<![CDATA[Abstrak. Program "Bergerak Bersama Kembalikan Anak ke Sekolah" di Kabupaten Subang adalah inisiatif kolaboratif yang didesain untuk mengatasi tingginya angka Anak Tidak Sekolah (ATS). Pada Mei 2024, Kabupaten Subang menghadapi 21.942 ATS, sebuah tantangan kompleks yang mendorong lahirnya gerakan ini, dipelopori oleh komunitas guru penggerak yang kemudian berkembang menjadi sinergi lintas sektor. Program ini mengusung sejumlah inovasi strategis, termasuk verval Dashboard ATS untuk data yang akurat dan real-time, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) ATS proaktif di setiap kecamatan, serta kampanye inspiratif yang dipimpin oleh Bupati. Komitmen kebijakan diperkuat melalui larangan penahanan ijazah dan keputusan Bupati yang tidak mengizinkan penolakan anak disabilitas di sekolah umum, didukung oleh Peraturan Daerah (Perda) Hak Disabilitas. Selain itu, program ini memfasilitasi pendidikan non-formal yang fleksibel melalui PKBM/SKB sebagai jalur alternatif, sekaligus fokus pada upaya pencegahan drop out dan Lulus Tidak Melanjutkan (LTM). Kemitraan luas dengan pemerintah desa, BP4D, DPRD, BUMN/BUMD, swasta, dan bahkan TNI Polri, turut memperkuat eksekusi program. Dampaknya sangat signifikan, terlihat dari penurunan konsisten angka ATS menjadi 17.293 pada Juni 2025. Penurunan sebesar 21.19% dalam 13 bulan ini berkontribusi nyata pada peningkatan Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan. Praktik baik Kabupaten Subang ini telah diakui secara nasional, menjadi rujukan bagi daerah lain dan inspirasi dalam upaya mewujudkan program wajib belajar 13 tahun untuk menyongsong Indonesia Emas.]]>
