Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perjuangan PGRI Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Guru di Era Reformasi (1999-2003) (Studi Kasus PGRI DKI Jakarta dan Depok) Rakhman, Akhmad Syaekhu
Estoria: Journal of Social Science and Humanities Vol 2, No 1 (2021): Estoria: Journal of Social Sciences & Humanities
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.116 KB) | DOI: 10.30998/je.v2i1.757

Abstract

Terbentuknya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia adalah hasil dari perjuangan guru-guru Indonesia. Dilihat dari perjalan sejarahnya, perjuangan kaum Guru telah dimulai dari masa Hindia Belanda. PGRI merupakan suatu wadah tempat berhimpunnya para guru-guru dan tenaga kependidikan sebagai organisasi profesi, perjuangan dan ketenagakerjaan yang selalu memperjuangkan kesejahteraan guru, memberikan perlindungan terhadap guru, dan meningkatkan sumber daya manusia guru. Sebagai wadah persatuan guru, PGRI diharapkan salah satu tujuannya sebagai alat perjuangan dalam menuntut kesejahteraan guru yang masih menjadi PR besar dari PGRI di seluruh cabang di Indonesia. Dengan adanya undang - undang sistem pendidikan nasional dan undang – undang guru dan dosen setidaknya semakin menguatkan peran organisasi ini dari mulai tingkat nasional, propinsi, kabupaten, dan kecamatan. Dengan jaringannya yang begitu luas dan banyak, menjadikan organisasi PGRI mengakar di Indonesia. Perjuangan PGRI dalam meningkatkan kesejahteraan guru diteliti lebih lanjut khususnya studi kasus PGRI DKI Jakarta dan Depok dengan menggunakan metode sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PGRI di era reformasi khususnya mengenai peningkatan kesejahteraan guru terus diperjuangkan walaupun di awal masa ini belum terlihat hasil yang signifikan tetapi lambat laun secara perlahan akhirnya pemerintah memenuhi tuntutan PGRI tersebut.  
PERDAGANGAN DI SELAT MALAKA PADA MASA PENDUDUKAN VOC 1786-1800 Rakhman, Akhmad Syaekhu; Handayani, Yeni; Bahktiar, Ahmad
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 5 No. 1 (2025): Pembelajaran Sejarah, Sejarah, dan Kebudayaan Lokal
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jejak.v5i1.45990

Abstract

Kajian ini berupaya mengkaji signifikansi Bandar Malaka dalam perkembangan perdagangan nusantara; menyelidiki perdagangan di Selat Malaka pada masa dominasi VOC; dan menganalisis kondisi perdagangan di Malaka pada akhir kekuasaan VOC. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: Heuristik, tahapan awal untuk melakukan pencarian sumber-sumber data sebanyak-banyaknya; Kritik sumber, tahapan selanjutnya yang menekankan kepada klasifikasi dan verifikasi sumber-sumber yang didapatkan dalam tahapan; Interpretasi, yaitu tahap berikutnya yang dilakukan untuk menafsirkan serta mengabstraksikan sumber-sumber dan kerangka penulisan historiografi; Historiografi, yaitu tahap akhir dalam metode sejarah, yakni menuliskan hasil interpretasi dan penyusunan sumber-sumber sejarah. Hasil penelitian : Malaka memelihara hubungan perdagangan yang luas dengan berbagai daerah di nusantara, termasuk Jawa. Bahwa VOC dalam aktivitas perekonomiannya di kawasan selat Malaka, lebih menekankan kepada hubungan dagang yang monopolistik. Bahwa Kemunduran aktivitas penguasaan monopoli perdagangan yang dilakukan oleh VOC disekitar wilayah selat Malaka dan bandar dagang Malaka sejatinya disebabkan oleh beberapa hal.
Pembangunan Singapura Sebagai Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Rakhman, Akhmad Syaekhu; Hidayat, Arief
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 5 No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v5i1.3173

Abstract

Singapore in the period before Raffles' arrival was an area that was still covered in forests, mangroves, and mud. Raffles that who had renewed the agreement in 1785 with the Sultan of Johor then bought and built Singapore into a very strategic and bustling international port and trading city center. This study aims to explain Singapore's growth after Raffles' presence, explain Raffles' efforts in building Singapore, and explain Raffles' successful policy in building Singapore as a trading center. The research method used is the historical method through the stages, namely; heuristics, criticism, verification, interpretation and historiography. The results of this study provide information about the impact of the arrival of governor-general Raffles in the economy in Singapore, which can also affect progress in Indonesia and Southeast Asia.Singapura pada masa sebelum kedatangan Raffles merupakan wilayah yang masih tertutup hutan, bakau, dan lumpur. Raffles yang telah memperbaharui persetujuan pada tahun 1785 dengan Sultan Johor kemudian membeli dan membangun Singapura menjadi pusat pelabuhan dan kota dagang internasional yang sangat strategis dan ramai. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pertumbuhan Singapura setelah kehadiran Raffles, menjelaskan upaya Raffles dalam membangun Singapore, dan menjelaskan kebijakan Raffles yang sukses membangun Singapura selaku pusat perdagangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah melalui tahapan yaitu; heuristik, kritik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini memberikan sebuah informasi tentang dampak kedatangan gubernur jenderal Raffles dalam bidang perekonomian di Singapura yang dapat berpengaruh juga pada kemajuan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Menutup Lembaran Ekonomi Kolonial Menuju Ekonomi Nasional : Sejarah Bank Indonesia 1945-1950 Rakhman, Akhmad Syaekhu; Hidayat, Arief
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/bjpsis.v5i2.5793

Abstract

Sejarah perekonomian Bank Indonesia pada tahun 1945-1950 berlandaskan pada perjalanan penjajahan bangsa asing yang menguasai wilayah Nusantara. Belum terdapatnya mata uang baku serta penertiban kondisi keuangan di Hindia Belanda, hingga dibangun gagasan bank sirkulasi untuk sistem pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi perekonomian dan sistem keuangan Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah melalui tahapan yaitu: heuristik, kritik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai kondisi sistem ekonomi Republik Indonesia pada masa setelah kemerdekaan. Negara Indonesia belum memiliki mata uang baru. Setelah agresi militer I dan II, pemerintah menerbitkan Oeang Republik Indonesia serta membeli saham De Javashce Bank dan mengubahnya menjadi Bank Indonesia.