Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID ., Marni; Ambarwati, Retno
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak perempuan usia 11 tahun atau lebih akan mengalami perubahan secara biologis, dimana pada usia tersebut anak sudah masuk ke fase perkembangan yang dinamis menuju remaja dan kedewasaan. Masa ini merupakan masa transisi dari masa anak ke masa dewasa yang disebut masa remaja, pada masa ini terjadi perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Pada masa ini juga ditandai dengan perkembangan secara biologis, yaitu munculnya karakteristik seks primer dan sekunder, yang bisa dipengaruhi oleh semakin aktifnya kelenjar reproduksi.  Salah satu ciri khas primer dari perkembangan  seks remaja wanita adalah mulainya menstruasi, merasa khawatir, gelisah dan cepat marah.Wanita yang mengalami menstruasi akan mengalami pengalaman yang berbeda, sebagian wanita tanpa keluhan, ada yang mengeluh nyeri tapi ringan, dan ada yang mengeluh nyeri berat berupa dismenorea yang mengakibatkan rasa ketidak nyamanan  yang mengakibatkan terganggunya aktivitas seperti sekolah, kuliah, bekerja dan aktifitas rutin harian. Dismenorea yang terjadi pada remaja tersebut jika tidak diatasi maka akan menimbulkan masalah lebih lanjut, seperti kemampuan belajar manurun, sering absen di sekolah sehingga prestasi belajar menurun dan lain sebagainya.  Dismenore merupakan   nyeri perut bagian bawah  yang  terkadang  rasa nyeri tersebut meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha.Metode penelitian dengan menggunakan quasy eksperimental design dengan rancangan pretest-posttest design. Batasan populasi pada penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami dismenorea, mahasiswa Akper Giri Satria Husada Wonogiri semester 1, besarnya populasi adalah 70 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel secara random, diperoleh jumlah sampel sebanyak 60 orang. Untuk mengetahui perbedaan skala nyeri sebelum dan setelah dilakukan  relaksasi dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil análisis data tentang perbedaan skala nyeri haid antara sebelum dan sesudah dilakukan tindakan relaksasi menunjukkan nilai  signifikansi (p) 0,000 artinya p < α, dengan nilai < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang bermakna skala nyeri haid antara sebelum dan sesudah dilakukan tindakan  relaksasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah relaksasi napas dalam efektif menurunkan nyeri haid pada mahasiswa di Akper Giri Satria Husada Wonogiri. Kata Kunci: Relaksasi, napas dalam, nyeri haid.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN BUBUK BIJI PEPAYA ( CARICA PAPAYA ) KERING SEBAGAI ANTIHELMINTIK ALAMIAH PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Ambarwati, Retno; ., Marni
Jurnal AKPER GSH Vol 5, No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang.Penyakit cacingan adalah penyakit yang umum diderita oleh manusia. Sekitar 60 persen orang Indonesia mengalami infeksi cacing. Kelompok umur terbanyak adalah pada usia 5-14 tahun. Angka prevalensi 60 persen itu, 21 persen di antaranya menyerang anak usia SD dan rata-rata kandungan cacing per orang enam ekor. Selain dengan obat kimia , ada cara tradisional yang aman untuk memberantas cacingan , yaitu dengan pemberian biji pepaya (Carica papaya L.) yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus. Cara ini dapat dipilih karena selain mudah membuatnya, bahan bakunya juga selalu tersedia.Tujuan Penelitan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas bubuk biji pepaya kering sebagai Antihelmintik alamiah pada anak usia sekolah dasar usia 6 – 12 tahun, yaitu apakah bubuk biji pepaya kering dapat membunuh cacing dan telur cacing yang hidup di usus anak atau tidak.Metode Penelitian.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan desain penelitian kuasi eksperimentaldan sampel diambil secara random sampel . Teknik pengumpulan data melalui: 1) observasi ,2)pemeriksaan laboratorium feces, 3) Studi dokumentasi. Penelitian diawali dengan pemeriksaan laboratorium feses terhadap seluruh siswa SD Keloran I dan Keloran 3, desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wongiri. Sampel penelitian adalah semua anak yang hasil pemeriksaan fesesnya positif mengandung telur cacing . Selanjutnya sampel diberikan bubuk biji pepaya kering sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. Pemeriksaan laboratorium terhadap feses responden dilakukan sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan selesai.Hasil Penelitian. Anak yang fesesnya positif mengandung telur Ascaris Lumbricoides  terbanyak yaitu umur 6 – 7 th 6 0rang ( 60 % ), Jenis kelamin terbanyak adalah Perempuan 7 orang ( 70 % ), kelas 1 SD 6 orang ( 60 % ), minum bubuk biji pepaya selama 7 hari sebanyak 6 orang (60 % ). Hasil pemeriksaan feses setelah perlakuan 80 % tidak ditemukan telur cacing dan 20 % ditemukan telur cacing Ascaris Lumbricoides.Hasil akhir penelitian diketahuai bahwa nilai rerata kelompok pre-test sebesar 6,50 dan pos-test sebesar 14,50 dengan Zhitung sebesar -3,559 (pvalue = 0,000 < 0,05), maka ada perbedaan efektifitas pemberian bubuk biji pepaya (carica papaya) kering sebagai antihelmintik alamiah pada anak usia Sekolah Dasar. Kata kunci : biji pepaya(carica papaya) kering, cacingan,Antihelmintik
EFEKTIFITAS PEMBERIAN BUBUK BIJI PEPAYA ( CARICA PAPAYA ) KERING SEBAGAI ANTIHELMINTIK ALAMIAH PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Ambarwati, Retno; ., Marni
Jurnal AKPER GSH Vol 5, No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang.Penyakit cacingan adalah penyakit yang umum diderita oleh manusia. Sekitar 60 persen orang Indonesia mengalami infeksi cacing. Kelompok umur terbanyak adalah pada usia 5-14 tahun. Angka prevalensi 60 persen itu, 21 persen di antaranya menyerang anak usia SD dan rata-rata kandungan cacing per orang enam ekor. Selain dengan obat kimia , ada cara tradisional yang aman untuk memberantas cacingan , yaitu dengan pemberian biji pepaya (Carica papaya L.) yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus. Cara ini dapat dipilih karena selain mudah membuatnya, bahan bakunya juga selalu tersedia.Tujuan Penelitan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas bubuk biji pepaya kering sebagai Antihelmintik alamiah pada anak usia sekolah dasar usia 6 – 12 tahun, yaitu apakah bubuk biji pepaya kering dapat membunuh cacing dan telur cacing yang hidup di usus anak atau tidak.Metode Penelitian.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan desain penelitian kuasi eksperimentaldan sampel diambil secara random sampel . Teknik pengumpulan data melalui: 1) observasi ,2)pemeriksaan laboratorium feces, 3) Studi dokumentasi. Penelitian diawali dengan pemeriksaan laboratorium feses terhadap seluruh siswa SD Keloran I dan Keloran 3, desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wongiri. Sampel penelitian adalah semua anak yang hasil pemeriksaan fesesnya positif mengandung telur cacing . Selanjutnya sampel diberikan bubuk biji pepaya kering sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. Pemeriksaan laboratorium terhadap feses responden dilakukan sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan selesai.Hasil Penelitian. Anak yang fesesnya positif mengandung telur Ascaris Lumbricoides  terbanyak yaitu umur 6 – 7 th 6 0rang ( 60 % ), Jenis kelamin terbanyak adalah Perempuan 7 orang ( 70 % ), kelas 1 SD 6 orang ( 60 % ), minum bubuk biji pepaya selama 7 hari sebanyak 6 orang (60 % ). Hasil pemeriksaan feses setelah perlakuan 80 % tidak ditemukan telur cacing dan 20 % ditemukan telur cacing Ascaris Lumbricoides.Hasil akhir penelitian diketahuai bahwa nilai rerata kelompok pre-test sebesar 6,50 dan pos-test sebesar 14,50 dengan Zhitung sebesar -3,559 (pvalue = 0,000 < 0,05), maka ada perbedaan efektifitas pemberian bubuk biji pepaya (carica papaya) kering sebagai antihelmintik alamiah pada anak usia Sekolah Dasar. Kata kunci : biji pepaya(carica papaya) kering, cacingan,Antihelmintik
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENERAPAN PENDIDIKAN SEKSUALITAS PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (DI TK SBI KROYO, KARANGMALANG, SRAGEN) Ambarwati, Retno; ., Marni
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah seksual di dalam kehidupan manusia merupakan hal yang paling ingin diketahui, tapi paling sedikit diketahui. Banyak sekali buku-buku yang membahas masalah ini tetapi di dalam pemahaman dan penerapannya tetap saja meninggalkan sesuatu yang sulit dipahami. Permasalahannya,  orang tua dalam hal ini ibu masih sungkan berbicara tentang hal yang berkaitan dengan seksualitas kepada anak-anaknya, menganggap hal itu tabu, dan belum perlu diberikan kepada anak-anak sejak dini. Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan penerapan pendidikan seksualitas pada anak usia pra sekolah(di TK SBI Kroyo, Karangmalang, Sragen). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat.  Pada penelitian ini populasinya adalah 80 orang ibu yang mempunyai anak usia pra sekolah (3-6 tahun), yang bersekolah di TK Pembina SBI Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen. Sedangkan sampel adalah ibu yang mempunyai anak usia pra sekolah (3-6 tahun), yang bersekolah di TK SBI Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.Metode  yang digunakan adalah  Cluster Sampling (Area Sampling). Hasiluji korelasiRank Spearman pada Tabel 4.8 diperoleh nilai korelasi sebesar 0,768 dengan nilai p-value sebesar 0,000. Nilai p-value < 0,05 (signifikansi 5%), maka H1 diterima, artinya ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan penerapan pendidikan seksualitas pada anak usia pra sekolah(di TK SBI Kroyo, Karangmalang, Sragen). Terdapat hubungan dengan arah positif antara tingkat pendidikan ibu dengan penerapan pendidikan seksualitas pada anak usia pra sekolah(di TK SBI Kroyo, Karangmalang, Sragen). Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan penerapan pendidikan seksualitas pada anak usia pra sekolah(di TK SBI Kroyo, Karangmalang, Sragen) dengan nilai korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,332 (p= 0,010 < 0,05) sehingga H2 diterima, saran bagi orang tua khususnya ibu hendaknya berupaya meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan seksual khususnya bagi  anak usia pra sekolah. Kata Kunci : tingkat pendidikan, pengetahuan, pendidikan seksualitas anak usia pra sekolah