Pendahuluan: Jumlah pasangan tidak subur di dunia meningkat 2 juta setiap tahun. 35-40% adalah pria. 245 pasangan infertil di Palembang, faktor laki-laki 48,4%. Salah satu penyebab infertilitas gangguan hormon seperti penurunan hormon testosteron. Penurunan testosteron mengarah ke gangguan proses spermatogenesis. Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) adalah tanaman asli di Indonesia yang mengandung Piperin, minyak atsiri, air, dan bahan alkaloid yang memiliki efek meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Tujuan : mengetahui pengaruh ekstrak Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) terhadap histologi testis dan proses spermatogenesis. Metode:Jenis penelitian true eksperimen dengan menggunakan subyek mencit jantan (Mus musculus) dan menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 kelompok dosis dalam 10mg/BB : 0 mg, 1.05mg, 2.1mg, 4.2mg, dan 8,4 mg dengan masing-masing 5 mencit yang setiap hari diberi Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) selama 36 hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan Duncan dengan taraf signifikansi p <0,05. Hasil : bahwa Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) dengan dosis 2.1mg/10 gr BB meningkatkan berat testis, diameter tubulus seminferus, ketebalan epitel tubulus seminiferus germinal, diameter Leydig inti, indeks spermatogenesis, jumlah sel Leydig, sel Sertoli, dan sel asosiasi signifikan. Simpulan : Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) dapat digunakan untuk meningkatkan proses spermatogenesis histology dengan dosis optimal 2.1mg/10 gr BB dan akan ada gangguan terhadap histologi testis dan proses spermatogenesis ketika dosis 8.4mg/10gr.