MSMEs in Metro City significantly contribute to the local GDP, but a major obstacle is the low literacy in structured accounting and financial management. This weakness prevents MSMEs from calculating accurate Cost of Goods Sold (COGS), which is essential for developing innovative products and determining a competitive Value Proposition. Objective: This community service activity aims to enhance the understanding and skills of Metro City MSMEs in preparing simple financial statements (based on SAK EMKM) and using this financial data as a strategic foundation for new product development and strengthening their value proposition. Methods: The method involved classical training followed by intensive one-month mentoring for 25 selected MSME actors in Metro Pusat District. The training focused on practicing transaction recording, preparing Income Statements, and cost analysis for COGS calculation. Evaluation was conducted through pre-tests and post-tests. Results: There was an average participant score increase of 48% from the pre-test to the post-test regarding the understanding of SAK EMKM and COGS. After mentoring, 85% of MSMEs were able to prepare monthly Income Statements and began using cost data to identify potential product differentiation and formulate a stronger value proposition (e.g., setting more competitive prices or adding value-added features). Conclusion: The training successfully transferred accounting knowledge and integrated it with business strategy, providing a solid financial foundation for Metro City MSMEs to achieve innovative product development and a superior value proposition.ABSTRAKUMKM di Kota Metro memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB lokal, namun kendala utama yang dihadapi adalah rendahnya literasi akuntansi dan manajemen keuangan yang terstruktur. Kelemahan ini menghambat UMKM dalam menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) yang akurat, yang merupakan dasar penting untuk pengembangan produk inovatif dan penentuan Proposisi Nilai (Value Proposition) yang kompetitif. Tujuan: Kegiatan PkM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan UMKM Kota Metro dalam menyusun laporan keuangan sederhana (berbasis SAK EMKM) dan memanfaatkannya untuk inovasi produk serta penguatan value proposition. Metode: Metode yang digunakan adalah pelatihan klasikal yang dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama satu bulan kepada 25 pelaku UMKM terpilih di Kecamatan Metro Pusat. Pelatihan difokuskan pada praktik pencatatan transaksi, penyusunan Laporan Laba Rugi, dan analisis biaya untuk menghitung HPP. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test. Hasil: Terjadi peningkatan rata-rata nilai peserta sebesar 48% dari hasil pre-test ke post-test terkait pemahaman SAK EMKM dan HPP. Setelah pendampingan, 85% UMKM mampu menyusun Laporan Laba Rugi bulanan dan mulai menggunakan data biaya untuk mengidentifikasi potensi diferensiasi produk dan merumuskan value proposition yang lebih kuat (misalnya, penentuan harga yang lebih kompetitif atau penambahan fitur bernilai tambah). Kesimpulan: Pelatihan ini berhasil mentransfer pengetahuan akuntansi dan mengintegrasikannya dengan strategi bisnis, memberikan landasan keuangan yang kokoh bagi UMKM Kota Metro untuk mencapai pengembangan produk inovatif dan value proposition yang unggul.