Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESTLESSNESS LEG SINDROM PADA PENDERITA CHRONIC KIDNEY DISEASE END STAGE DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI Nurhusna; Makeama, Luri; Sulistiawan, Andika
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 9 No. 1 (2021): Special Issues: JAMHESIC 2020
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.962 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v9i0001.12896

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Restless legs syndrome (RLS) merupakan masalah kesulitan tidur atau bangun sesaat setelahonset tidur karena sensasi kaki yang tidak menyenangkan. Gangguan ini dapat dibagi menjadi dua kategori yaituRLS idiopatik (iRLS) dan RLS sehubungan dengan berbagai kondisi yang melatarbelakangi, seperti anemiadefisiensi besi, kehamilan, penyakit Parkinson, dan penyakit ginjal tahap akhir. Prevalensi RLS pada pasienpenyakit gagal ginjal lebih besar yang berkisar antara 6,6 hingga 62%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisfactor-faktor determinan yang berhubungan dengan tingkat keparahan Restless legs syndrome pada penderitagagal ginjal akut stadium akhir yang sedang menjalani hemodialisa.Metoda : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menguji korelasi antar beberapa variable denganpendekatan cross sectional study. Sampel adalah seluruh penderita penderita gagal ginjal akut stadium akhir yangsedang menjalani hemodialisa berjumlah 50 orang dipilih menggunakan Teknik concecutive sampling. datadianalisis secara univariate menggunakan distribusi frekuensi, dan secara bivariate dengan uji, spearman-rank,coofecient correlation dengan tingkat signifikansi (p≥0.05).Hasil & Pembahasan : Hasil penelitian di dapatkan adanya hubungan antara umur (p=0,053, p<0,05) lamamenjalani hemodialisa (p=0,056, p<0,05) dengan Kejadian RLS berdasarkan uji Rank Spearman. Dimanaresponden dengan kelompok usia >60 tahun yang menderita RLS kondisi sangat parah, sedangkan kelompok usia35-45 tahun mayoritas mengalami kondisi RLS Parah. Penderita CKD yang mengalami kondisi RLS parahumumnya terjadi pada pasien yang menjalani HD <12 bulan hingga 48 bulan. Sedangkan RLS sangat parah tidakterlalu banyak namun dijumpai pada responden dengan lama HD 12-48 bulan (3,2%). Sebaliknya hasil uji statisticcoofecient contingency menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan RLS.Namun hasil penelitian menunjukkan laki-laki lebih banyak mengalami RLS dengan kondisi parah (33,3%)dibanding perempuan (17,2%).Kata Kunci : Restlessness-leg-syndrome, chronic-kidney-disease, factor
Pengaruh Terapi Zikir dalam Mengontrol Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Provinsi Jambi Mentari, Dewi; Yuliana, Yuliana; Makeama, Luri
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 25, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v25i2.6122

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of dhikr therapy in controlling auditory hallucinations in mental health patients at the Jambi Provincial Mental Hospital. This study used a quasi-experimental research type with a One Group pre-test and post-test design with dhikr therapy intervention. A sample of 10 respondents used a purposive sampling technique method in patients with auditory hallucinations at the Jambi Provincial Mental Hospital. The statistical test used was a paired t-test. The results of the study showed that there was an effect of dhikr therapy in controlling auditory hallucinations at the Jambi Provincial Mental Hospital.