Riesta, Baiq Deby Aprila
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Laporan Kasus: Cystitis Hemoragika dan Urolithiasis pada Kucing Lokal Jantan Peliharaan Riesta, Baiq Deby Aprila; Batan, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (6) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.6.1010

Abstract

Cystitis dan urolithiasis merupakan penyakit yang umum menyerang organ bagian perkencingan atau vesika urinaria pada kucing. Penyakit ini merupakan peradangan yang terjadi pada vesika urinaria sampai terbentuknya urolith atau batu kristal pada vesika urinaria. Seekor kucing berjenis kelamin jantan yang merupakan kucing lokal, berumur empat tahun dengan bobot badan 5,4 kg diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, dengan keluhan tidak bisa kencing selama tiga hari dan pada saat keluar air kencing terlihat bercampur darah. Pada pemeriksaan fisik, kucing selalu berbaring dan pada saat urinasi urin bercampur dengan darah. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berupa pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan darah, pemeriksaan ultrasonografi (USG), pemeriksaan radiologi, dan sedimentasi urin. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan bahwa kucing mengalami leukositosis, anemia dan monositosis, hasil USG menunjukkan adanya endapan partikel-partikel kristal magnesium ammonium fosfat (struvite), dan hasil radiologi didapatkan bahwa vesika urinaria mengalami pembesaran karena retensi urin. Kucing didiagnosis mengalami cystitis haemoragika dan urolithiasis dengan prognosis dubius-fausta. Terapi yang diberikan adalah terapi cairan, terapi injeksi antibiotik oksitetrasiklin (SC), injeksi asam tolfenamat (SC), injeksi diuretik furosemid (IV), penambahan obat herbal kejibeling per oral, dan pembilasan kantung kemih menggunakan bantuan kateter. Kucing mengalami perubahan setelah diberikan terapi selama tujuh hari ditandai dengan urinasi lancar tanpa hematuria dan tidak adanya rasa nyeri pada waktu urinasi.