Christina, Endah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Tim Kepemimpinan Rasul Paulus dan Aplikasinya Bagi Gereja Mawar Sharon Regional Jateng & DIY di Era Digitalisasi Samuel, Bernard; Christina, Endah
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Logia
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v5i1.155

Abstract

Abstrak Kemampuan pemimpin untuk melakukan pendelegasian kepemimpinan sangat penting bagi kelangsungan dan perkembangan Gereja Mawar Sharon (GMS) Regional Jawa Tengah dan DIY.  Namun perkembangan teknologi digital sejak pandemi covid menjadi tantangan bagi pelaksanaan pendelegasian kepemimpinan ini.  Sangat banyak tulisan yang mengulas berbagai aktivitas digital sejak pandemi, termasuk didalamnya pendidikan dan ibadah.  Tetapi belum ada tulisan yang secara khusus berbicara tentang pendelegasian kepemimpinan di GMS Regional Jawa Tengah dan DIY.  Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip pemberdayaan tim kepemimpinan Rasul Paulus dan penerapannya bagi GMS Regional Jawa Tengah dan DIY dengan memanfaatkan teknologi digital.  Dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif bukan eksperimental dengan jenis riset teologi biblika, tulisan ini menyimpulkan bahwa prinsip kepemimpinan Rasul Paulus dapat diaplikasikan untuk memberdayakan team leader dengan melakukan pemberdayaan individu seperti partisipasi, kontrol dan kesadaran kritis.  Proses pemberdayaan ini dilakukan dengan menggunakan teknologi digital.  Untuk mencapai kesimpulan itu tulisan ini disusun sebagai berikut: eksegesis 1 Timotius 1:3-7, 3:2-13 dan 5:7-12, dari penelitian tersebut ditemukan prinsip tentang pengambilan keputusan, penyebaran tanggung jawab dan kepemimpinan.  Prinsip tersebut kemudian diaplikasikan pada pemberdayaan team leader pada tingkat organisasi dan komunitas.Kata kunci: 
Netiquette In Cyber Religion: Implementasi Kasih Kepada Allah Dan Kepada Manusia Christina, Endah
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 2, No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v2i2.59

Abstract

Mengingat dampak yang ditimbulkan oleh konten-konten berbasis agama di cyber space, maka tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan pentingnya netiquette atau etika beinternet oleh para contain creator Kristen dalam praktek cyber religion yang bersumber dari ajaran Tuhan Yesus.  Pempimpin umat bertugas mentransmisi dan mengawal ajaran agama sehingga iman jemaat dibangun dan misi gereja dapat diwujudkan.  Sebagai agama yang misioner, cyber space akan semakin mempercepat dan mempermudahnya.  Sejak awal pandemi, gereja melakukan ibadah online dan ini merupakan momentum bagi banyak pemimpin atau umat Kristen menciptakan ruang-ruang berbasis agama di media elektronik dan media sosial.  Euforia ini sangat baik, namun penggunaan yang kurang memperhatikan etiket pada cyber religion akan mengakibatkan dampak sebaliknya.  Untuk mempersempit penelitian, artikel ini berfokus pada pedoman etika berinternet pada website dan kanal YouTube yang dilakukan contain creator Kristen.  Dalam penelitian sebelumnya, sudah ada yang meneliti tentang dakwah dan cyber space dalam konteks agama Islam, sebuah penelitian terhadap pemanfaatan YouTube sebagai media berkotbah Kristen di masa pandemi, dan sebuah tulisan tentang netiquette secara umum.  Namun dalam konteks agama Kristen, belum ada yang meneliti netiquette dalam cyber religion.  Dengan menggunakan metode penelitian pustaka, paper ini berkesimpulan bahwa netiquette sangat penting bagi para contain maker Kristen yang melakukan praktek cyber religion.  Untuk mendukung argumentasi utama, artikel ini disusun sebagai berikut: bagian pertama, pemahaman  cyber religion.  Kedua, pemanfaatan cyber religion.  Ketiga, etiket dalam cyber religion  Kata kunci: cyber religion, netiquette, etiket berinternet, etika berinternet, cyber faith.
Pandemi Covid-19 dan Spiritualitas Pentakosta Christina, Endah; Harianja, Vivi Veronica
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v3i2.77

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh pandemi Covid-19 terhadap spiritualitas Pentakosta para pendeta.  Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan semua sendi kehidupan manusia di dunia ini, termasuk sendi keagamaan.  Selain perkumpulan peribadatan tidak dapat dilangsungkan, secara spiritual, terjadi goncangan yang signifikan yang diakibatkan kelemahan ekonomi.  Iman dan pengharapan tidak lagi ditujukan kepada Sang Pemilik Kehidupan.  Namun, beberapa orang mencari jalan pintas dengan merampok, mencuri dan menipu.  Ada pula yang bunuh diri karena tidak mampu memahami dan mengatasi situasi wabah ini.  Apakah situasi serupa ini juga terjadi di antara para pendeta Wilayah V Pematang Siantar.  Melalui ancangan penelitian kualitatif lapangan dengan rancangan studi kasus dan metode wawancara sebagai tehnik pengumpulan datanya, penelitian ini membuktikan bahwa pandemi Covid-19 justru menyebabkan spiritualitas Pentakosta semakin meningkat.  Untuk mendukung argumentasi ini, maka artikel ini disusun: pertama, pandemi Covid-19 dan dampaknya di berbagai bidang termasuk keagamaan.  Kedua, karakteristik spiritualitas Pentakosta.  Ketiga, pengaruh pandemi terhadap spiritualitas Pentakosta.
Pandemi Covid-19 adalah 666? Christina, Endah
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 1, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v1i2.40

Abstract

Hampir di setiap peristiwa sejarah, ketika terjadi krisis politik, ekonomi, sosial atau pandemi, seringkali diikuti adanya Teori Konpirasi. Pada pertengahan Februari, ketika WHO menyatakan bahwa corona Covid-19 adalah pandemi, Teori Konspirasi Corona muncul. Versi pertama menyebutkan bahwa virus ini tidak berbahaya. Pencetusnya adalah Presiden Donald Trump. Versi kedua yang tak kalah populer menyebutkan bahwa virus ini dibuat di lab Wuhan sebagi senjata biologi. Menurut teori ini, Bill Gates dkk atau China atau WHO adalah para konspirator jahat yang nantinya akan menyediakan vaksinnya. Vaksin itu akan diisi dengan teknologi 5G dan ditanamkan di dahi atau telapak tangan manusia. Lambangnya 666. Hasilnya, 666 dalam Kitab Wahyu menunjuk Kaisar Domotianus, Si Nero Redivivus. Arti 666 pada masa sekarang tidak menunjuk pada Bill Gates dkk atau corona. Orang Kristen tidak perlu takut disuntik vaksin Covid-19 jika seandainya vaksin itu sudah ditemukan, sebab vaksin itu tidak berhubungan dengan teknologi 5G dan 666, tanda di dahi dan telapak tangan. Dalam menghadapinya, orang Kristen harus kritis dan analitis terhadap berita di media sosial, sebab Teori Konspitasi itu bersifat pseudoscience. Pseudoscience adalah pengetahuan tentang fenomena material yang mengklaim sebagai" sains "namun menggunakan proses pembuktian yang tidak ilmiah. Kata kunci: 666, tanda di dahi, Teori Konspirasi, Corona, Covid-19