Yufi Aris Lestari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN TAMBAK REJO DESA GAYAMAN MOJOKERTO Yufi Aris Lestari; Aris Hartono; Ucik Susanti
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.506 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v6i2.16

Abstract

Hypertension usually has no symptoms. That is why high blood pressure is called the silent killer. Hypertension that experienced by the public has been increase because most of them breaking treatment due to the high cost of treatment. One of the efforts made to resolve the issue with a non pharmacological therapy but with cupping therapy. This study aimed to determine the effect of cupping therapy to changes in blood pressure on the patients with hypertension.This reseach used design is Quasy experiment Pre Test - Post Test Control Group. The population is patients with hypertension in the Tambak Rejo Village Gayaman District Mojokerto Regency were 28 people, sample in this study are 28 respondents and divided into two groups: experiment and control groups, with total sampling technique. The data obtained through observation sheet blood pressure were analyzed descriptively to determine differences in mean changes of blood pressure.The result show that there are differences between the mean of blood pressure on Pretest and Post Test. The experiment group average value of SBP change is -28.57 mmHg, DBP -10.71 mmHg and MAP -16.66 mmHg. In the otherside control group SBP 8.57 mmHg, DBP 3.57 mmHg and MAP 5.23 mmHg.The reseach show that there is significant effect of cupping therapy for the patient with hypertension. And cupping therapy can be use as alternative therapy for patient with hypertension.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI TK PKK XI WINONG KECAMATAN GEMPOL KABUPATEN PASURUAN Yulianto Yulianto; Yufi Aris Lestari; Elok Diniarti Suwito
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.371 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v6i2.18

Abstract

Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara orang tua kepada anak dalam bentuk pengasuhan atau mendidik sebagai wujud pertanggung jawaban terhadap anak. Perkembangan psikososial anak adalah suatu perkembangan dimana anak dalam tahap inisiatf vs rasa bersalah.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial anak di TK PKK XI Winong Kecaamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.Desain penelitian yang digunakan adalah Analitik Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang tua murid di TK PKK XI Winong Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan yang berjumlah 41 orang, dan besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 orang. Variabel pertama dalam penelitian ini adalah pola asuh dan variable keduanya adalah perkembangan psikososial anak. Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini berupa kuesioner.Hasil penelitian yang diperoleh dari 37 responden, didapatkan bahwa 56,8 % orang tua menerapkan pola asuh demokratis. Lalu untuk perkembangan psikososial didapatkan 73,0 % menunjukkan perkembangan psikososial inisiatif. Berdasarkan hasil analisa yang menggunakan uji korelasi Speraman Rho di peroleh p = 0,00 < α = 0,05 terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial anak di TK PKK XI Winong Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial anak di TK PKK XI Winong Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, artinya bahwa jika orang tua tidak terlalu membatasi imajinasi dan keinginan anak maka dengan sendirinya rasa inisiatif anak akan berkembang.