Sari, Lisna Siti Permana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Sari, Lisna Siti Permana; Rahadi, Moersetyo
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.307 KB)

Abstract

Abstract:Teacher-centered mathematics learning is one of factors that decrease students’ communication ability. In the learning process, teachers dominate class activities whereas students become passive listeners. Consequently, students are not able to improve their mathematical communication ability. This experimental research used randomized control group pretest-posttest design which was aimed to improve students’ mathematical communication ability in problem-based learning and to discover students’ responses toward problem-based mathematics learning. Population of this research was VIII grade students in MTs Negeri 1. The result of research showed that: (1) the increase of students’ mathematical communication ability with problem-based learning was better than students’ with conventional learning; (2) most of students (81,82%) gave positive responses toward problem-based learning and only small amount of students (18,18%) gave negative responses. Abstrak:Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa adalah pembelajaran matematika yang berpusat pada guru. Dalam proses pembelajaran, sebagian besar guru mendominasi sedangkan siswa menjadi pendengar yang pasif. Akibatnya siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematikanya. Penelitian eksperimen dengan randomizedcontrol group pretest–posttest design ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dalam pembelajaran berbasis masalah, dan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunkan pembelajaran berbasis masalah. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 1 Garut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; (2)sebagian besar siswa (81,82%) memberikan sikap positif terhadap pembelajaran berbasis masalah dan sebagian kecil siswa (18,18%) memberikan sikap negatif.
Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Sari, Lisna Siti Permana; Rahadi, Moersetyo
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 3 (2014): September
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v3i3.318

Abstract

Teacher-centered mathematics learning is one of factors that decrease students’ communication ability. In the learning process, teachers dominate class activities whereas students become passive listeners. Consequently, students are not able to improve their mathematical communication ability. This experimental research used randomized control group pretest-posttest design which was aimed to improve students’ mathematical communication ability in problem-based learning and to discover students’ responses toward problem-based mathematics learning. Population of this research was VIII grade students in MTs Negeri 1. The result of research showed that: (1) the increase of students’ mathematical communication ability with problem-based learning was better than students’ with conventional learning; (2) most of students (81,82%) gave positive responses toward problem-based learning and only small number of students (18,18%) gave negative responses. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa adalah pembelajaran matematika yang berpusat pada guru. Dalam proses pembelajaran, sebagian besar guru mendominasi sedangkan siswa menjadi pendengar yang pasif. Akibatnya siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematikanya. Penelitian eksperimen dengan randomizedcontrol group pretest–posttest design ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dalam pembelajaran berbasis masalah, dan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunkan pembelajaran berbasis masalah. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 1 Garut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; (2)sebagian besar siswa (81,82%) memberikan sikap positif terhadap pembelajaran berbasis masalah dan sebagian kecil siswa (18,18%) memberikan sikap negatif.