Hutabarat, Haleluya Timbo
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Resensi: Beyond PluralismOpen Integrity as a Suitable Approach to Muslim-Christian Dialogue Hutabarat, Haleluya Timbo
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 3 No 1 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2018.31.368

Abstract

Resensi: Hospitality and Islam—Welcoming in God's Name Hutabarat, Haleluya Timbo
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 4 No 1 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2019.41.448

Abstract

Buku ini membahas topik hospitality dari sudut pandang berbagai tradisi, termasuk Islam. Penulisnya, Mona Siddiqui adalah seorang multikultural yang memiliki latar belakang akademis yang recomended dan record pengalaman di bidang dialog lintas iman. Pembaca utama buku ini, sebaiknya orang yang memiliki keahlian, paling tidak minat di bidang dialog agama-agama. Tetapi peminat lain seperti studi Islam, Feminism, hermeneutics, atau studi postcolonial, juga direkomendasikan untuk membaca buku ini.
Resensi: Relasionalitas, Filsafat Fondasi Interpretasi—Aku, Teks, Liyan, Fenomen Hutabarat, Haleluya Timbo
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 4 No 2 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2019.42.473

Abstract

Buku yang ditulis Armada Riyanto ini menggunakan filsafat fenomenologis dalam memaknai dan memahami relasi antara 'Aku, teks, liyan, fenomen'. Cara kerja dan hasilnya, bisa dilihat dalam framework hermeneutika teks, tetapi juga studi intersubjektifitas lainnya seperti riset fenomenologis, sosiologi interpretatif, studi indentitas, penelitian sumber daya manusia, teori pendidikan, dan sosio-politis-kultural-religius kearifan lokal. Buku yang terdiri dari 10 babini memiliki banyak manfaat dan menjawab kebutuhan akademis sekaligus tantangan kemanusiaan jaman sekarang.
Pesan Suci yang Terkontaminasi: Suatu Tinjauan atas Pendekatan Pascakolonial Sugirtharajah dan Konteks Indonesia Hutabarat, Haleluya Timbo
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.52.578

Abstract

Abstract The history of religions records the existence of persistent violence in religions. Many rulers, with the help of clergies, misuse sacred texts for their conquering interests. The coming of Christianity to Indonesia was linked to Western colonialism with its exploitating ambition. Todate, the fruit of the agenda of misusing Scriptures can still be found in the theology and traditions of the Indonesian churches. This study presents the post-colonial biblical criticism of Sugirtharajah as an inclusive, collaborative hermeneutic umbrella for efforts to liberatetexts, traditions, and contexts of Indonesia. Rasiah S. Sugirtharajah has pioneered the post-colonial biblical criticism as a hermeneutics that criticizes domination and alienation. This study looks at the relevance of Sugirtharajah’s thinking for the context of Indonesian Christianity. The methods used include qualitative literature review on the postcolonialpublication in Indonesia to find out the progress of the existing post-colonial hermeneutic works. Abstrak Sejarah agama-agama mencatat hadirnya kekerasan secara persisten. Penguasa, dengan bantuan rohaniwan, sering kali menyisipkan kepentingan penaklukannya ke dalam penggunaan ayat-ayat suci. Kekristenan di Indonesia datang berkaitan dengan kolonialisme Barat dengan ambisi eksploitatifnya. Dalam hal itu terjadi juga kolaborasi saling menguntungkan antara misionaris dan penguasa (ekonomi dan militer) kolonial. Produk agenda penundukan dan pembodohan yang menggunakan ayat-ayat Kitab Suci masih terasa dalam teologi dan tradisi gereja Indonesia hingga sekarang. Bentuk kolonialismebaru juga terus bermekaran di dalam dan sekitar gereja. Studi ini menyelidiki pendekatanhermeneutik yang dapat melawan upaya mengkontaminasi Kitab Suci. Studi ini menyuguhkan Kritik Alkitabiah Pascakolonial Sugirtharajah sebagai payung hermeneutis kolaboratif inklusif bagi banyak upaya membebaskan teks, tradisi, dan konteks. Metode yang dipakai adalah analisis historis mengikuti kerangka teori Sugirtharajah. Juga dilakukan tinjauan literatur terhadap buku-buku teologi bernafas pascakolonial yang banyak dipakai di Indonesia guna melihat sejauh mana upaya pascakolonial telah ada sekaligus perlu dikembangkan sesuai pemikiran Sugirtharajah. Hasil studi ini diharapkan bisa membantu kekristenan Indonesia untuk lebih merdeka dan terampil dalam membebaskan teks, teologi, tradisi, dan penafsiran Alkitab secara pascakolonial berdasarkan konteks semesta dan manusia Indonesia.
Resensi Buku: Liquid Ecclesiology—The Gospel and The Church Hutabarat, Haleluya Timbo
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 1 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.51.577

Abstract

Abstrak Latar belakang masalah buku ini adalah fenomena gereja yang kaku. Menggunakan metode etnography, buku ini merupakan sebuah bahan diskusi yang menarik tentang gereja, anak muda dan budayanya. Penulis menghubungkan budaya (populer), anak muda, dengan narasi Injil untuk menghasilkan apa itu gereja. Ia menawarkan eklesiologi gereja yang lebih cair, adaptif dan responsif terhadap akar-akar budaya sehari-hari yang dihidupi. Bagian-bagian setelahnya berisi diskusi tentang bentuk-bentuk praktis yang sangat memungkinkan dari konsep gereja yang cair. Akhirnya, anjuran sikap mental dan spiritual agar sebuah gereja tetap cair dan freshbagi komunitas di dalam dan di sekitarnya adalah keterbukaan. Buku memperkaya diskusi di ranah eklesiologi, liturgi, pembangunan jemaat, pastoral, budaya populer, dan intergenerasional. Abstract Rationale background of this book is the solid phenomenon of church. Using ethnography methods, this book is an interesting discussion about the church, young people and its culture. The author associate (popular) culture, young people, with gospel narratives to produce what the church is. He offers a more fluid, adaptive and responsive ecclesiology as the roots of everyday culture of church that is lived. This study also recommends the very practical forms of a liquid church. The final suggestion as a mental and spiritual attitude so that church remains liquid and fresh, is openness. This book shares a rich discourse in the field of ecclesiology, liturgy, church building, pastoral, popular culture, and intergenerational culture.