Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Upaya Promosi dan Pencegahan Kanker Payudara Menggunakan Whatsapp Messenger Lasari, Hadrianti; Amalia, Momen; Sarmila, Sarmila
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 2 (2021): HIGEIA: April 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i2.35659

Abstract

WHO said that around 70% of cancer deaths occurred in low and middle income countries and 9,6 million people worldwide died of cancer in 2018. In fact, 30-50% of cancer incidents can be prevented. The target of this study was the family of breast cancer patients who are undergoing outpatient treatment at Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar City. This research was conducted from May 1, 2019 to October 30, 2019 and was a pre-experimental, one group pre and posttest and focuses on respondents who have a relative relationship with breast cancer patients. The results of the Wilcoxon signed rank test statistical test obtained p = 0,001 (p <0,05) which indicates a significant difference in the mean knowledge of respondents, before and after prevention promotion (20,37 to 23,80). So it can be concluded that there is a difference in knowledge before and after the promotion of breast cancer prevention via WhatsApp Messenger. Keywords: WhatsApp Messenger, Breast Cancer, Health Promotion
Upaya Promosi dan Pencegahan Kanker Payudara Menggunakan Whatsapp Messenger Lasari, Hadrianti; Amalia, Momen; Sarmila, Sarmila
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 2 (2021): HIGEIA: April 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i2.35659

Abstract

WHO said that around 70% of cancer deaths occurred in low and middle income countries and 9,6 million people worldwide died of cancer in 2018. In fact, 30-50% of cancer incidents can be prevented. The target of this study was the family of breast cancer patients who are undergoing outpatient treatment at Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar City. This research was conducted from May 1, 2019 to October 30, 2019 and was a pre-experimental, one group pre and posttest and focuses on respondents who have a relative relationship with breast cancer patients. The results of the Wilcoxon signed rank test statistical test obtained p = 0,001 (p <0,05) which indicates a significant difference in the mean knowledge of respondents, before and after prevention promotion (20,37 to 23,80). So it can be concluded that there is a difference in knowledge before and after the promotion of breast cancer prevention via WhatsApp Messenger. Keywords: WhatsApp Messenger, Breast Cancer, Health Promotion
Penyuluhan kesehatan seks pranikah pada siswi di MAN 3 Kota Makassar Musyawir, Andi Khairul; Amalia, Momen
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 6 (2025): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i6.784

Abstract

Background: Adolescence is a transition period from childhood to adulthood, grouped in the age group of 11-24 years. In the adolescent phase, life is full of dynamics, marked by major changes in physical, emotional, and social psychological aspects. Premarital sex is a sensitive issue, especially related to its impact on reproductive health, psychology, and social life of adolescents. Comprehensive sex education and open communication can guide adolescents to make better decisions and live healthier lives. Purpose: To increase knowledge about the impact of premarital sex on students/adolescents. Method: This premarital sex counseling activity was carried out at MAN 3 Makassar with the topic of increasing knowledge about premarital sex among adolescents which was attended by 29 students as respondents, teachers and parties related to the public health community. The activity was carried out by presenting material (presentation), distributing leaflet media, discussions and interactive Q&A. Using pre-test and post-test questionnaires as a medium for measuring the level of knowledge of premarital sex in students. Results: Shows that 5 respondents have lower pre-test scores than post-test (Negative Ranks) with an average score of 6.50 out of a total score of 32.50. While 20 respondents have higher pre-test scores than post-test (Positive Ranks) with an average score of 14.63 out of a total score of 292.50. Furthermore, 4 respondents showed the same pre-test and post-test scores (Ties). These results indicate that the majority of respondents got an increase in scores from pre-test to post-test. Based on the Wilcoxon signed ranks test, the Z score was -3.551 with a p-value = 0.000. Conclusion: Counseling activities about premarital sex among students in high schools or equivalent can increase understanding, awareness and self-confidence in dealing with psychosocial problems, especially issues related to sexual norms. Increasing knowledge about premarital sex in students has a significant positive influence on thinking patterns to be more open and more responsible in making decisions related to sexual life. This counseling has proven effective in providing essential education for adolescents in developing healthier and more responsible views about premarital sex. Suggestion: With this community service activity, schools can integrate this information into the school curriculum and community activities to expand the reach and impact of education. Keywords: Counseling; Premarital sex; Students Pendahuluan: Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang dikelompokkan usia 11-24 tahun. Pada fase masa remaja memiliki kehidupan yang penuh dinamika, ditandai dengan perubahan besar dalam aspek fisik, emosional, dan psikologi sosialnya. Seks pranikah menjadi isu yang sensitif, terutama terkait dampaknya pada kesehatan reproduksi, psikologi, dan kehidupan sosial remaja.  Pendidikan seks yang menyeluruh dan komunikasi yang terbuka dapat membimbing remaja untuk membuat keputusan yang lebih baik dan menjalani kehidupan yang lebih sehat. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak seks pranikah pada siswi/remaja. Metode: Kegiatan penyuluhan seks pranikah ini dilakukan di MAN 3 Kota Makassar dengan topik meningkatkan pengetahuan tentang seks pranikah di kalangan remaja yang dihadiri 29 siswi sebagai responden, para guru dan pihak terkait dengan komunitas kesehatan masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dengan melakukan pemaparan materi (presentasi), membagikan media leaflet, diskusi dan tanya jawab inter aktif. Menggunakan kuesioner pre-test dan post-test sebagai media pengukuran tingkat pengetahuan seks pranikah pada siswi.   Hasil: Menunjukkan bahwa 5 responden memiliki nilai pre-test lebih rendah dibandingkan post-test (Negative Ranks) dengan nilai rata-rata 6.50 dari total nilai 32.50. Sedangkan 20 responden memiliki nilai pre-test lebih tinggi dibandingkan post-test (Positive Ranks) dengan nilai rata-rata 14.63 dari total nilai 292.50. Selanjutnya 4 responden menunjukkan nilai pre-test dan post-test yang sama (Ties). Hasil ini mengindikasikan bahwa mayoritas responden mendapatkan peningkatan nilai dari pre-test ke post-test. Berdasarkan uji wilcoxon signed ranks mendapatkan nilai Z sebesar -3.551 dengan p-value= 0.000. Simpulan: Kegiatan penyuluhan tentang seks pranikah di kalangan siswi di sekolah menengah atas atau sederajatnya dapat meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kepercayaan diri dalam menghadapi permasalahan psikososial terutama isu-isu terkait norma seksualitas. Peningkatan pengetahuan tentang seks pranikah pada siswi memberikan pengaruh positif yang cukup signifikan terhadap pola pemikiran menjadi lebih terbuka dan lebih bertanggung jawab dalam membuat keputusan terkait kehidupan seksual. Penyuluhan ini terbukti efektif dalam memberikan edukasi yang esensial bagi remaja dalam mengembangkan pandangan yang lebih sehat dan bertanggung jawab mengenai seks pranikah. Saran: Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sekolah dapat mengintegrasikan informasi ini dalam kurikulum sekolah dan kegiatan komunitas untuk memperluas jangkauan dan dampak edukasi.
HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR Amalia, Momen
Public Health and Medicine Journal Vol 1 No 2 (2023): PAMA Edisi Februari
Publisher : Institute Laboratory of Research and Statistics Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepercayaan pasien dalam mengambil keputusan terhadap sebuah layanan dan menjadi loyal dapat dipengaruhi oleh ke tujuh variabel bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran yang terdiri dari 7P (Produk, Harga, Tempat, Promosi, Proses, Orang, dan Bukti Fisik) dapat mempengaruhi loyalitas pasien. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi keuangan rumah sakit mengingat penerimaan rumah sakit berkurang signifikan selama pandemi, sementara ada peningkatan biaya operasional untuk prosedur keselamatan baik untuk karyawan, staf medis, maupun untuk keselamatan pengunjung rumah sakit itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan bauran pemasaran dengan loyalitas pasien rawat inap di rumah sakit Stella Maris Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah adalah pasien umum di rawat inap Rumah Sakit Stella Maris Makassar yang berjumlah 91 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan bauran pemasaran produk (product) dengan loyalitas pasien memiliki nilai p 0,000, bauran pemasaran harga (price) dengan loyalitas pasien memiliki nilai p 0,675, bauran pemasaran tempat (place) dengan loyalitas pasien memiliki nilai p 0,000, bauran pemasaran promosi (promotion) dengan loyalitas pasien memiliki nilai p 0,860, bauran pemasaran orang/petugas (people) dengan loyalitas pasien memiliki nilai p 0,000, bauran pemasaran proses (process) dengan loyalitas pasien memiliki nilai p 0,047 dan bauran pemasaran bukti fisik (physical evidence) dengan loyalitas pasien memiliki nilai p 0,017. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada 5 varibael bauran pemasaran yang berhubungan dengan loyalitas pasien yaitu produk, tempat, orang/petugas, proses, dan bukti fisik. Adapun variabel bauran pemasaran yang tidak berhubungan dengan loyalitas pasien yaitu harga dan promosi.
GAMBARAN PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RSUP DR. TADJUDDIN CHALID KOTA MAKASSAR Amalia, Momen
Public Health and Medicine Journal Vol 1 No 3 (2023): PAMA Edisi Oktober
Publisher : Institute Laboratory of Research and Statistics Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penarapan keselamatan pasien yang baik dapat memperkecil insiden yang berhubungan dengan keselamatan pasien. Presentasi terjadinya kejadian yang mengancam keselamatan pasien seharusnya sebesar 0%. artinya, tidak boleh ada insiden terkait keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Penerepan Patient safety dengan pelaksanaan 6 sasaran keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Deskriptif Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan menggunakan Analisis Microsoft Excel 2019 dan SPSS 22. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penerapan enam sasaran keselamatan pasien yakni, ketepatan identifikasi pasien mayoritas kategori baik, peningkatan komunikasi yang efektif mayoritas kategori baik, meningkatkan keamanan obatobatan yang harus diwaspadai mayoritas kategori kurang, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi mayoritas kategori baik, pengurangan risiko infeksi akibat perawatan Kesehatan mayoritas kategori kurang, pengurangan risiko pasien jatuh mayoritas kategori kurang. hal tersebut menunjukkan bahwan perawat belum sepenuhnya menerapkan enam Sasaran Keselamatan Pasien dengan baik. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukkan untuk pengembangan dan juga agar dapat meningkatkan penerapan keselamatan pasien terutama terkait, peningkatan keamanan obat-obatan yang perlu diwaspadai, pengurangan terjadinya risiko infeksi, dan juga pengurangan risiko pasien jatuh.