Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Penurunan Elevasi Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Bawah, Pondasi Atas dalam Proses Bersamaan muhammad misbakhul munir; rahayu isnin astuti; risma dwi atmajayani
Journal of Science Nusantara Vol 2 No 3 (2022): September 2022
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v2i3.523

Abstract

Dengan dibangunnya jalur lintas Selatan tentunya juga menimbulkan kekhawatiran secara tidak langsung yaitu tempat dan lokasi dimana terletak di Purwodadi Blitar-Malang dengan total panjang 5,00 kilometer, lebar total jalan 13,00 meter, lebar jalan 7,50m, dan lebar tepi jalan 1,75m. , lebar tanggul tepi jalan dipilih 1m. Pelaksanaan pembangunan jalur lintas selatan oleh PT Moderna Teknik Perkasa menimbulkan beberapa permasalahan, khususnya pekerjaan pondasi bawah urugan pilihan, pondasi atas agregat kelas A. dimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan kualitas struktur pondasi baik dari tebal sampai terjadainya kelendutan jalan, Adapun penyebabnya mulai dari arus lalu lintas yang konstan, kurang memperhatikan lingkungan kerja dan cara kerja step by step. Faktor uji test sand cond dalam pendukung pondasi bawah urugan pilihan, pondasi atas agregat kelas A sangat di perlukan dalam hasil akhir penentuan nilai derajat kepadatan lapangan 95% sama atau lebih nilai pengujian yang telah di lakukan, dalam hasil nilai kepadatan lapangan yang sesuai memenuhi persyaratan SNI 03-2828-1992. Penelitian pelaksanan pekerjaan yang bersamaan dengan upaya metode mengutamakan pekerjaan di sisi kiri atau kanan jalan saat bekerja untuk mencapai kemiringan maksimum 3,0% untuk menghindari kerusakan dan mengurangi ketebalan kualitas struktur pondasi.
Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal Pada Persimpangan Jalan Tanjung - Jalan Aryo Blitar - Jalan Bengawan Solo Ardhian Setya Pratama; Tonny Hermawanto; Rahayu Isnin Astuti
Journal of Science Nusantara Vol 2 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v2i4.609

Abstract

Abstrak Simpang empat bersinyal Jalan Tanjung, Jalan Aryo Blitar, dan Jalan Bengawan Solo, Pakunden Kota Blitar merupakan jalur utama yang menghubungkan wilayah Kota Blitar ke daerah lainnya seperti Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang. Kondisi eksisting simpang empat bersinyal ini merupakan wilayah komersial dan pemukiman yang dapat menimbulkan kepadatan simpang pada jam tertentu. Tujuan dilakukan studi ini yaitu mengetahui kinerja simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden pada kondisi eksisting serta sepuluh tahun yang akan datang serta solusi penanganan kinerja simpang tersebut. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode SIG yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Pengambilan data dilakukan selama 5 hari di pagi, siang, dan sore selama 2 jam di tiap periode waktu. Data yang diperoleh nantinya berupa data primer dan sekunder yaitu data primer berupa data kondisi geometrik jalan, data volume lalu lintas, data waktu sinyal sedangkan data sekunder berupa data jumlah penduduk dan data peta wilayah yang dibutuhkan untuk memperhitungkan nilai derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, waktu siklus serta tingkat pelayanan pada masing-masing lengan simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden. Hasil analisis dan perhitungan kondisi eksisting simpang pakunden sudah memenuhi standart MKJI 1997 yaitu < 0,85 pada semua pedekat, namun masih terdapat panjang antrian yang belum terurai oleh karena itu, solusi penanganan simpang menggunakan alternatif II yaitu perubahan fase sinyal dari 4 fase menjadi 3 fase yang dapat menurunkan jumlah antrian di semua pendekat simpang. Hasil prediksi dengan metode trend linier dan proyeksi geometri pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan serta pertumbuhan arus lalu lintas dari tahun 2022 hingga 2031 cukup signifikan. Katakunci: Kinerja, Simpang Empat Bersinyal, MKJI 1997