Rusli, Ayu Rustriana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARMA DAN ETOS KERJA DALAM AJARAN BUDHA Rusli, Ayu Rustriana
Al-Adyan: Journal of Religious Studies Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-adyan.v1i1.1712

Abstract

This article aims to describe the relation between karma and work ethic in Buddhism which centred to the understanding of karma. There are two understanding of karma, namely: First, karma means the fatalism; Second, karma means optimism. The second meaning related to the work ethic based on Budhisme.  One of the concept of karma which most related to the work ethic is Karma Vipaka. It motivates Buddhists always be optimistic, earnest, diligent, tenacious, work hard, be honest, and be responsible for all actions. Based on this concept born the concept of work ethic that emphasizes that nothing will determine the fate of humans except humans themselves.Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara karma dan etos kerja dalam agama Budha yang berpusat pada konsep karma. Ada dua pemahaman tentang karma, yakni: pertama, karma bermakna fatalisme; kedua, karma bermakna optimisme. Makna kedua terkait dengan etos kerja dalam agama Budha. Salah satu konsep karma yang sangat terkait dengan etos kerja adalah Karma Vipaka. Karma ini memotivasi umat Budha untuk selalu optimis, sungguh-sungguh, rajin, ulet, bekerja keras, jujur, dan bertanggung jawab atas semua tindakan. Berdasarkan hal ini lahirlah konsep etos kerja yang menekan bahwa tidak ada yang akan menentukan nasib manusia kecuali manusia itu sendiri.
Fungsi Anak Dalam Yadnya Sebagai Basis Pembentukan Karakter Rusli, Ayu Rustriana
Al-Adyan: Journal of Religious Studies Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-adyan.v2i1.2644

Abstract

The purpose of this paper is to describe the function of children in Hinduism with the obligation to carry out yadnya and the formation of children's character. In the discussion, the method used is library research. There are two understandings related to the function of the child, first, the child should respect, repay the services of parents and ancestors which is implemented in the implementation of pitra yadnya. Second, when children carry out their obligations to carry out their pitra yadnya, children indirectly learn to shape their character. Characters formed in yadnya include religiosity, responsibility, and communication skills.Tujuan penulisan ini adalah  untuk mengambarkan fungsi anak dalam agama Hindu dalam kaitannya dengan kewajiban melaksanakan yadnya serta pembentukan karakter anak. Dalam pembahasannya, metode yang digunakan adalah library research.  Ada dua pemahaman yang terkait dengan fungsi anak, pertama, anak memiliki kewajiban untuk menghormati, membalas jasa orang tua dan leluhur yang diimplementasikan dalam pelaksanaan pitra yadnya. Kedua, ketika anak menjalankan kewajibannya untuk melaksanakan pitra yadnya, secara tidak langsung anak belajar untuk membentuk karakternya. Karakter yang dibentuk dalam yadnya antara lain, adalah religiusitas, tanggungjawab dan kemampuan komunikasi. 
Pengembangan Studi Agama-Agama Dalam Konteks Mayoritas Muslim (Sebuah Tawaran) Faisal, Faisal; Rusli, Ayu Rustriana
Al-Adyan: Journal of Religious Studies Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-adyan.v4i2.7506

Abstract

This article aims to offer the development of SAA studies, especially at UIN Imam Bonjol Padang in the context of the Muslim majority. Overlapping course materials and difficulties in syllabus development have an impact on the unclear scientific direction of the study program. Including the lack of attention to the dynamics of Islam in West Sumatra. For this reason, it is necessary to formulate the characteristics of the study program that color the development of studies by adapting the pattern of similar study programs at UIN Jakarta and Yogyakarta. This field research uses qualitative methods, with data collection tools of observation, interviews, and documentation. This research borrows the grand theory of constructivism, especially Karl Mannheim's sociology of knowledge, which sees the strong socio-cultural and historical influence on knowledge. The results found that the pattern of development of SAA studies at UIN Jakarta is built on its distinctive characteristics as an institution whose existence in the metropolitan capital city so that its studies are more theoretically conceptual and responsive to actual issues. Then the pattern of UIN Yogyakarta is built on the distinctive characteristics of integration-interconnection of Islamic science and multicultural Indonesia. While the relevant pattern of SAA UIN Padang is to carry "majority Islam" as a distinctive characteristic. This is linear with the fact of its existence in the midst of West Sumatra society with the dominance of Minangkabau ethnicity which makes Islam a socio-cultural foundation. It is on this distinctive characteristic that the pattern of study development is constructed. Artikel ini bertujuan memberikan penawaran terhadap pengembangan kajian SAA khususnya di UIN Imam Bonjol Padang dalam konteks mayoritas muslim. Tumpang tindih materi kuliah serta kesulitan pengembangan silabus berdampak pada ketidakjelasan arah keilmuan program studi. Termasuk kurangnya perhatian terhadap dinamika Islam di Sumatera Barat. Untuk itu perlu dirumuskan penciri khas prodi yang mewarnai pengembangan kajian dengan mengadaptasi pola prodi serupa di UIN Jakarta dan Yogyakarta. Riset lapangan ini menggunakan metode kualitatif, dengan alat pengumpul data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Riset ini meminjam grand theory konstruktivisme khususnya sosiologi pengetahuannya Karl Mannheim yang melihat pengaruh kuat sosial-budaya dan historis terhadap pengetahuan. Hasil riset menemukan bahwa pola pengembangan kajian SAA di UIN Jakarta dibangun di atas penciri khasnya sebagai institusi yang eksistensinya di ibu kota metropolitan sehingga kajiannya lebih teoretis konseptual dan responsif terhadap isu-isu aktual. Kemudian pola UIN Yogyakarta dibangun di atas penciri khas integrasi-interkoneksi ilmu keislaman dan keindonesiaan yang multikultural. Sementara pola SAA UIN Padang yang relevan adalah mengusung “Islam mayoritas” sebagai penciri khas. Ini linear dengan fakta eksistensinya di tengah masyarakat Sumatera Barat dengan dominasi etnis Minangkabau yang menjadikan Islam sebagai landasan sosio-kultural. Di atas penciri khas inilah pola pengembangan kajian dikonstruk.