksanakan kepada siswa berkebutuhan khusus belum cukup mampu untuk menggantikan pembelajaran tatap muka. Ketidaksiapan guru, siswa dan orangtua baik dari sisi kemampuan menggunakan teknologi, koneksi jaringan internet yang kurang stabil, kesiapan orangtua dalam mendampingi siswa dalam belajar, serta belum mampunya siswa berkebutuhan khusus untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru menjadi faktor yang membuat pembelajaran daring belum efektif dilaksanakan.
Gambaran Peran Orang Tua dalam Efektivitas Model Pembelajaran Daring pada Siswa Berkebutuhan Khusus Pertiwi, Mahesti; Andriany, Anissa Rizky; Asih Pratiwi, Ajheng Mulamukti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.435 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i10.4361

Abstract

Adanya pandemi covid-19 membuat pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk menerapkan pembelajaran secara daring untuk menggantikan pembelajaran tatap muka, tanpa terkecuali termasuk pada siswa berkebutuhan khusus. Kebijakan pembelajaran daring menjadi solusi menjembatani keharusan berada di rumah untuk menghindari penularan covid-19 dan dianggap tepat memberikan pelayanan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Adanya kebijakan pembelajaran daring pada siswa berkebutuhan khusus tentu berdampak pada efektifitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana efektivitas model pembelajaran daring yang dilihat dari perspektif peran orangtua anak/ siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif jenis survei dengan metode analisa kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen google form dan wawancara melalui zoom meeting dan whatsapp video call kepada 32 responden yang bersedia dihubungi secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang sudah dilaksanakan kepada siswa berkebutuhan khusus belum cukup mampu untuk menggantikan pembelajaran tatap muka. Ketidaksiapan siswa dan orangtua serta guru baik dari sisi kemampuan menggunakan teknologi, koneksi jaringan internet yang kurang stabil, kesiapan orangtua dalam mendampingi siswa dalam belajar, serta belum mampunya siswa berkebutuhan khusus untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru menjadi faktor yang membuat pembelajaran daring belum efektif dilaksanakan.
Pengaruh Subjective Well Being dan Stres Kerja Terhadap Komitmen Organisasi pada Karyawan Gen X dan Gen Y Di Masa Pandemi Covid Pratiwi, Ajheng Mulamukti Asih; Pertiwi, Mahesti; Andriany, Anissa Rizky
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.624 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i11.4491

Abstract

Komitmen organisasi adalah aspek penting yang harus diperhatikan oleh organisasi. Sebab, karyawan dengan komitmen organisasi yang baik akan bekerja keras membantu organisasi mencapai tujuan. Dunia kerja saat ini didominasi oleh generasi X dan Y, masing-masing dari generasi ini memiliki karakteristik yang unik yang kemungkinan dapat mempengaruhi komitmen organisasi, seperti subjective well-being dan stres kerja yang sifatnya personal antara karyawan kepada organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subjective well-being stres kerja terhadap komitmen organisasi pada karyawan generasi X dan Y. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis uji regresi linear sederhana yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel subjective well-being dan stres kerja terhadap komitmen organisasi. Hasil yang diperoleh berdasarkan pengolahan data 51 responden karyawan generasi X dan Y, menunjukkan pengaruh yang diberikan oleh subjective well-being dan stres kerja terhadap komitmen organisasi sebesar 2% sedangkan 98% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ketahui oleh peneliti. Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan baik positif maupun negatif dari subjective well-being dan stres kerja terhadap komitmen organisasi pada karyawan generasi X dan Y.