Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PELAYANAN PRIMA BAGI TENANT PUSAT INKUBATOR BISNIS IKOPIN (PIBI) Deddy Supriyadi
ecoopsday Vol 1 No 2 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.502 KB) | DOI: 10.32670/ecoopsday.v1i2.399 for articles

Abstract

Pelatihan Pelayanan Prima diberikan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan tenant Pusat Inkubator Bisnis Ikopin (PIBI) karena memang dianggap penting untuk meningkatkan usaha tenant PIBI. Materi yang diberikan intinya apa, mengapa dan bagaimana pelayanan prima dalam bisnis. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah kombinasi dari ice breaking, ceramah, diskusi dan energizer. Pelatihan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari peserta ditunjukkan dengan antusiasme dan partisipasi aktif peserta dari awal sampai akhir kegiatan. Untuk selanjutnya perlu adanya kegiatan lanjutan untuk memastikan bahwa hasil pelatihan ini dapat diterapkan oleh para peserta pelatihan sehingga usahanya bisa lebih baik lagi. Kegiatan lanjutan tersebut dapat berupa monitoring dan evaluasi, konsultasi dan pendampingan.
Pelatihan Bisnis Ritel Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Deddy Supriyadi
ecoopsday Vol 2 No 1 (2021): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.47 KB) | DOI: 10.32670/ecoopsday.v2i1.464 for articles

Abstract

Pelatihan Bisnis Ritel diberikan kepada UMKM pelaku bisnis ritel di Kabupaten Kepulauan Aru dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha mereka agar lebih baik lagi. Materi yang diberikan intinya apa, mengapa dan bagaimana mengelola bisnis ritel yang baik. Pendekatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah pendekatan Pendidikan orang dewasa (andragogi) yang didasarkan pada karakteristik khusus orang dewasa yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahan hidup termasuk pengalaman usaha. Pada pendekatan ini pelatih hanya sebagai pemimpin dan pengelola pembelajaran sehingga proses pembelajaran mengutamakan partisipasi aktif peserta latih melalui diskusi dan bermain peran. Pelatihan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari peserta yang ditunjukkan dengan antusiasme dan partisipasi aktif peserta dari awal sampai akhir kegiatan. Untuk selanjutnya perlu adanya kegiatan lanjutan untuk memastikan bahwa hasil pelatihan ini dapat diterapkan oleh para peserta pelatihan sehingga usahanya bisa lebih baik lagi. Kegiatan lanjutan tersebut dapat berupa monitoring dan evaluasi, konsultasi dan pendampingan.