Wahyono, Andi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kebijakan Pendidikan Islam: Hibridasi Lembaga Pendidikan Tinggi Wahyono, Andi
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2014): Kebijakan Pendidikan Islam (Islamic Education Policy)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Education, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpi.2014.31.115-134

Abstract

This paper is going to discuss and to provide solutions for the problems of dualism policy in the Islamic higher education institution. The effort to integrate religious education and general education has not reached a satisfactory result. Several concepts have been offered, but they still leave the problems off dualism policy in the Islamic higher education institution. Therefore, I offer the concept of hybridization of higher educations. This endeavor is very urgent to be done because there is a tendency of Islamic higher education institutions and general higher education institutions to be more apart, although there are the offers of concept of science Islamization, Islam as Science, or the integration and interconnection of science.
PEMBENTUKAN BUAH DAN BENIH CABAI BESAR (Capsicum annum L.) PADA PERAKITAN CABAI HIBRIDA DENGAN OPTIMALISAI WAKTU DAN SUHU PENYIMPANAN POLLEN Mochtar, Faroki; Wahyono, Andi; Respatijarti, Respatijarti
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan cabai besar tidak berbanding lurus dengan jumlah produksi cabai besar. Penggunaan benih hibrida merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi cabai. Penyerbukan silang dilakukan secara buatan demi efisiensi waktu. Pollen merupakan jaringan hidup yang mengalami kemunduran seiring lamanya waktu penyimpanan. Modifikasi suhu dan kelembaban relatif (RH) dapat mempertahankan viabilitasnya lebih lama. Penelitian dilaksanakan di PT. BISI International Tbk. kab. Kediri, Laboratorium Bioteknologi Fakultas pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan   Desember – Maret 2016 menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor (i) pengaruh lama simpan terhadap viabilitas pollendengan 5 taraf, 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 30 hai penyimpanan serta (ii) pengaruh suhu penyimpanan pollen, 2 taraf, ruangan dan freezer. Terdapat 10 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulanga. Bahan yang digunakan ialah tanaman cabai HP 1113 A sebagai tetua betina yang bersifat mandul dan HP 1113 C sebagai tetua jantan yang bersifat subur. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Jika analisis ragam menunjukkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan perbedaan tempat simpan dapat menunda penurunan viabilitas pollen pada saat waktu penyimpanan. viabilitas pollen merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan polinasi.  Efisiensi penyimpanan pollen dapat ditingkatkan dengan penyimpanan pollen selama 14 hari di dalam freezer.
TINGKAT KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) HIBRIDA PADA KEMASAKAN BUAH TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA Colletrichum acutatum Muamaroh, Siti; Respatijarti, Respatijarti; Wahyono, Andi
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diminati masyarakat Indonesia. Salah penyebab produksi buah cabai menurun adalah serangan penyakit antraknosa (Hidayat et al., 2004). Menurut Syukur et al. (2009; Damm et al.,2012) bahwa patogen antraknosa yang paling banyak menyerang tanaman cabai merah adalah cendawa Colletotrichum acutatum. Proses infeksi cendawan penyakit antraknosa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, genetik tanaman dan fisiologi buah (Hidayat et al., 2004).  Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi PT Bisi International Tbk. Farm Sumber Agung, Kediri, Jawa Timur dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Kultur Jaringan dan Mikroteknik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada Bulan Maret  hingga Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Faktor pertama yaitu varietas hibrida cabai merah dan faktor kedua yaitu kemasakan buah yang berbeda. Karakter yang diamati yaitu, kejadian penyakit (%), kelas ketahanan penyakit, diameter nekrosis (cm), ketebalan kutikula (mm), kandungan capsaicin (mg/g), dan aktivitas enzim peroksidase (unit/ml). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji ANOVA adanya interaksi antar perlakuan yang ditunjukkan pad karakter pengamatan kejadian penyakit dan diameter nekrosis. Varietas Imola kemasakan buah merah dan varietas HPT 1729 kemasakan buah merah menunjukkan perlakuan yang tahan terhadap serangan penyakit antraknosa dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Nilai korelasi antara rata-rata ketebalan lapisan kutikula dan kandungan capsaicin terhadap kejadian penyakit dan rata-rata diameter nekrosis secara statisktik menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda nyata. Akan tetapi, nilai korelasi antara rata-rata aktivitas enzim peroksidase terhadap rata-rata kejadian penyakit dan rata-rata diameter nekrosis secara statistik tidak menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda nyata.