Pengelolaan obat merupakan kegiatan mengelola sediaan farmasi untuk menjamin keamanan produk, dan terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia. Indikator yang dapat digunakan salah satunya adalah tingkat ketersediaan obat. Tingkat ketersediaan obat merupakan nilai persentase jumlah obat yang diperlukan di puskesmas harus sesuai dengan keperluan masyarakat sehingga jumlah obat di gudang puskesmas minimal harus sama dengan jumlah stok selama waktu tunggu kedatangan obat. Petugas pengelola obat harus memiliki pengetahuan tentang pengelolaan obat di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan petugas pengelola obat dengan tingkat ketersediaan obat di beberapa Puskesmas Kota Malang. Penelitian yang dilakukan merupakan observasional analitik cross sectional. Teknik pengambilan sampel responden adalah dengan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan petugas pengelola obat dan lembar pengumpul data tingkat ketersediaan yang dilihat dari data LPLPO. Hasil rata-rata persentase pengetahuan 10 petugas adalah 84,32%, yang termasuk dalam kategori baik. Hasil rata-rata persentase tingkat ketersediaan obat adalah 64,19%. Kategorisasi persentase tingkat ketersediaan obat terdiri dari sebanyak 10% dengan kategori baik, 70% dengan kategori cukup, dan 20% dengan kategori kurang. Hasil uji statistik korelasi dengan Uji Rank Spearman menunjukkan nilai Spearman Correlation adalah -0.034 (p=0.870), menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan petugas pengelola obat dengan tingkat ketersediaan obat di puskesmas Kota Malang.