RSUD Dr.Moewardi banyak terdapat pasien yang dilakukanpembedahan Pembedahan atau operasi yang sering dilakukan selama 4 bulan terakhir sebanyak 16233 pasien. Berdasarkan data diatas kasus laparatomi adalah paling dominasi. Pembedahan memiliki efek nyeri setelah post operasi. Berdasarkan wawancara terhadap salah satu perawat mengatakan bahwa, apabila pasien mengalami nyeri khususnya post operasi laparatomi maka perawat memberikan analgetik untuk meredakan nyeri. Selain itu untuk mengatasi nyeri perawat menggunakan tehnik relaksasi nafas dalam jika pasien tidak mendapatkan terapi analgetik. Perawat jarang menerapkan tehnik relaksasi progresif karena menurut mereka penerapan tehnik relaksasi nafas dalam lebih sederhana.Tujuanpenelitian untuk Mengetahui efektifitas tehnik relaksasi progresif terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca operasi laparatomi di RSUD Dr. Moewardi.Metode Penelitian menggunakanQuasi eksperimental design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien pasca operasi di ruang Mawar II RSUD Dr. Moewardi. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Accidental. Jumlah sampel 15 responden. Instrumen yang digunakan untuk pemeriksaan nyeri dengan menggunakan alat ukur skala nyeri bourbanis. Data diolah dengan computer SPSS versi 13.00, nilai pengaruh p = 0,000 < 0.05.Hasil perbandingansebelum dan sesudah relaksasi progresif dinyatakan signifikan (thitung = 6,481 > ttabel = 2,145 atau p = 0,000 < 0,05). Dengan adanya relaksasi progresif terjadi penurunan skala nyeri rata-rata sebesar 2,00. Sementara untuk mengetahui kuatnya hubungan atau pengaruh antar variabel dapat dinyatakan mempunyai pengaruh yang kuat yaitu 0,76.Kesimpulan : tehnik relaksasi progresif secara efektif dapat menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi laparatomi di ruang Mawar II RSUD Dr. Moewardi.                                                       Kata kunci : laparatomi, nyeri, relaksasi progresif