Bangunan hijau (green building) merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang bersumber dari aktivitas konstruksi dan operasional bangunan karena pada dasarnya konsep bangunan hijau dimulai dari perancangan, pembangunan, hingga operasional dan perawatannya memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan penghuninya. Namun sampai saat ini pembangunan dengan konsep bangunan hijau masih sangat sedikit terutama untuk bangunan hunian. Konsumen enggan untuk menerapkan konsep bangunan hijau untuk hunian mereka, demikian pula dengan pihak pengembang, dimana keengganan untuk membuat dan memasarkan unit hunian dengan konsep bangunan hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penghambat dari penerapan bangunan hijau untuk bangunan residensial dari perspektif konsumen dan developer menggunakan metode meta analisis dari penelitian terdahulu dalam 10 tahun ke belakang. Penelitian ini menemukan 5 faktor utama yang menghambat penerapan bangunan hijau untuk bangunan residensial dari perspektif konsumen, yaitu: biaya investasi yang lebih tinggi, tidak adanya insentif dari pemerintah, kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang bangunan hijau, kurangnya kontraktor yang ahli dan berpengalaman dalam bangunan hijau serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang bangunan ramah lingkungan. Dengan teridentifikasinya 5 faktor utama ini, penelitian selanjutnya dapat lebih dapat difokuskan untuk permasalahan utama tersebut.