Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Menjembatani Desa Prioritas Nasional dan Konsep Travel 2.0 Sukmawati, Herlina; Nuryananda, Praja Firdaus
Jurnal Pewarta Indonesia Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pewarta Indonesia
Publisher : Persatuan Wartawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jpi.v1i1.2

Abstract

Travel 2.0 merupakan konsep pariwisata yang menggunakan media sosial dan internet sebagai gerbang pembuka promosi pariwisata. Sayangnya, masih banyak yang belum memahami konsep ini secara utuh. Tidak liniernya pemahaman konsep travel 2.0 dengan aplikasinya terjadi pada usaha Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sepraga di Desa Tegaren, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek untuk membangkitkan pariwisata embung Banyu Lumut. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi kepustakaan, studi ini berusaha untuk memberi sorotan pada ketidaksesuaian lapangan dengan kesiapan konsep keilmuan yang sudah ada. Media sosial dan internet memberikan perubahan yang besar terhadap pemasaran pariwisata. Jika dulu pariwisata tidak beda dengan pemasaran langsung dari produsen kepada konsumen, maka dengan travel 2.0, pemasaran berpusat pada sesama konsumen (peer-to-peer marketing). LMDH bisa mengembangkan pariwisata secara maksimal dengan adanya kelompok sadar wisata (pokdarwis). Namun, pokdarwis Desa Tegaren tidak bisa terbentuk karena adanya ganjalan administrasi dan struktural negara. Studi ini, tidak hanya memberi sorotan, namun  juga memberikan saran untuk mengembangkan konsep peer-to-peer dalam pengembangan pariwisata.
A Juridical Analysis Of Dispute Resolution For Misleading Advertisements On Social Media Sukmawati, Herlina; Prima Anggriawan, Teddy
International Journal of Educational Research & Social Sciences Vol. 5 No. 4 (2024): August 2024 ( Indonesia - Malaysia )
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijersc.v5i4.849

Abstract

Misleading advertisements on social media have become a significant issue affecting consumers and businesses. This research aims to analyze the legal framework governing dispute resolution related to misleading advertisements on social media in Indonesia. The research method used is a normative juridical approach with case studies of several well-known misleading advertisement disputes. This study finds that despite various regulations such as the Consumer Protection Act and the Electronic Information and Transactions Law (UU ITE), their implementation and effectiveness still face challenges, including a lack of legal awareness and technical barriers in law enforcement. The study also evaluates various dispute resolution methods available, such as litigation, arbitration, and mediation. The results indicate that although litigation can provide legal clarity, it often involves considerable time and costs. Arbitration and mediation offer faster and more flexible solutions but have not been fully optimized in the practice of resolving misleading advertisement disputes. The conclusion of this study is that there is an urgent need to enhance legal awareness and strengthen the existing regulatory framework. Additionally, promoting the use of alternative dispute resolution methods such as arbitration and mediation needs to be increased to achieve more effective and efficient resolutions. The research recommends enhancing cooperation between the government, social media platforms, and consumer protection agencies to create a safer and fairer environment for consumers.