Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PROSES PEMBERIAN KREDIT PENSIUN PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG DEPOK Saputri, Maulida Ajeng; Rochendi, Tedi; Putri, Lusiana
REMITTANCE: JURNAL AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERBANKAN Vol 4, No 2 (2023): REMITTANCE DESEMBER 2023
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56486/remittance.vol4no2.424

Abstract

The purpose of this study was to analyze the mechanism of granting pension credit, find out what the conditions and the calculation of the ceiling and interest to be paid by customers of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten (Persero) Tbk Depok Branch Office. The research method uses a qualitative approach with data collection techniques through interviews and documentation studies. The results of the research obtained information pension credit is a credit product intended for retirees whose pension salaries are paid by the pension fund institution PT. TASPEN or ASABRI through BJB Bank, information about the document requirements that must be met by retirees when applying for credit, information on credit granting mechanisms, as well as existing obstacles and their solutions.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mekanisme pemberian kredit pensiun, mengetahui apa saja  syarat-syaratnya dan perhitungan plafon beserta bunga yang akan dibayarkan oleh nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan  Banten (Persero) Tbk Kantor Cabang Depok. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh informasi bawah kredit pensiun merupakan  produk kredit yang diperuntukan bagi pensiunan yang gaji pensiunannya disalurkan oleh lembaga dana pensiunan PT. TASPEN atau ASABRI melalui Bank BJB, informasi mengenai syarat-syarat dokumen yang harus dipenuhi oleh pensiunan saat akan mengajukan kredit, informasi mekanisme pemberian kredit, serta hambatan-hambatan yang ada beserta solusinya.
PENTINGNYA LITERASI KEUANGAN BAGI MASYARAKAT Rochendi, Tedi; Rita, Rita; Dhyanasaridewi, IGA Diah
KOMPLEKSITAS: JURNAL ILMIAH MANAJEMEN, ORGANISASI DAN BISNIS Vol 11, No 1 (2022): KOMPLEKSITAS EDISI JUNI 2022
Publisher : ITB Swadharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56486/kompleksitas.vol11no1.200

Abstract

Based on the OCBC NISP Financial Fitness Index, the financial literacy level of the Indonesian people in 2021 will be at 37.72 out of a total score of 100, which is still lower than Singapore, which in 2020 was recorded at 61. Through the data on the level of financial literacy, we can see that the level of financial literacy in Indonesia is still low which has the potential to influence every decision of the community regarding financial management. Knowledge, and public understanding of finance or financial literacy must be improved so that people can determine, manage, and choose appropriate, effective, and efficient financial instruments, as well as the need for an understanding of every financial risk that exists in each financial instrument or product so that financial cases What is happening now will not happen again in the future Hasil OCBC NISP Financial Fitness Index menyebutkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia pada tahun 2021 berada di level 37,72 dari total skor 100, yaitu masih lebih rendah dibandingkan dengan Singapura yang berada pada level 61. Melalui data tingkat literasi keuangan tersebut, dapat kita ketahui bahwa tingkat literasi keuangan Indonesia masih rendah yang akan berpotensi mempengaruhi setiap keputusan masyarakat terhadap pengelolaan keuangannya. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap keuangan atau literasi keuangan harus ditingkatkan agar masyarakat dapat menentukan, mengelola, dan memilih instrumen keuangan yang tepat, efektif, dan efisien, serta perlunya pemahaman akan setiap risiko keuangan yang ada pada setiap instrumen ataupun produk keuangan sehingga kasus-kasus keuangan yang terjadi saat ini tidak terulang kembali di masa yang akan datang